Kehidupan neng aya

105 3 0
                                    

Larasati ayandani ar-rahmi. Dipanggil aya oleh teman-temannya, dipanggil laras oleh keluarganya. Wajahnya yang paras serupa dengan namanya. Ia adalah salah satu orang yang paling dikagumi oleh para siswa dan siswi di sekolahnya, dilihat dari sisi depan hidupnya sangat beruntung, memiliki nama yang tak asing didengar publik, wajah dan tubuhnya yang menawan, di tambah kekayaan hasil susah payah diri sendiri dibidang melukis dan menyanyi. Tetapi kalau dilihat dari sisi belakang kehidupannya sangat kacau, ia adalah anak dari sang kiyahi tersohor di kotannya. Awalnya kehidupannya baik-baik saja, setelah umi dan abinya meninggal dunia karena kecelakaan pesawat yang menuju ke makkah untuk melaksanakan ibadah haji. Ayahnya memiliki pondok pesantren yang begitu besar dan jumlah santri hampir 5000 santri. Pondok tersebut di pasrahkan kepada pakde dan budehenya. Sejak itu pula ia tidak ingin tinggal di dalem melainkan meminta pakdenya agar membelikannya apartemen di dekat sekolahnya. Ia sangat terpukul waktu itu. Sehingga ia mulai goyang imannya kepada allah, ia menganggap jika allah itu tidak adil, kenapa jika allah adil allah mengambil umi dan abinya kala hendak menunaikan ibadahnya ?

"Aya, jika aya butuh bantuan hubungi pakde atau pengurus ndalem ya, anggap saja pakde ini sudah seperti abi aya sendiri, jangan merasa kalau aya itu sendiri, aya masih punya banyak keluarga di pondok, yang menyayangi aya setulus hati. Oke aya"
Nasihat pakde irham kepada aya.
" Iya iya pakde, yang penting jangan kurangin uang jajan aya." ucap aya sambil sibuk mengemasi barang-barangnya.
" Jaga diri baik-baik, kamu itu anak perempuan, jangan pergi malam-malam." ujar pakde lagi
"iiih iya iya, terserah aya dong hidup siapa yang ngatur siapa."
"yaudah pakde pamit dulu, budhe udah nunggu di lobi dari tadi."
"Hmm.. Iya. Pakde jangan lupa kirim mobilnya abi, sekarang yang megang aya lho."
"yaudah ntar pakde suruh kang ndalem buat anterin, pakde pulang dulu. Assalamualaikum.wr.wb"
"waalaikum salam.wr.wb."

Setelah lumayan lama tinggal di apartemen, hidup aya mulai tidak teratur, ia mulai jarang melaksanakan sholat dan muroja'ah, padahal sebelumnya ia sangat rajin melaksanakan sholat apalagi solat dhuha dan tahajud, dulu umimya selalu mengajak aya untuk melaksanakan sholat tahajud, dan sekarang... Siapa lagi, ia merasa sudah sendiri di dunia, untuk apa ia rajin, jika tidak ada yang yang ia banggakan. Dulu ia akan berusaha sekuat pikiran untuk mendapat juara satu dan membuat bangga keluarganya, sekarang siapa lagi, ia sudah sendirian. Aya selalu berfikir untuk menyusul umi dan abinya, tapi ia masih bisa berfikir, jika itu sangat keji dilakukan.

Sejak ia tinggal di apartemen, kehidupannya mulai bebas, ia salah bergaul, sampai ia rela mencopot jilbabnya demi mendapatkan kawan, karena memang aya dulunya anak yang pemdiam. Dunia bebasnya dimulai waktu sma. Kini ia memiliki banya teman bahkan geng yang selalu dikagumi di sekolahnya. Ia juga menjadi musisi terkenal di publik juga sastrawan karena lukisanya sulit diartikan oleh banyak sastrawan, ia juga memumpuni di bidang puisi, puisinya banya dipamerkan di publik, bahkan ia memiliki buku best seller sendiri yang telah diterbitkan. Memang hidupnya hampir sempurna, jika menjadi aya yang dulu, aya yang kjat akan imannya, tapi nasib sudah berkata lain. Mau bagaimana lagi.

'Kriiing, ay bangun udah pagi, silakan bersiap berangkat sekolah, hai aya, hai aya' suara wekker aya menggelegar di dalam kamar megahnya. Tangan aya meraba nakas pinggir ranjangnya dan mematikan wekmernya.
" Huaaahh sumpah gw ngantuk banget." aya duduk dan mengumpulkan nyawanya yang masih setengah donload.*anjay kayak apk aja*
5 menit berlalu, aya masih belum bergerak di atas kasurnya
10 menit berlau, kini aya mulai mengantuk kembali.
20 menit berlau, tubuh aya mulai mendarat di kasur lembutnya
30 menit berlalu, aya mulai masuk ke alam mimpi. Lagi.
36 menit, ' bangun pagi gossok gigi cuci muka tidor lagi' suara handphone aya berdering tanda ada panggilan masuk.
Seketika itu aya langsung bangkit dari tidurnya dan mengangkat panggilannya.
" Anjiirr! Telat gw ogeb... Udah jam setengah delapan lagi. Ogeb ya lu aya aya, kenapa tadi tidur lagi sih."
Rutuk aya dengan aya dirinya sendiri.
"eh aya lu dimana ini udah masuk lho ! Jangan bilang lo ketiduran lagi, emang ya lo ogeb banget sih, cepet ini pelajarannya pak supri, lo tahu kan pak supri kayak gimana orangnya."
"iya iya ini lagi otw mandi. Anyiirr!"
Ucap aya sambil maauk ke kamar mandi. Dan melempar ponselnya di kasur.

5 menit berlalu, aya keluar dengan seragam asalnya dan langsung menuju ke sekolah menggunakan mobil audi milik almarhum ayahnya, di perjalanan ia memakaikan parfum sebanyak-banyaknya di seragamnya, ya karena ia tadi tidak mandi, melainnkan mandi setengah badan, cuma cuci muka, sabunin tangan sama sikat gigi aja. Hahahaa aya-aya.
Setelah sampai di depan sekolah aya meneruskan mobilnya sampai parkiran luar sekolah, karena ia tahu pasti gerbang sudah di tutup.
Aya berjaalan dari parkiran menuju pagar samping sekolah. Setelah sampai aya nekad melompat pagar samping sekolah dan mengendap-ngendap seperti maling di koridor sekolah. Tapi nasib sialnya ketika ia membuka pintu kelas ia dikejutkan eh pak supri yang menggerak- gerakkan kumis tebalnya. 'aduuh parah, gw lula kalo pak supri masih ngajar, kalo nggak ya gw gak bakal ke kelas dulu'
" Eh bapak supri, pak supri ganteng banget dwh pagi ini, kumisnya ambah gebal ya pak, menambah kesan mempesona pak." lantas seluruh siswa tertawa ngakak karena ucapan aya.
" kog ketawa semua sih, bener kan..."
" Heh anak tiri ! Beraninya ya kamu ngatain bapak sendiri kayak begitu, udah telat juga, sekarang kamu lari lapangan 10 kali terus ngerjain tugas dari saya !" pinta pak supri sambil menunjuk-nunjuk aya dengan jari tengahnya.
" Lhah kog bapak sadis banget sih, di puji malah ngasih hukuman, yaudah kalau begitu saya nggak mau ikut pelajarannya bapak" ujar aya sambil keluar berniat ke taman belakang.
" Lhaaa kog kamu yang marah sih, jangan kabur ya anak tiri. Kalau kamu tidak mengerjakan hukuman saya,, saya akan laporin ke bk sama hukumannya saya tambah." ucap pak supri sambil berlari ke pintu kelas untuk meneriaki aya.
" Iya pak saya kerjain kog, tapi ntar malem di mimpi aya. Oke pak." teriak aya sambil berlari menuju ke taman belakang.





#san3neabah
#ngakakkuy
#ayakenapa sih
Ikutin terus ya ceritanya neng aya
Harus sabar, jangan tegang, dibawa santuy aja.ok

Because You GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang