Gus rama

39 3 0
                                    

Ramadhan putra ar-rosyhid, panggil saja rama, kini ia sedang duduk bersantai di bawah pohon belakang sekolah, ia terlambat masuk sekolah dan akhirnya ia memutuskan pergi ke tempat favoritnya, ia sering bolos ke tempat ini, tempatnya sangat rindang bersebelahan juga dengan laut yang memberikan rasa semilir karena angin lautnya. Ia sangat nyaman ketika berada di sini, pikirannya bisa tenang dan releks. Ketika ia ingin memejamkan mata berniat tidur sebentar, tiba-tiba ada seseorang yang menabraknya dari belakang pohon.
" Anjirr lo bisa lihat gak sih." sentak rama karena terkejut ketika aya yang menabraknya.
" Eh,Sory-sory, kaget banget gw anjir."
Ucap aya sambil mundur karena terkejut sama halnya seperti rama.
" Ngapain lo ke sini, bukannya masuk." ucap rama dengan wajah dingin tanla menatap aya
" Lhaa lo ngapain di sini, ngapain gak masuk?." Seketika itu juga mood rama menjadi super hancur, ia langsung beranjak pergi meninggalkan aya yang masih bingung karena tingkahnya.
" Emang budeg ya lo, di tanya bukannya jawab malah pergi."
Rama yang mendengar aya mengatainya budeg langsung membatin ' Terus bedanya lo sama gw apa, ditanya bukannya jawab malah balik nanya.'
Rama kini pergi menuju bascamenya yang berada di samping gang sekolanya. Moodnya kini benar-benar hancur. Setelah sampai di bascame rama langsung bertegur sapa dengan teman-temannya, yang asli bukan teman sekolahnya, melainkan teman-teman yang dipungut rama di pinggir jalan. 'anjjayy rama... Temen lu kayak anak kucing aja, lo pungut' (author:')
"Woy dedek rama ngapain ke sini bukannya sekolah biar pinter." sapa salah satu abang-abang yang ada di sana.
" Mood gw ancur, males gw ke kelas, terus gw ke belakang sekolah eh.. Malah ketemu biang masalah, kan mood gw malah jadi kuadrat ancurnya." ucap rama sambil memanyunkan bibirnya dengan tangan yang ia lipat di dada, persis percilan tk anjaayy.
" Siapa sih si biang masalah yang lo maksut, cewek apa cowok?" ucap bang tato yang sibuk dengan tatonya di paha >•<
" Alah males gw bahas tuh orang, dia tuh cewek yang gw paling benci di sekolah, udah trouble, gak punya etika, sok-sok an lagi." geram rama sambil merebut es yang ada di tanganya bang crayon. Namanya aslinya sih ahmad, tapi rama yang menjulukinya dengan crayon karena warna rambutnya yang warna-warni kayak crayon tk katannya.
" Jaeellaaah, sebel mah sebel, tapi jangan ambil hak orang juga donk, gw doain aja ya lu, biar lo sama si trouble nikah aja gitu." serapah bang crayon sambil merebut es nya lagi yang ada di tangan rama.
" Ya udah kalau gitu lo mau di sini aja atau gimana nih ?" Tanya bang Yai, namanya sih rendi tapi ya karena ia selalu menjadi juru nasihat teman-temannya dijuluki aja tuh dengan bang yai, kayak pak yai gitu.
" Di sini aja lah, udah telanjur mager."

Setelah itu rama memutuskan tiduran di bascame yang di dalamnya hanya ada satu kasur yang besar, tv dan kipas angin. Ia tertidur sampai petang bertugas.
Sampai akhirnya ia bangun dan berpamitan dengan teman-temannya untuk pulang ke apartemenen.
" gw pulang dulu ya abang-abang, mau lanjutin tidur di apartemen, makasih tumpangannya."
"Jaeelah bascame ini lo yang yang modalin, santuy aja napa." balas bang yai sambil bersalaman dengan rama.
" Yaudah gw pulang duluan, assalamualaikum."
"waalaikumsalam"

