Tangisan acha

13 4 1
                                    

***

"Huh,," seorang gadis menghela nafas ketika datang memasuki kelasnya.

Natasha prisilya sebut saja namanya Acha si pemeran utama disini. Gadis berhijab memiliki pipi bengkak yang membuat acha selalu tersiksa oleh cubitan tangan orang yang sangat gemas terhadapnya, acha si pipi chubby! Begitulah julukan teman-teman dikelasnya.

Sudah menjadi kebiasaan acha datang sangat pagi, bahkan kelas masih kosong dia sudah datang. Dia tidak terlalu takut dikelasnya karena sudah ada siswa-siswi SMA PELITA yang datang namun di kelas berbeda.

Untuk mengurangi rasa takut acha karena dia sendiri di dalam kelas, ia mengeluarkan buku novel lalu membacanya. Setidaknya itulah yang menjadi kesibukan acha saat kelasnya masih sepi.

"Cha ada pr gak?" tanya sosok pria yang baru saja datang.

"Kayaknya gak ada deh nis" sahut acha menjawab.

"Apaan sih cha emang gue nisa? Pake panggil nis nis segala"

"Hehe,,,iya nisa. Eh denis" acha tersenyum kemenangan karena berhasil membuat denis kesal.

"Dasar kadal amazon, gue tonjok tu pipi biar tambah gede" denis sangat kesal dengan acha yang sudah mengejeknya.

"Lo tu badak papua, pagi-pagi juga udah marah-marah, becanda kali nis"

"Arghh,,," denis sudah sangat kesal ia ingin sekali mejambak jilbab di kepala acha,tapi ia tahan karena kursi mereka cukup berjauhan. seandainya kursi acha ada di depan denis sepertinya acha tidak akan selamat!

Acha kembali membaca novelnya dan tidak menghiraukan denis lagi.

"Hai acha" sapa Agatha  sahabat acha dan teman sebangkunya. Panggilannya tata.

"Hai ta,," sembari menebarkan senyuman manis acha menyapa tata.

Pandangan tata beralih ke arah seorang pria yang terlihat sedang kesal.

"Ngapain lo? Mau berubah Ultraman?" tanya tata kepadanya.

"Bacot, diem aja" denis sembari ekspresi penuh amarah.

"Yaudah, ga penting juga"

Dari luar datanglah teman denis yang bernama arland, mereka bertiga di buat terkejut karena arland seperti sedang di kejar hantu saat memasuki kelas tsb.

"Woii tai, sumpah gue capek banget, gila tu nenek gayung kayak gak punya harga diri lagi ngejar-ngejar gue" arland sambil mengatur nafas nya mengadu kepada denis.

Memang di sma pelita banyak siswi yang berusaha mengejar-ngejar arland dan denis karena mereka perfect boys menurut semua siswi itu.

Denis hanya memandangi arland tanpa menyahutinya sama sekali. Udah tau kan kenapa denis?

"Ehh kunyuk lo kenapa?" arland yang jadi bingung,kenapa denis?

"Kantin" denis pergi meninggalkan arland dan keluar menuju kantin.

Arland duduk di bangkunya seperti sangat kelelahan.

FEELINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang