2.PARE

271 6 1
                                    


Tak perlu banyak pikir lagi sebelum aku wisuda, aku punya waktu 2 bulan 5 hari buat memperbaiki bahasa Inggris dan Skor Toefl ku. Dari sekian banyak informasi yang aku dapatkan dari iming-iming cukup belajar 1 bulan anda pandai berbahasa Inggri sampai yang cukup 500 ribu anda bisa belajar seumur hidup tapi yang buat aku menarik yaitu rekomendasi dari teman pergi ke Kediri, Kampung Inggris. Beberapa tahun terakhir ini Kampung Inggris sangat banyak dibicarakan anak-anak yang ingin belajar bahasa inggris. Tapi dulu aku tak pernah peduli dengan itu dan sekarang aku mulai peduli dan mencari tahu semua tentang Kampung Inggris sampai ke akar-akarnya agar aku tidak tertipu dan tersesat disana.

Kukantongi sudah semua informasi tentang Kampung Inggris mulai dari sejarah pendiri, harga makanan, tempat makanan yang enak, tempat makanan yang murah, tempat makanan yang bisa ngutang, harga kost perhari, perminggu, perbulan bahkan pertahun. jadwal pendaftaran, akomodasi, tempat kursus yang bagus sampai yang kurang bagus dari tempat kursus yang murah samapai tempat kursus yang paling mahal. Itu semua sudah aku kantongi dari sumber terpercaya, yaitu Sukma anak ibu kost yang lalang melintang di Kampung Inggris selama setahun gara-gara gagal masuk di Universitas Negeri. Konon katanya Kampung Inggris juga adalah tempat pelarian bagi anak-anak lulusan SMA yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri, pelarian bagi orang orang yang belum keterima beasiswa keluar atau dalam negeri. Sukma juga bercerita kalo Pare adalah tempat yang cocok untuk melarikan diri dari segala hal. Ntah lah apa yang dimaksud Sukma, lagian aku tidak peduli dengan tujuan orang kesana .

Atas saran Sukma aku berangkat kekampung Inggris tanggal 23 bulan Pebruari naik kereta Kahuripan dari Kiara Condong Bandung menuju Kediri. bukan tanpa alasan, selain murah Kereta Kahuripan juga sampai Kediri pagi-pagi buta, sehingga Transportasi menuju Kampung Inggris Sangat mudah. Perjalanan Bandung-Kediri memakan waktu kurang lebih 13 jam. Selama perjalanan kuhabiskan waktuku membaca Novel, Nonton Film dan mencari posisi yang enak buat tidur. Sesampainya Kediri posisi itupun tak kunjung kutemukan. Maklum saja kereta Ekonomi memang sempit dan kurang nyaman buat tidur. Didalam kereta posisi bangku memaksa aku harus berhadap hadapan dengan orang yang tak aku kenal dan dengkul kami bertemu dan saling bersentuhan diantara tempat duduk kami, itu adalah salah satu pemicu kenapa aku tidak bisa tidur.

pria yang duduk disampingku ini juga sangat menjengkelkan. Dia sangat tertidur pulas dengan menyenderkan kepalanya di bahuku. Sesekali kudorong kepalanya dengan sedikit kencang tapi dia tak kunjung bangun. Aku mulai berpikir Pria yang disampingku ini tertidur pulas karena bekerja seharian tanpa henti atau Mungkin sepanjang hidupnya baru kali ini dia merasakan tidur, Pikirku dalam hati. Ahhh sudah lah aku memang harus begadang malam ini dan segera kuambil sebuah novel yang baru aku beli tempo hari dalam tas, membaca Novel akan membuat malam ini sedikit bermanfaat dari pada bengong menunggu kereta sampai ke stasiun Kediri sampai pagi.

Sesampai station Kediri kuambil tas carrier yang berukuran 55 Liter dan memanggulnya di punggungku, stelanku persis seperti orang yang mau naik gunung layaknya wanita pemeran utama film "Wild" Versi Hijabers. kurang lebihnya seperti itulah gambaran diriku pada saat itu. Keluar dari gerbong kreta, aku sudah ditunggu oleh ratusan tukang ojek yang menyebalkan dan sedikit memaksa agar aku ikut mereka. "Maaf ya mas, saya sudah memesan mobil jemputan" Tolakku pada tukang ojek. Tapi tetap aja masih ada tukang ojek yang bujuk-bujuk agar aku menaiki motor bebeknya. Aku hanya diam dan tidak menoleh, seakan tidak tahu apa-apa. karena aku tau jurus yang paling ampuh untuk menolak sesuatu seperti tukang ojek yang memaksa adalah pura-pura tidak tahu, dan tidak melihat. Kalian bisa menggunakan jurus ini jika itu perlu.

Tidak perlu lama menunggu, seseorang menelponku dan menanyakan aku berada di sebelah mana. "Aku di tempat tukang sate pak, lagi sarapan bentar" Jawabku.

"Aku di depan tukang bubur ya, MAS" memakai mobil Kijang warna hitam.

"10 menit ya pak" Jawabku singkat sambil melahap sate yang aku pesan dan tidak mempedulikan dengan sebutan apa dia memanggilku.

"Oohh iya mas ditunggu" Jawabnya lalu menutup telpon.

Kuketok jendela mobil kijang berwarna hitam tersebut dan bapak sopir yang rambutnya mulai rontok itu membukakan jendela dan dia kaget melihat ku, mungkin dia pikir seorang yang akan dia jemput adalah Mas-Mas yang kalo pagi harus ngopi kalo gak ngopi hidupnya serasa ada yang janggal.

"Maaf yaaa Mbak e, aku pikir sampean itu cowok tadi, makanya aku panggil MAS" jawabnya panik sambil buru buru memperbaiki topinya yang telah terlanjur menunjukkan rambut tandusnya. Rokok yang disangkutkan ke gigi ompongnya yang berlobang sebelah atas terus bergoyang saat dia berbicara. "Saya sudah disini dari jam 5:30 mbak e, 30 menit sebelum kereta sampai stasiun" Kuperhatikan rokok yang bergoyang yang hampir api rokok mengenai hidung si Bapa. "saya gak mau orang yang saya jemput itu menunggu, lebih baik saya yang menunggu" ocehnya sambil menyalakan mobil dan menghisap rokok yang bergoyang.

"Pak sebelum kita berangkat boleh gak rokoknya dimatiin dulu?" mintaku dengan sangat sopan agar dia tak tersinggung.

"Oohhh iya maaf mbak e" dihisapnya rokok murah itu dengan tarikan panjang tanpa memegang batang rokoknya dan membuangnya ke selokan depan gerobak tukang bubur. dan saat itu juga aku tidak melihat attraksi rokok bergoyang di depan mulutnya lagi.

aku duduk persis disamping pak supir yang sesekali mengajak berbicara tapi kujawab sedapatnya saja, karena mata ini sudah tidak bisa diajak kompromi dan ngantuknya bukanmain ini adalah efek dari tidak bisa tidur di kereta. "Mbak e, mbak e, mbak e". Pak sopir membangunkan ku. "Udah sampai, mbak e" kubuka kedua mataku dan memejamkannya kembalilalu mengucek uceknya. Kulihat disekitarku banyaksekali para pemuda-pemudi yang mengendarai sepeda. Aku yakin kalau merekaadalah pelajar yang belajar bahasa Inggris disini. Aku keluar dari mobil, dansegera masuk kedalam officelalu mendaftar ulang di lembaga tempat aku maubelajar bahasa Inggris. keluar dari pintu Office aku sudah ditunggu tukang ojekGratis yang sudah disewa oleh lembaga kursus buat mengantar murid baru sepertiaku ketempat aku akan tinggal.    

Pare Jahat (?) Setiap Kamis sebelum Jum'at

PARE JAHAT (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang