bintangku kejoraku 6

2.1K 166 8
                                    

2 jam kemudian....
Ridho sudah kembali tertidur dan Rafly Ega memutuskan untuk pulang
"bund, ega sama a' rafly pulang dulu ya mau istirahat" ucap ega
"bunda ikut ya bunda juga mau pulang mau ngurusin di undur nya off air di medan, gak papa kan kalo bunda nebeng kalian lagi" ucap bunda elsih mengambil tas nya
"gak papa kok bund" ucap rafly
"de, teh ega, a' rafly sama bunda pulang dulu ya" ucap ega mengelus kepala lesty yang tertidur di dekat ranjang rizki
"hoooaammm.... Iya teh, eh dari tadi kok bapak belum masuk masuk ya" ucap lesty dengan suara orang bangun tidur
"tadi bunda ketemu bapak di parkiran katanya mau pulang lagi gak enak badan" ucap bunda elsih
"ohh, ya udah ayo dede anter kedepan" ucap lesty berdiri dari duduk nya
"gak usah de, dede tidur aja dede keliatan capek, kita gak usah di anter" ucap ega
"ohh ya udah kalo gitu" ucap lesty
"kita pulang ya" ucap bunda elsih mencium kening lesty di susul ega yang juga mencium kening lesty
"assalamu'alaikum" ucap mereka bertiga
"wa'alaikumsalam, eh teh ega selimut nya gimana?" tanya lesty
"udah biarin aja, kasihan kalo gak pakek selimut entar dia sakit lagi, oh ya ini selimut dede di mobil tadi bapak kasih ke teteh katanya tolong kasihin ke dede, dede juga habis ini langsung tidur jangan begadang, di pakek selimut nya biar gak masuk angin" ucap ega memberikan selimut tebal hello kitty warna pink kepada lesty
"iya teh makasih habis ini dede tidur kok" ucap lesty menerima selimut pemberian ega
"dede tidur di sofa ya jangan di kursi" ucap bunda elsih
"iya bund" ucap lesty
Dan mereka semua keluar ruangan untuk pulang ke rumah masing masing dan tinggal lah kitty dhoput yang berada di dalam ruangan walaupun yang masih belum tidur hanya lesty namun tak lama putri terbangun dan melihat jam sudah menunjukan pukul 03.00 dan menghampiri gadis yang duduk di sofa sambil memainkan ponsel nya
"kak" sapa putri pada lesty
"iya dek" ucap lesty menatap putri
"kakak belum tidur?" tanya putri dengan rambut sedikit acak acakan akibat dia tidur
"tadi kebangun dek, adek sendiri kenapa bangun?" tanya lesty
"tadi adek denger ada brisik brisik jadi adek bangun, tapi sekarang dah gak berisik" ucap putri duduk di sebelah lesty
"ohh itu tadi ada bunda elsih, a' rafly sama teh ega" ucap lesty kembali fokus ke benda persegi panjang ditangan nya itu
"ouh, terus yang selimutin adek siapa?" tanya putri menunjuk selimut keropi berwarna hijau di sofa yang ia tempati untuk tidur tadi
"tadi yang selimutin adek teh ega, katanya takut adek masuk angin" ucap lesty masih fokus ke benda tipis persegi panjang di tangan nya
"kakak liatin apa sih serius banget" ucap putri ikut melihat ponsel lesty
"ouh ternyata lagi liatin foto nya kak rizki toh, gak usah di liatin kak kan orang nya ada di depan kakak" ucap putri
"apaan sih, tadi itu lagi liat instagram terus gak sengaja nemu foto nya a' iki" ucap lesty dengan pipi yang sudah berwarna merah karna ia malu
"pakek blus on berapa kilo buk" goda putri
"ah kamu apaan sih dek, dah sana tidur lagi" ucap lesty mendorong tubuh putri
"loh kok aku di usir sih" ucap putri pura pura ngambek
"biarin wleek" ucap lesty dan mereka tertawa bersama sehingga ruang rawat rizki ridho jadi bising
Dan kidho pun jadi terbangun akibat kebisingan itu
"apaan sih berisik banget, ganggu orang tidur tau gak" bentak rizki
Dan seketika tawa trity pun berhenti mendengar bentakan rizki, setetes air Bening jatuh dari mata indah putri karena dia tak pernah di bentak rizki dan lesty pun menahan air mata nya yang mungkin juga akan menetes, ridho yang tau putri menangis mencoba bangun dan menghampiri putri yang menangis
"mau ngapain lo dho" ucap rizki dengan nada menahan emosi
"diem lo bang" ucap ridho menghampiri putri dan membawa putri ke dalam dekapan nya, tangisan putri semakin menjadi saat berada di dekapan ridho, yang putri rasakan saat berada di dekapan ridho adalah nyaman dan takut, nyaman karna berada di dekapan ridho dan takut karna bentakan rizki
"udah jangan nangis" ucap ridho lirih dan hanya putri balas dengan isakan
Rizki yang baru menyadari bahwa kekasih hati nya itu menangis langsung menghampiri nya walaupun langkah nya tertatih tatih
"dede, a' iki minta maaf ya, tadi a' iki kelepasan gak bisa nahan emosi" ucap rizki duduk di dekat lesty sambil menggenggam tangan sang pujaan hati
"tapi kenapa harus di bentak hiks.. Hiks.." ucap lesty
"iya a' iki ngaku salah, a' iki minta maaf ya, dede mau kan maafin a' iki?" tanya rizki namun tak lesty jawab dan diapun juga masih menangis
"udah donk jangan nangis, a' iki gak suka ngeliat orang nangis" ucap rizki menghapus air mata lesty
"tapi aa' suka bikin orang nangis" ucap lesty pergi dari hadapan rizki bukan menghampiri putri tapi lesty pergi keluar ruangan dengan membawa tas kecil yang tanda nya dia pergi dari rumah sakit, putri yang tau itu langsung melepaskan pelukan nya dengan ridho mengambil tas yang tadi ia bawa dan pergi menyusul lesty tanpa mengeluarkan sepatah kata pun dengan air mata yang masih mengalir
Di luar rumah sakit lesty memberhentikan taksi yang lewat saat taksi itu akan berjalan meninggalkan rumah sakit ada yang mengetuk Jendela taksi itu dan yang mengetuk adalah putri tanpa berbicara apapun lesty membuka pintu taksi dan memersilahkan putri masuk
Di dalam taksi supir itu bertanya pada lesty
"mau kemana nona?" tanya sopir itu perlahan karena trity masih menangis
"muter muter dulu aja pak" ucap lesty dengan suara bergetar
"baik nona" ucap sopir itu menjalankan taksi itu putar putar kota jakarta
Saat melewati taman merdeka (nama taman nya ngasal yak) lesty meminta untuk sopir itu memberhentikan taksi nya
"pak berhenti pak" ucap lesty dengan suara bergetar
"baik nona" ucap sopir itu lalu memberhentikan taksi nya
"ini pak uang nya buat kita berdua" ucap lesty menyodorkan dua lembar uang seratus ribuan
"ini kebanyakan nona" ucap sopir itu saat melihat uang yang lesty berikan
"bapak punya anak?" tanya lesty dan di angguki oleh bapak sopir
"anggap saja kembalian nya itu rejeki anak bapak" ucap lesty
"terima kasih nona" ucap bapak sopir senang sekali
"iya sama sama pak" ucap trity kompak dan trity pun keluar dari taksi itu berjalan menuju taman merdeka yang terlihat sepi dan hanya di terangi lampu lampu di taman Itu
Mereka berdua membaringkan tubuh nya di atas rumput rumput taman sambil menatap langit.... Jam menunjukan pukul 03.30 lesty berdiri berjalan menjauh dari putri ia melihat lihat taman itu jalanan di taman itu masih sepi hanya ada dirinya dan putri di situ lesty berancang ancang dia menghitung dari satu sampai tiga, pada hitungan ketiga dia menjerit sekencang kencang nya sehingga yang mendengar nya pasti terkejut
"RIZKIIII" teriak lesti
Putri yang mendengar teriakan lesti langsung berlari mencari keberadaan lesty dan ia menemukan lesti di tengah taman dengan keadaan buruk maksud dari kata buruk adalah lesti menangis sejadi jadi nya dan matanya sembab
"kak" ucap putri menyentuh pundak lesti
"putri hiks..hiks..hiks.." ucap lesty langsung memeluk putri
"iya kak" ucap putri kembali menangis
"kita pulang ya, kamu nginep di rumah kakak dulu aja, besok kakak anter kamu ke studio sekalian kakak ada on air di studio sebelah" ucap lesty melepas pelukannya dengan putri dan menghapus air mata nya dengan kasar dan mencoba tegar di hadapan gadis mungil di depan nya itu
"iya kak" ucap putri juga menghapus air matanya
"kakak telpon a' beni dulu ya" ucap lesty mengeluarkan benda persegi panjang dari tas yang ia bawa dan di angguki oleh putri
Dan ponsel putri pun berbunyi dengan tak semangat ia mengambil ponselnya dari dalam tas yang ia bawa dan ternyata yang menelpon adalah RIZKI
Karna putri sedang tidak mau bicara dengan rizki, putri menggeser bulatan warna putih ke warna merah yang artinya putri merijek telpon rizki
Di sebuah ruang rawat rumah sakit ada laki laki yang kesal karna dia menelpon seseorang tapi orang itu tak mau mengangkat telpon nya
"Argghh... Kenapa putri gak mau ngangkat telpon gue sih" ucap rizki kesal ya laki laki itu adalah rizki, dia menelpon kedua nomer putri semua nya putri rijek atau putri memang sengaja mematikan ponselnya
"lo kenapa sih bang?" tanya ridho dengan santai nya
"gue telpon putri tapi gak di angkat angkat" ucap rizki kesal
"ngapain lo telpon pacar gue" ucap ridho dengan santai nya
"gue mau tanya keadaan lesti, dari tadi gue telpon lesti HP nya mati" ucap rizki putus asa karna sudah berpuluh kali ia menelpon lesti tapi lesti mematikan HPnya
"kasihan abang gue yang atu ini, coba deh dodo bantu telpon mput sapa tau dia mau ngangkat telpon dari gue" ucap ridho menekan suatu tombol lalu menempelkan HP nya di telinga
5 kali ridho menelpon tapi tak ada tanda tanda putri akan mengangkat telpon nya
"jawab gak?" tanya rizki mulai kesal karna lama menunggu
"kagak, hehe" ucap ridho cengengesan
"elah sama aja" ucap rizki membanting ponsel nya ke sofa
"wesshh... Sabar bos" ucap ridho
"lo gak khawatir apa sama putri kan tadi dia juga pergi?" tabya rizki mulai tenang
"khawatir sih, tapi yang gue pikirin sekarang adalah kesehatan gue" ucap ridho rebahan di ranjang nya
"kenapa?" tanya rizki masih tak mengerti tentang ucapan ridho barusan
"bang lo bego apa bodo sih" ucap ridho mulai kesal
"enak aj gue tuh pinter tauk, emongnya lo" ucap rizki dengan PD nya
"wooii, kalo lo pinter harus nya lo ngerti omongan gue, maksud gue adalah kalo kita sehat kita bisa kejar mereka kan kalo kita sakit kita gak bisa ngapa ngapain mentok mentok juga minta tolong sama bunda buat cekin keadaan trity" ucap ridho lumayang panjang dan lebar dab hanya rizki balas dengan satu kata yaitu ouh
Di tempat lain 2 gadis cantik sedang menunggu seseorang di suatu taman
"kok a' beni belum dateng ya" ucap lesti celungak celinguk
"gak tau kak" ucap putri yang juga terlihat letih
Beberapa menit kemudian mobil berwarna putri bersih menghampiri putri dan lesti
"maaf ya telat" ucap seseorang membuka kaca mobil
"iya gak papa" ucap lesti cuek dan langsung masuk duduk di samping orang itu
"masuk mput" ucap a' beni melihat putri
"i.. Iya" ucap putri canggung berbicara dengan kakak lesti itu dan masuk mobil duduk di kursi belakang
Sebelum mobil beni jalankan ia bertanya pada sang adik yaitu lesti
"dede tumben pulang, biasa nya kalo iki sakit pasti nginep di rumah sakit kok ini enggak, dede lagi marahan sama iki?" tanya a' beni
"enggak" jawab lesti cuek lalu beni menengok ke putri dan putri jawab dengan kedipan mata











Segini dulu ya...maaf part 5 update nya malem banget...
Maaf kalo ada salah ketik... Aku juga mau minta maaf kalo cerita nya tambah gaje... Ouh ya mungkin part selanjutnya aku akan bikin pertanyaan buat para pembaca setia... Jangan lupa vote and komen... Kalo ada saran tulus aja di kolom komentar bawah ya👇👇👇

Bintangku KejorakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang