Dreams

ONE

Disuatu pagi yang cerah, berhiaskan langit yang biru, burung berkicau timpa menimpa, matahari yang mulai terang merangsek memaksa masuk ke kamarku lewat jendela yang di buka Bi Inah. Memaksaku untuk bangun.

Tapi tidak denganku. Pagiku tidak seindah langit ini. Namaku adalah Fanesya, umurku baru menginjak usia 18 tahun dua hari lalu. Aku mengambil jurusan Teknik Informatika di kampusku. Itu bukan passion ku. Passion ku adalah menjadi Mahasiswa di Sekolah Keperawatan. Tapi takdir tidak mengizinkanku menjadi seorang Perawat.

Kalau bukan karena Kak Fikri –Kakak Pertamaku- dan Ayahku yang memaksaku untuk mengikuti jejak Kak Fikri yang seorang Programmer dan kuliah tahun ini, aku lebih ingin mengikuti saran dari Kak Farhan –Kakak Keduaku-

Ini adalah hari pertamaku menjadi seorang Mahasiswa Teknik Informatika di kampusku. Ragaku memaksa untuk tetap diatas kasur, tapi Bi Inah menggoncangku dengan keras memaksaku untuk membuka mata.

"Non, bangun Non. Sudah siang. Non kan harus pergi kuliah. Ini hari pertama Non sebagai Mahasiswa" Bi Inah membangunkanku.

Mataku masih terlalu berat untuk dibuka, badan ku menolak dengan keras tapi goncangan Bi Inah mengalahkan rasa malasku. Bi Inah tidak akan berhenti sampai aku bangun. Akhirnya akupun membuka mata dengan susah payah.

"Nah, Non kan sudah bangun. Ayo cepat mandi dan langsung turun. Bibi sudah siapkan siapkan sarapan kesukaan Non. Tuan sudah menunggu dari tadi."

Ketika mendengar nama Ayahku disebut, reflex aku pun langsung bangun. Karena Ayahku lebih horror daripada hantu di film horror.

"Pagi yah" sapaku.

"Pagi cantik. Hari pertama kok sudah terlambat, cepat makannya. Ayah antar kamu ke kampus" jawab nya tanpa memberikanku kesempatan untuk membalas. Aku hanya bisa mengangguk dan mulai menghabiskan sarapanku dengan cepat.

"udah beres? Ayo cepat. Nanti terlambat. Jangan sampai hari pertama mu menjadi hari yang suram karena dimarahi oleh seniormu." Ungkap nya dengan tegas.

"siap Ayah."