~14

14 2 0
                                    

Tak selamanya yang aku miliki akan menjadi milikku saja

~Kania alexzandra

Pagi itu semua murid berkumpul di Hutan untuk pertandingan cari jejak, pertandingan ini mencari bendera lawan siapa yang mendapatkan bendera lawan akan menang,permainan ini sudah teradisi di sekolah Gw dan Nathan. Tim di bagi menjadi 2 bagian tim merah dan biru, 1 tim beranggota 12 anak.

Gw ketua di Tim merah dan Nathan ketua Tim biru "Ok gw kalahin lu nanti" ucap Nathan ke gw "ehh jangan PeDe dulu" ucap gw ketawa

PRITTTT!! peluit sudah bunyi gw dan tim mencari bendera biru di sekitar sungai "Cari sana coba, Ati ati batunya licin" ucap gw sambil melangkah dari satu batu ke batu yang lain "Kan! Benderanya kayaknya sakitar sungai deh" Ucap Anjel ke gw

"Ok biar cepet kita pecah lagi, Gw,Anjel,Nita,Aca,Vina,Nadwa cari di sekitar sungai dan lainnya di sekitar pohon pohon" ucap gw

"Ok" tim gw terpecah menjadi 2 untuk mempercepat pencarian sebelum Nathan mendapatkan bendera tim gw.

***

"Nat! Mana nih benderanya?" Ucap thomas ke Nathan "Gw tau orang kayak kania itu nyembunyiinya di atas bukan di bawah" ucap Nathan dengan wajah datarnya "Atas mana?" Tanya Thomas sambil melihat ke langgit "Pasti ada" ucap Nathan.

"Nathan!!!!!!" Teriakan memanggil Nathan, Nathan melihat ke arah suara teriakan itu san berlari menuju suara itu "Ada ap?" Tanya Nathan ke Aca yang teriak memanggil Namanya "Kania!!!" Teriak Aca & Anjel panik "Kenapa?? Dimana dia?" Panik Nathan "Kania Jatuh di Sungai" Ucap Aca "Kok bisa, Kalian itu bisa gak sih kalau jaga Kania?" Bentak Nathan

"Tadi Kania kepleset disini terus terjun ke sungai, Kami gak bisa berenang" Ucap Panik Aca

Nathan tampa berfikir berlari menuju gw melewati aliran sungai "Kan!! Lu dimana?" Teriak Nathan di pinggiran batu sungai "Kania!!" Teriak Temen temen Gw.

***

Derasnya aliran sungi membuat gw kehabisan Nafas ada yang Narik tangan gw menuju tepi sungai "Kan! Sadar" suara itu membuat gw membuka mata, pandangan gw tetap blurr "Si__apa? Ucap gw sambil memperjelas pandangan "Adimas!" Ucap gw kanget setelah pandangan gw jelas "Bangun!" Ucap Adimas sambil bantu gw bangun "Makasih ya" ucap gw

"Kok lu bisa sih tenggelam disungai"

"Tadi gw kepleset, dan gw terjun ke sungai"

"Dasar! Lu harusnya tau kalau tempatnya licin" bentak Adimas ke gw

Gw hanya mengelengkan kepala menyimbolkan bahwa gw ngarti apa yang di katakan Adimas

"Gw pengen balik" ucap gw

"Gw anter" Adimas melepas jaketnya seperti Nathan melakukan itu pas gw kehujanan "Pake ini nanti lu masuk angin" perkataan yang sama pula dan tingkah yang sama pula tetapi dengan orang yang berbeda, Adimas mengendong gw menuju mobilnya "Tapi mas!! Nanti Nathan dan yang lain gimana?" Uvap gw di mobil "Gampang! Gw kabarin aja lu udh ketemu dan gw bawak pulang" Ucap adimas yang mulai menyalakan mesin mobilnya.

"Lu udah berapa lama sama Nathan?" Tanya Adimas di mobil "Yah lumayan 4bulan lah" jawab gw

"Oh lumanyan, kok lu betah sama cowok kayak Nathan?" Tanya Adimas sambil mengangkat sebelah alisnya

"Yah dia baik, judes sih, gw juga hingung gw suka sama dia gimana caranya" ucap gw ketawa

"Nathan beruntung punya lu"

"Lah lu punya sapa Mas?" Tanya gw kayak orang oon, Adimas malah ketawa bagai orang tak berdosa "Apa?? Lu tuh bodoh ternyata" ucap Adimas sambil tertawa, gw hanya melihat jalan yang ramai akan kendaraan "Loh Adimas kita mau kemana? Rumah gw ke sana" bentak gw ke Adimas "bawel lu kita ke Singapur dulu belanja lu gak mau?" Songongnya Adimas "Gw udah bosen ke sana balikiin gw sekarang" bentak gw sambil bemukul Adimas.

"Lu tau gak?" Ucap gw ke a
Adimas

"Apa?" Jawab singgat adimas lihat ke gw

"Lihat deh sekitar lu, masih banyak yang gak mampu tapi malah lu yang punya lebih menghamburkannya" tak lama setelah gw bicara itu ada Anak kecil ngamen di lampu merah dan meminta uang kepasa Adimas

"Makasih kak" ucap anak itu ke adimas setelah Adimas memberinya Uang "Lu lihat? Anak-anak aja menghentikan pendidikannya untuk memenuhi kebutuhannya" ucap gw sambil menatap Adimas, dia hanya diam menunggu lampu hijau "Loh katanya ke Singapur kok bukan ke arah bandara?" Tanya gw nahan tawa "Diem lu gw mau ajak lu ke mana aja serah gw ini mobil gw" bentak Adimas "Eh gw ngabarin Nathan dulu kalau gw udh pulang" ucap gw mengeluarkan iphone gw di tas, setelah gw hubungi Nathan dan sampe di tujuan "Kok ke sini? Ngapain?" Tanya gw ke Adimas, dia mengeret tanganku masuk ke pendopo itu

"yeee kak Adimas balik" teriak Anak yatim piatu di pendopo itu

Pikir gw "kok udah pada kenal adimas? Berati dia sering dong ke sini"

"Wah kak adimas bawak cewek cantik! Pacarnya ya kak?" Ucap salah satu Anak itu "Bukan!!" ucap gw bareng sama Adimas

"Oo, kak kita kangen sama kakak" peluk anak itu ke tubuh Adimas
"Kakak juga kangen banget sama kalian" ucap Adimas

"Oh ya baju lu masih basah, abis masuk ke sungai lu tadi ada baju di pendopo ini coba aja tuh di sana dari pada lu sakit" ucap adimas sambil menunjuk lemari itu "ok" gw berjalan ke sana dan ganti baju.

"Kak adimas bawak apa?"

"Hm apa ya? Kejutan deh main dulu gih atau nyanyi buat kakak nanti Kakan kasih sesuatu."

"Ternyata Dibalik nakalnya Adimas dia juga baik ya mungkin karena mereka sama sama yatim piatu kalik ya hhmm gw gak nyangka orang kayak Adimas hatinya ternyata lembut gak beda jauh sama Nathan" pikir gw pas lagi lihat Adimas sama Anak anak itu lagi bermain di depan pendopo Adimas itu cuma sok aja dan dia cuma iri aja sebenernya dia memiliki semua kecuali Kasih sayang.

Gimana nih? Maap ya gak sering upload semoga suka deh makasih yang udah baca dan kasih dukungan

Nathan twoero

Tertanda
Pengarang

I Was Born In SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang