6. Pengacau

102 2 0
                                    

Setelah kelas speaking selesai aku langsung buru-buru membersihkan wajahku dari bedak sialan ini dan memacu sepedaku ke kelas grammar yang jaraknya lumayan agak sedikit jauh, alasannya sudah pasti aku tidak ingin terlambat dikelas yang aku sukai dan diajar oleh cowok tampan yang kalu berbicara kumisnya ikut bergerak mengikuti gerakan dari mulutnya. So sexi, right?

Tok tok tok.... seseorang mengetuk pintu sambil memegang segelas susu putih ditangan kirinya sambil berkata "Maaf terlambat" dia tersenyum sekaakan semua baik baik saja padahal dia sudah terlambat 50 menit. Seisi kelas langsung menoleh kearahnya terkecuali aku. "maaf telat" ulangnya lagi, dia mengangkat susu yang ia pegang lalu meminumnya, kumisnya tipisnya langsung memutih oleh susu. Hahaha Sebagian orang tertawa, sebagian lagi jengkel melihatnya.

"Maaf ya aku bawa susu, soalnya kalo aku belum minum susu nanti mamah bisa marah marah" ucapnya dengan wajah sok imut. Orang-orang yang menoleh ke arahnya langsung mulai jijik termasuk yang tertawa tadi. karena wajahnya mungkin tidak pantas di imut imutkan atau wajah sangar seperti dia tidak pantas memegang segelas susu kedalam kelas.

"Silahkan duduk di tempat yang kosong" Belum sempat duduk Mr.Anas langsung bertanya

"Maaf, namamu siapa?"

"Alex sir, panggil aja Alex, Semua teman-temanku memanggilku dengan sebutan itu"

"Oke Alex, silahkan duduk dan selamat datang di kelas Grammar, dimohon dipertemuan selanjutnya jangan terlambat, kalaupun masih terlambat langsung saja duduk ditempat kosong gak perlu mengetuk pintu karena dengan mengetuk pintu bisa mengganggu teman kelasnya yang sedang belajar, Paham?" Ucap Mr.Anas dengan tegas dan lugas, itu buat dia semakin tampan dimataku.

"Paham sir" ucap alex sambil duduk persis disamping kiriku. Kulihat wajah familiar itu dengan penuh rasa benci. Baru sepersekian detik menoleh aku sudah muak dengan kelakuannya tadi pagi dan sekarang dia sudah berani duduk persis disampingku.

"Ehhh kamu lagi, sekelas lagi ya kita" Basa-basinya dengan pelan dan enteng.

"Ssstttttt jangan berisik" jawab ku dengan setengah kesal

"By the way maaf ya masalah tadi" dia meminta maaf karena dia merasa bersalah telah keterlaluan membedaki tadi di kelas. "maafin yak?" pintanya sekali lagi sambil mengeluarkan bunyi Kriuk kriuk kriuk kriuk suara pisang goreng sedang dikunyah (maaf aku tidak bisa menuliskan suara pisang goreng yang sedang di kunyah)

Ommmaaiiigoooddd mengganggu sekali suara itu. Protesku dalam benakku

Kulihat sipengacau yang duduk persis disampingku dengan tajam.

Dia menoleh balik dan menawarkan, "Mau? Gilaa enak banget ini pisang goreng" bisiknya.

"Pisang goreng terenak se Jawa timur ini, kalo mau ambil aja" Sambil menaruh bungkusan pisang goreng persis di atas meja ku.

Yaalllaahhh ingin kumaki dirinya yang menjengkelkan ini tapi kutahan. Aku lanjut menulis.

"Oke kalo gak mau maafin, tapi pisang goreng ini benar-benar enak" Timpahnya lagi

Aku hanya diam sambil menulis yang sudah dicatat dipapan tulis. Sedangkan si pengacau langsung tidur setelah menghabiskan pisang goreng dan susu putihnya. Kekesalanku tadi pagi semakin menggunung setelah melihat kelakuannya yang super menjengkelkan. Huuuuhhh sabar sabar sabar ucapku dalam hati bertujuan menguatkan hati ini untuk tidak terpancing kesal.


Pare Jahat (?) setiap Kamis sebelum Jum'at

PARE JAHAT (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang