PROLOG
. . .
Hari itu hembusan angin menyejukkan. meniup tubuh mungil anak-anak yang bermain di lapangan besar pusat kota.
Anak-anak berlarian. berhamburan memenuhi padang rumput.
Terlukis raut gembira disana. menggambarkan kebahagiaan yang sederhana.
kecuali, dua anak yang sedang serius menerbangkan layangan. siapa yang menang, ia akan dibelikan es krim rasa cokelat.
Senja sudah akan tiba, ketika anak-anak mulai menghilang dijemput pulang. tersisa dua anak sebaya, yang masih beradu keahlian bermain.
Beberapa kali layangan gadis itu hampir saja hilang keseimbangan. ia menarik-ulur benang, sampai keadaan kembali membaik.
Keadaan yang sama juga dialami oleh pria kecil yang tidak ingin pulang sebelum menang. bocah itu benar-benar terobsesi untuk meminta es krim pada lawannya.
Hingga akhirnya, angin malam bertiup kencang. layangan mereka saling terikat dan menyangkut. permainan selesai, dan berakhir sia-sia.
Mereka saling menatap. dengan gemerlap bintang yang menyaksikan keduanya mengenal satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang-layang (on going)
General FictionSaling melupakan. Lalu, Saling terikat kembali. Apa kau akan sanggup, bila harus kembali mengenal dan tersakiti oleh orang yang sama dilain waktu ?