Senin

20 0 0
                                    

Hari itu, saya dinyatakan lulus.
Saya sendiri bahkan hampir tak percaya sekaligus haru.
Bahagiakah saya di hari itu?
Sangat.
Tidaklah mulus jalan saya untuk mencapai puncak.
Bahkan saya harus mundur berkali-kali untuk dapat berbelok ke jalan yang lain.
"Hari ini, mahasiswa yang bernama xxx dengan nim xxx dinyatakan lulus dengan nilai A"
Mata saya basah saat itu, tidak sanggup menahan rasa haru yang tengah memburu di dalam dada.
Hanya sepersekian detik saya segunggukan hebat.
Dalam hati saya mengucap syukur teramat sangat.
"Ya tuhan... aku sudah sampai ke titik akhir, aku berhasil mengalahkan diriku sendiri... aku sudah lepas, aku sudah akan menjalani hari-hari baru"
Sangat jelas dalam ingatanku bagaimana raut wajah mereka dihadapanku serta semua kenangan beberapa tahun silam yang berputar di kepalaku layaknya komidi putar.
Kemudian aku memejamkan mata ada sosok ibu dan ayahku disana seolah menghantarkan ribuan kalimat bahagia.
"Anakku, engkau sudah berhasil nak... kami bangga padamu. Bukan nak. Tapi sangat-amat bangga"
Dan lagi...
"Anakku, dunia yang sebenarnya baru akan kau hadapi sekarang... pelan-pelan nak, tak perlu tergesa-gesa, kami selalu siap membantumu nak"
Bukan hanya terngiang. Bahkan begitu jelas.
-
aku dengan hari baruku.

Bahagiakah?Where stories live. Discover now