Disaat mereka dengan berbesar hati mengharapkan vanilla, saat itulah vanilla merasa berada di titik terbawah dimana ia merasa benar benar mati.
Vanilla bersekolah di salah satu satu SMA ternama dijakarta yaitu SMA ANGKASA. vanilla meysya atharai nama yang indah dengan fisik yang hampir sempurna, membuat setiap cowok bertekuk lutut dengan mudahnya.
Seperti sekarang drama di lapangan sekolah dimulai oleh vanilla untuk kesekian kalinya , ialah cewek yang tidak punya hati tapi mereka para lelaki selalu mengharapkan hati dari vanilla...Maka vanilla tertawa sinis dalam hati, memang apa yang bisa dikasih, hati? sebuah ciuman? Lalu tubuh? Basi.
"Vanilla lo mau gak jadi pacar gue?" Teriak david dengan membawa bucket bunga beserta boneka sebesar dirinya, membuat heboh satu sekolah karena drama ini.
Mereka bersorak, "terima! Terima! Terima!"
Maka dengan lantang vanilla menjawab "sorry, david gue gabisa". Membuat semua yang disana terdiam seketika, bukan hanya sorak penonton yang menonton patah hati, justru cowo dihadapannya vanilla ini yang jauh lebih hancur atas kejadian ini.Dengan segera vanilla membalikan tubuhnya dan pergi melewati kerumunan yang mengumpul karna melihat pertunjukan drama murahan itu.
Menurut vanilla, apa yang mereka harapkan darinya?
Apa mereka ingin menghabiskan waktunya dengan patung cantik bernyawa, seperti ia?
Jauh dari lubuh hati vanilla ia mengingkan kisah remaja pada umumnya yang merasakan cinta, tertawa bersama, bahagia beraama, bahkan vanilla sudah tidak tahu rasanya. ingin hati vanilla, ia sudah tidak punya hati dari awal.Lalu apa yang mereka harapkan?
Tapi nyatanya dari kejauhan ada yang memandanginya dengan tatapan memuja, seakan ia memang akan mendapatkan vanilla kembali.
Maka mari kita lihat, apakah takdir mempertemukan atau memang justru menghancurkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember me?
Teen FictionJika vanilla boleh meminta, ia hanya ingin satu permintaan, ia ingin bertemu ayahnya. Sosok yang telah membuangnya tapi dalam hati kecilnya sangat ia harapkan. Akankan takdir mempertemukannya? Atau justru kehancuran secara abadi yang ia dapat? Mar...