Hari sudah menunjukan jam lima, dan kini seluruh siswa ekstrakulikuler sma negri 1 bangsawan sudah mulai meninggalkan smanya untuk pulang, begitu juga aya yang kini telah berada di dalam mobil untuk perjalanan, pulang, sampai akhirnya azan berkumandang menandakan waktu sholat telah tiba, dan aya memutuskan untuk terus meneruakan perjalanan tanpa berniat untuk mampir ke masjid, alasanya capek karena ekstra tekwondo tadi. Hingga tiba-tiba ketika ia sampai di jalan perumahan belanda yang mayoritas bangunan bangunannya yang gelap karena tak berpenghuni mobilnya seketika mati.
"Hah.. Gw lupa beri makan audi guaa, terus gimana nih, di sini jarangada taxi lagi..." guman aya dengan aya dirinya sendiri.
Ketika ia membuka hpnya, nasib sial juga datang kepadanya, 'magrib-magrib mobil mati, di tengah rumah-rumah kosong lagi, hp juga mati, terus gw harus nunggu begal ke sini bunuh gw gitu, mending kalo jasad gw di biarin ntar kalo di buang ke laut, hiih.. Amit-amit' rutuk aya dengan dirinya sendiri.
10 menit ia di dalam mobil sampai waktu isya' tiba. Ia mulai kesal dengan dirinya sendiri. Ia berpikir seandainya tadi ia ke masjid dulu, mungkin ia tau kalau mobilnya kelaparan. Bayangan aya mulai liar, ia berpikir ia ditemukan psikopat terus di mutilasi, habis itu matanya sama jantungnya di jual. Di tengah ketakutannya di dalam mobil keringatnya kini mulai membasahi tubuhnya padahal ac  di dalam mobil full on nya.
Aya keluar dari mobil dan bersandar di samping mobilnya. Dari kejauhan ia melihat ada sebuah mobil yang melaju menuju arahnya, ia beeniat mencari bantuan dengan  pengemudi mobila tersebut, tetapi sebelum ia melambaikantangan mobil tersebut berhenti tepat di hadapanya. Pengemudinya turun, menampilkan seorang laki-laki tampan dengan jambulnya yang mempesona.wkwk.
" Eh aya, apakabar idola gw, kog kamu di sini sih, sendiri lagi" ucap yuna dengan mata yang memicingkan kejahatan kepada aya. Yuna adalah siswa dari sma 2 tunas ganda yang sangat mengidolakan aya, ia pernah menyatakan perasaanya kepada aya, tetapi aya menolaknya mentah-mentah dengan alasan yuna itu kayak psikopat. Aya yang di ajak bicara mulai mundur menghindari yuna, karena ia tahu yuna itu bengis, ia pernah membunuh pacarnya sendiri karena masalah kecil. Dan cara membunuhnya sangat sadis, ia mengambil keprawanan pacarnya lalu membunuhnya dengan sangat lambat dan sampai jasad pacarnya tidak berwujud, semestinya ia berhak di hukum mati, tapi keluarganya yang kuat atas seluruh biaya hukumnya akhirnya yuna di bebaskan dari sel besi. Yuna sangat frustasi kala ia ditolak mentah-mentah dengan aya, sampai setelah itu aya selalu diwmawasi oleh yuna, yuna selalu menghantui pikiran aya, ia sangat takut dwngan yuna.
" Ngapain lo, jangan ganggu gua, gua gak audi ngelihat wajah bajingan lo. Pergi ! Kalo lo gak pergi gua gak segan-segan laporin ke kantor polisi." setelah sadar ucapannya untuk melapor ke polisi aya bru ingat kalu hpnya mati.
" Laporin aja sayang, gua gak takut, gua akan ngehabisin semua orang yang ngerut lo dari gw."
" Emang gua siapanya elo ! Bajingan kayak lo tuh mendingan mati aja"
" Gw janji kalau lo akan jadi milik gua sepenuhnya setelah ini." ancam yuna sambil mendekat ke tubuh aya yang kini sudah menatap mobil.
" Jangan macem-macem ya lo ! "
Yuna semakin mendekat dan mulai membelai pipi milik aya dengan kasar, seakan ia terobsesi dengan tubuh aya, yuna mulai mencengkram bahu milik aya.
" Gua sayang banget sama lo aya! Tapi lo malah nolak mentah-mentah kayak gini, gua kurang apa ha ! Sialan lo aya ! Gua janji bakal ngerusak lo kayak mantan gua."
" Bajingan lo berengsek, tai lo setan !" sentak aya sambil menendang alat vital milik yuna dan mendorongnya menghantam mobil miliknya.

