" Pagi Hari Yang.. "

23 3 5
                                    


Apa yang bisa aku lakukan ?

Duduk dan berdiam diri, hanya itu lah yang bisa aku lakukan di kelas yang sepi ini, masih sangat – sangat sepi. Mungkin jam segini hanya murid-murid yang rajin, datang pagi-pagi tepat nya jam 05.30 pagi.

Biarkan aku mengabsen kan nama-nama yang hadir jam segini, Ada Putri si ketua kelas, Dede Sleepyman, Novia si queen make up.

Ternyata apa yang aku pikirkan salah, salah besar. Tidak ada sama sekali murid rajin di sini.

Aku memang setiap hari berangkat pagi-pagi, Namun Hari ini berbeda, sangat membosankan. Biasanya setiap pagi, aku membaca buku yang ku pinjam dari Kedai Paman cho untuk membunuh rasa bosan. Jadi biasanya saat aku sedang dalam perjalanan menuju sekolah Aku sering mampir ke Kedai paman Cho untuk meminjam buku. Kedai Itu adalah kedai paling ajaib ku temui, bayangkan kedai itu buka dari jam 3 pagi dan tutup jam 11 malam.

Suasana sepi dan desau angin yang bertiup perlahan membuat aku masuk kedalam dunia khayal. mataku melirik ke langit-langit plafon kelas dan mulai berkhayal.

Hari ulang tahun ku tidak akan lama lagi.

Aku ingin ada kue yang besar dan ada nama ku di atasnya, di beri hadiah sepeda baru, atau sepatu baru....... . Khayalan ku terus berlanjut hingga akhirnya aku tersadar.

"Hahaha" aku cekikikan, untuk apa aku memikirkannya, aku yakin seratus oh tidak satu juta persen malah pasti akan sama saja dengan ulang tahun ku yang sebelum-belumnya. Tidak akan ada hal yang menarik.

'Sudah lah Acap hentikan khayalan mu'

"Aduh !"

Sesuatu mengenai kepalaku hingga membuatku sangat kaget bahkan tangan ku yang ada di dada bisa merasakan detak jantungku berdegup kencang. Bagaimana aku tidak kaget ?, Sedang asyik berkhayal tiba-tiba ada hal yang mengangetkan.

Ku usap bagian kepala yang terkena benda tadi.

Kalau aku rasa di bagian yang terkena tadi, Tidak ada tanda-tanda akan benjol, dan tidak ada rasa sakitnya sama sekali.

* * *

Tak sengaja kepalaku menghadap kebawah meja, kulihat ada sebongkah kertas berada tepat di antara kedua kaki ku. Aku kemudian mengambilnya. Aku sangat yakin benda ini yang mengenai kepala ku.

'Ada yang sengaja melemparkannya, tapi siapa ?' Sembari menggaruk kepala.

Tidak mungkin benda ini bisa terbang begitu saja, Siapa orang yang kurang kerjaan pagi-pagi, mengganggu saja.

Aku melihat ke sekitar dan sejauh mataku bisa memandang tidak satupun siswa yang terlihat mencurigakan, semuanya asik dengan kegiatan nya masing-masing. Ketika berbalik aku bisa melihat dengan jelas, seorang siswa dengan baju yang tak dimasukkan sedang berjalan ke arah ku.

' Ahh dia ' sambil kembali ke posisi ku awal, Duduk dan diam, bersikap seolah-olah tidak tau dia datang.

Pasti dia yang melakukannya, aku sangat yakin.

"Morning, bocah jenius bagaimana hebatkan aku bisa melemparkan gumpalan kertas itu tepat di kepala mu ?." Ucap Albert sembari menepuk pundakku.

Benarkan apa yang aku bilang.

Dia adalah si keren Albert , keren teruntuk kaum perempuan penghuni sekolah ini. Aku memanggil seperti itu sebab setiap hari banyak perempuan yang berteriak memanggil-manggil Namanya, bahkan ketika dia lewat di depan kelas semua perempuan di kelas langsung berdiri dan berebutan melihat mereka dari jendela. Dan itu benar – benar sangat memuakan bagiku.

WizardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang