Chapter 1

2.4K 139 6
                                    

Tittle : The Chosen One
Teller : Aurell Hudson
Part : Chapter 1
.
.
.

" What nonsense is this Sophia!! " tengking daddynya.

" Donald rape me daddy, i.. I preg... Pregnant" tangis Sophia.

Pangggg....

Sophia menangis sambil mengusap pipinya yang ditampar oleh mummynya. Abang dan kakaknya hanya melihat dan memberikan pandangan mengerikan terhadapnya.

" Alahh, mesti kau dah pergi menyundal dengan lelaki lain kan. Bila kau dah mengandung. Kau salahkan Donald " kata kakaknya yang umpama menyiram minyak di api yang sedang marak.

" U think im that stupid ka Ania! " semakin kuat tangisan Sophia pabila mendengar tutur kakak nya.

" Austin, Call Donald. Suruh dia datang " Arah daddynya. Austin segera mendail nombor Donald dan memintanya datang. Tidak sampai 5 minit dia datang kerana rumah mereka dekat.

" Donald, bagitau uncle. Did you rape my daughter " tanya Harry.

" OMG! Why would i do that uncle? " kata Donald dengan muka terkejut.

" Sophia Grace, get out from my house now! Ania pack her stuff now! Get out!!!!! " tengking Harry.

Mummy Sophia hanya mampu menangis mengenangkan anaknya yang telah menconteng arang ke muka mereka sekeluarga dan yang lebih parah lagi, dia sanggup menuduh anak buahnya melakukan perbuatan terkutuk tersebut.

" Mummy! Daddy! No! He lied!! Please trust me! Daddy! Mummy! Please! " rayu Sophia sambil memeluk kaki daddynya namun rayuan Sophia hanya menambahkan api kemarahan Harry dan isterinya, Jasmine.

Ania muncul di ruang tamu dengan bagasi yang agak besar. Dia senyum sinis kearah Sophia dan meletakkan beg tersebut diluar. " padan muka you bitch! " .

Harry menyeret Sophia dan ditolak keluar rumah. Dia juga membaling sedikit duit ke muka Sophia. " Mulai hari ini, you are not my daughter. Never come back and show your face at this house anymore! " jerit Harry. Bergegar sliding door dihempas oleh Harry. Donald yang melihat hanya berdiam diri. Setelah Harry duduk dan bertenang, Austin mula bersuara.

" Daddy, something wrong here "

" What " tanya Harry.

" Kenapa kita perlu halau Sophia. Macam mana kalau yang dikatakan dia itu ada benarnya. " tanya Austin.

" Jadi kau nak salahkan aku lah ni?! " sedikit tinggi suara Donald.

" Impossible he do that Austin " balas Harry.

" Kau jangan nak menangkan budak tu Austin " Bidas Ania.

Sophia masih menangis sambil mengetuk pintu. Ania yang menyampah dengan gaya adiknya segera kedapur dan mengambil 1 jug air. Dia kemudiannya membuka pintu dan menyimbah Sophia dengan air tersebut. " Get lost bitch! " . Tiada pilihan lain, Sophia mengutip duit dan keluar dari rumahnya.

Ania kemudiannya duduk di ruang tamu bersama yang lain dan ketika itu, Austin dan Donald sedang bertekak tentang Sophia. Harry dan Jasmine hanya mendiamkan diri kerana Austin ada benarnya.

" Look daddy, we can do DNA test setelah bayi tersebut lahir and sorry to say, we all know Sophia. She won't do that. I'm dissapointed with all of you. Trusting this stranger " Bidas Austin.

Donald mencengkam leher baju Austin. " Don't you dare to blame me for something that i didn't do "

" Stranger you say? Austin he is our cousin. Why we can't trust him " balas Ania.

" Than how about Sophia? She is our little sister. Why we can't trust her? Our own blood. Mummy, daddy, Austin so dissapointed with both of you. "

" This is nonsense! " kata Donald dan berlalu keluar.

Kesemua yang lain terdiam mendengar hujah Austin. Harry mula merasa sedikit menyesal Keran mengikut kata hatinya namun ego untuk mengakui kesalahannya.

" Why you favour Sophia so much? She did something wrong and you still taking her side! " jerit Ania. Jasmine terkejut mendengar Ania meninggikan suaranya.

" Slow down your voice Ania " tegur Jasmin. Ania terus senyap menyedari keterlanjurannya.

" Ania, kau ingat aku tak tahu ke? Selama ni, kau bencikan Sophia kerana mamy and dady selalu memuji Sophia didepan kita. Jangan ingat aku tak tahu perangai kau yang sebenarnya. Kau suka kan Sophia dihalau dari rumah. So kau boleh berkuasa dan mempengaruhi mamy and dady. Jangan nak berlakon depan aku " tutur Austin tenang

" Kau!! " kerana terlalu terkejut, Ania bangun meninggalkan ruang tamu dan masuk kedalam bilik. Jasmine dan Harry  turut meninggalkan ruang tamu. Austin pula mengurut kepalanya. Dia binggung apa yang harus dilakukan.

* * * * * * *

Sophia membawa bagasinya ke simpang jalan raya dan memanggil Grab untuk mengambilnya. Dia mengusap perutnya dan berkata "Mama will always be here for you " .

Sedang dia berdiri di tengah panas, sebuah honda civic berhenti dihadapan nya. Donald keluar dari kereta dan menolah Sophia. Kemudian, Donald mencekik Sophia. Keadaan jalan raya yang lengang menyebabkan Donald berani memperlakukan Sophia seperti itu.

" Berani kau bagitau uncle aku rogol kau! "

" A... Kuu... "

" Go to the hell bitch!!! " kata Donald.

Tuhan, tolong saya. Saya tidak berdaya melawan  dengan kudrat perempuan saya. Tuhan, saya merayu. Doa Sophia didalam hati.

Tuhan selalu memakbulkan doa - doa orang yang teraniya. Grab driver yang dipanggil oleh Sophia muncul ketika Donald melakukan kezaliman katasnya.

" Hoi! " jerit pemandu tersebut.

Donald yang melihat pemandu tersebut melepaskan Sophia dan berlalu pergi.

" Miss, are you okay? " katanya sambil membantu Sophia bangun

" Im okay "

" Let make police report " bawa pemandu grab tersebut.

" Never mind. Let go straight to COEX Hotel " kata Sophia.

Dia akan keluar dari bandar itu. Syukur dia masih mempunyai simpanan di dalam account bank untuk meneruskan hidup.

To be continue
©AurellHudson

The Chosen One ✔Where stories live. Discover now