Aya berlari sekencang mungkin sampai akhirnya ada montor yang mengarah ke arahnya, aya langsung menghadangnya, dan duduk di montor tersebut, seketika motor tersebut paham apa yang aya pikirkan, motor tersebut berbelok dan melaju begitu kencang. Yuna masih mengejar dan akhirnya ia berhenti  sebab tak sanggup menandingi laju motor yang di tumpangi aya.
Di tengah perjalanan aya menangis, ia sangat ketakutan, tangannya mencengkran kuat bahu si pengendara membuat si pengendara merasakan sesuatu yang dirasakan aya, ia sangat tidak suka suasana seperti ini, wanita yang menangis.Belum sampai rumah montor mereka  berhenti di depan warung kaki lima di dekat jalan raya.
" Turun ! Gua laper" pinta si pengendara dan aya menurutinya.
Ketika si pengendara membuka helm nya dan Rama
" Hah, kog lo sih, lo kan orang yang tadi pagi gua tabrak, yang kayak anak kucing di bawah pohon sekolah kan?"
" Heh lo ! Udah di kasih tebengan malah nyolot ya lo, spesien apa sih lo."
Seketika aya sadar kalau tidak ada rama pasti aya udah disekap di gudang,dan mungkin ia akan jadi arwah gentayangan.
" Eh.. Iya maaf-maaf, kan gua cuma nebak."
Rama langsung meninggalkan aya dan meuju ke warung out dor tersebut. Ia memesan nasi pecel dengan es jeruk, dan memakannya lahap. Aya yang sedari tadi melihat rama, mulai merasa lapar. 'yaelah makan nggak ngajak-ngajak, gua laper banget...' pikir aya.
"Kalau laper ya makan, sana pesen." seakan cenayang rama langsung menjawab perkataan pikiran aya.
" Eh.. Gak kog lo makan aja, gua gak laper." ucap aya kepada rama
' Kalo bawa uang, dari tadi gua udah pesen ogeb, uang gua kan ketinggalan di mobil.' batin aya sekali lagi.
Rama langsung beranjak setelah makanan nya habis, dan menuju ke bapak penjual pecel, sambil membawa piring sisa makananya.
Pikir aya lagi ' lhaa kog dibawa sendiri sih, kan ada pelayannya,'

Rama kembali dengan membawa 2 nasi pecel ke meja makan yang tadi ia tempati. Aya membatin lagi ' yaah dia makan lagi, 2 sekaligus, serakah banget ya, sumpah ini nyiksa gua,'
" Gak usah ngatain gua serakah, gua laper." seakan rama memang cenayang ia menjawab apa yang aya pikirkan. 'Emang rama cenayang aya ogeeb' *authorr.
" Yang satu lo wajib makan. " ucap rama sambil fokus terhadap makananya.
" Eh gak ah, gak enak gua, kan lo udah nolongin gua." ucap aya sambil memanglingkan wajahnya ke arah jalan raya.
Batinya kembali 'paksa gua dong ram, gua laper banget.'
" Gak usah gengsi lo, gua bilang makan ya makan" sip aya langsung menyambar piring tersebut dan memakanya sampai habis.
" Yaudah kalau lo maksa." ucap aya.

#san3neabah
#ikuti terus partnya yaa
#insha allah seru deh
#semangat readers
            Serah
                Mau vote
                    Apa nggak

Ini baru belajar .... Hehe :v

Because You GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang