Kupencet tombol lif yang berada disebelah kiriku menuju rooftop kampus tempat dimana aku terdampar selama lima tahun lebih. Entah kenapa dari rooftop kampus yang aku cintai ini aku ingin berteriak dan memberitahukan kepada alam semesta bahwa aku telah selesai sidang skirpsi. angin yang berhembus akan menyampaikan pesan bahagia ini kepada kedua orang tuaku beserta tetangga yang setiap hari melemparkan pertanyaan kapan aku wisuda. Tapi kuurangka niatku karena aku takut orang disekitarku mengira diriku adalah orang gila yang kebetulan kuliah dikampus ini.
Kuambil telepon genggam langsung mencari nomor hape ibu dan memencet tombol Memanggil Tiiiitttt tiiittt tttiiittttt ibu tidak mengangkat, kucoba sekali lagi menelponnya tapi hasilnya sama saja. Mungkin ibu kira aku mau minta uang makanya dia gak mau angkat telpon dariku. Ahhh padahal aku sudah tidak sabar ingin ngasih tau berita baik ini, kesalku.
kusenderkan badanku di dinding dan mulai membaca tentang lowongan pekerjaan melalu hape pintar yang kubeli 3 bulan yang lalu. Walaupun baru 1 jam yang lalu aku selesai sidang tapi aku punya ambisi untuk mendapatkan pekerjaan sesegera mungkin. Karena gelar sarjana pengangguran adalah momok menakutkan bagi semua sarjana termasuk aku. Satu persatu kubaca lowongan dari perusahaan kecil sampai perusahaan terbesar. setiap perusahaan memberikan syarat yang berbeda-beda untuk mendapatkan karyawan yang mempuni. Semua syarat yang diberikan perusahaan bisa aku penuhi terkecuali satu yaitu skor toefl harus diatas 500. Aku langsung terdiam Ooohh my god, butuh berapa puluh tahun lagi kah aku untuk menaikkan skor toefl ku? Tanyaku kepada diri sendiri.
Ttttttttttttttt tttttttttttttttttt ttttttttttt Hape ku bergetar dan kulihat ibu menelpon. Dengan senang hati aku mengangkatnya.
"Halo bu"
"Iya, ada apa tadi kamu miskol?" Tanya ibu dengan nada datar.
"Cuman mau bilang kalo aku udah selesai sidang" sambil senyum senyum.
"HAAA???"
Ibu kaget, seraya tidak percaya, maklum saja aku memang tidak memberitahukan kepada ibuku tentang perkembangan tugas akhirku.
"kenapa bu, kok ibu gak percaya gitu.
"APA YANG KAU PERBUAT SAMPAI-SAMPAI KAU DISIDANG, NAK?" Tanya ibu dengan bergetar.
Aku tidak mengerti apa yang dimaksud ibu.
"apa maksudmu bu?" Pintaku penjelasan.
"KAU PUNYA MASALAH APA SAMPAI-SAMPAI KAMU DISIDANG POLISI?" Tanyanya lagi dengan cemas.
"Aduuuhhh ampun deh, bu. sidang Skripsi, bu bukan sidang isbat. Kataku sambli tertawa kecil" Maklum saja ibu tidak mengerti maksudku karena ibuku hanya lulusan SD yang menghabiskan waktunya di ladang dan Ranjang bersama ayah.
"terus kalau sudah sidang itu tandanya mau lulus atau gimana?"
Tanya ibu dengan polos
"Sidang itu tandanya mulai besok dan seterusnya ibu tidak usah mengirim kan uang kuliah lagi" Jawabku dengan nada sedikit kesal kepada ibu.
Ibu tertawa bahagia, dia tidak peduli kepadaku yang kesal ini.
"Hehehehehe"
"yaudah kalau begitu, ibu kasih tau dulu sama ayah" Kata ibu dengan girang.
"sekalian kasih tau sama tetangga bu, kalau bisa ibu nyuruh Pak Rosit ngumumin di Masjid Raya kalau Ade udah sidang Skripsi dan bentar lagi WISUDA" Ucapku dengan sekali ucapan.
"siap, yang pasti satu kabupaten harus tau" Jawab ibu sambil ketawa kecil
Aku tertawa mendengar gurauan ibu.
"udah dulu ya bu, aku mau makan dulu"
"iya nak, sehat-sehat ya disana"
"iya bu, ibu juga, ayah juga harus sehat terus" Ucapku
Aku mulai turun dari rooftop melalui lif, dan mampir sebentar di rumah makan padang di dekat kampus dan melanjutkan pulang ke kos ku yang letaknya lumayan jauh dari kampus.
Ohhh iya aku belum memperkenalkan diriku. Namaku Reniarti Stopma. Aku adalah anak terakhir dari empat bersaudara, sesuai namaku (STOPma). Pas aku lahir, orang tua ku tidak menginginkan anak lagi setelah aku, karena mereka tau nama adalah doa mereka menyelipkan doa mereka di namaku dan itu terkabulakan kalau aku tidak mempunyai seorang adik dan aku tidak menyukainya. Ini adalah cerita versiku, versi orang tua ku masih misteri.
Dirumah, aku dipanggil dengan nama Ade, tapi teman-teman kampus memanggil ku dengan sebutan Stop. Sedikit aneh buat didengar, tapi itu adalah nama asli yang diberikan ibuku. Andai saja ganti nama itu tidak mengeluarkan biaya untuk acara adat, aku sudah mengganti nama belakangku menjadi Katelyn atau Selena biar terdengar keren ditelinga orang-orang. Aahhhh sudahlah syukurin aja yang sudah ada. Toh nama jelek juga tetap saja itu adalah doa terbaik dari orang tua ku.
Seperti yang sudah kuceritakan diatas aku baru saja menyelesaikan kuliahku di salah satu Universias Swasta di Kota Kembang hanya saja belum Wisuda. sedangkan orang tuaku tinggal nanjauh di pelosok sumatera sana, hanya hari lebaran saja aku pulang ke kampong halamanku, bukan karena malas atau gak kangen orang tua tapi semuanya karena faktor Ekonomi. Maklum ayahku hanya seorang petani biasa yang menggantungkan hidupnya pada hasil panen dan ibuku hanya seorang ibu rumah tangga biasa pada umumnya yang kerjanya hanya memasak dan menyuci baju. Karena alasan itu juga aku ingin segera cepat-cepat mendapatkan pekerjaan.
Pasca sidang akhir kerjaan ku hanya tidur makan dan menonton drama Korea, jarang keluar kosan, malas mau kemana-mana Bahkan mandi juga malas.
Kudapatkan hape pintarku kulihat sudah ada 60 pesan masuk dan isinya group whats app semua. Kubaca yang penting-penting saja karena kutau banyak pesan yang tidak bermanfaat didalam nya. Hadrianto memberitahu bahwa wisuda dilaksanakan pada tanggal 12 mei yang artinya 2 bulan dari sekarang. Kubaca juga pesan dari Abdul yang tidak kalah penting yang memberitahu lowongan pekerjaan.
Open Recruitment
PT Bolak-Balik bergerak dibidang jasa, saat ini sedang membutuhkan karyawan baru untuk menempati berbagai posisi, dengan kualifikasi sebagai berikut:
1. Laki-laki dan perempuan.
2. Pendidikan minimal D3.
3. Memiliki jiwa pemimpin.
4. Jujur dan bekerja keras.
5. Sanggup bekerja dalam tekanan.
6. Minimal umur 20 Maksimal usia 28.
7. Pandai berbahasa Inggris minimal skor toefl 500.
Setelah membaca syarat yang ke 7 aku sudah malas membaca syarat lainnya." Ohhh my god" umpatku "kenapa syarat pekerjaan dijaman sekarang banyak banget ya?" Tanyaku pada diri sendiri. "Eehhh emang jaman dulu gak banyak syaratnya?" Kujawab pakai nada bertanya. "Banyak juga sih kaya nya" Jawabku lagi. Gak tau deh. jawabku lagi. Dan aku tersadar kalau aku sedang mengobrol dengan diriku sendiri. DASAR WANITA GILA!! Cemohku dalam hati.
PARE JAHAT (?) setiap Kamis sebelum Jum'at