Prolog

214 12 0
                                    

Mentari telah terlelap sejak beberapa jam yang lalu. Kini bulan serta bintanglah yang menyinari kesunyian malam. Malam yang amat terang dan damai. Hanya gemerisik angin yang memecah keheningan di tengah-tengah pohon menjulang tinggi. Mengajaknya untuk menari, bersama dengan alunan yang seirama.

Sampai sebuah cahaya yang amat terang, muncul diantara pohon-pohon besar itu. Cahaya yang menyilaukan mata, siapapun yang melihatnya. Cahaya itu kian membesar membentuk sebuah pusaran berbentuk oval.

Tak lama, sebuah tangan muncul dari sana, diikuti oleh beberapa anggota tubuh lainnya.

Seorang gadis tampak tak sadarkan diri, terjatuh dari pusaran itu. Selang beberapa menit pusaran itu mengecil dan lenyap ditelan gelapnya malam.

Suasana kembali hening meninggalkan seorang gadis bergaun putih dengan tiara indah di kepalanya.

Angin begitu lembut memainkan rambut perak sang gadis. Suhu udara pun semakin menurun setiap detiknya.

A DREAM BOOK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang