Chapter 18 (Pertempuran, dimulai)

155 29 3
                                    


Happy Reading
🐶🐶🐶

Tetua Lee masih memandang Woo Hyun dengan tatapan bengisnya. Sedetik kemudian, ia tiba-tiba muncul di samping Woo Hyun. Mencekik lehernya, lalu melemparnya hingga membentur dinding. Membuat beberapa retakan di sana.

"Arghhhhh," Woo Hyun meringis kesakitan.

Di saat genting seperti ini, bisa-bisanya Ji Yeon buka mulut soal kehamilan Cho Rong. Membuat Tetua Lee marah besar karena merasa terkhianati oleh orang yang sudah ia percaya.

Woo Hyun hanya bisa diam. Tidak ingin melawan sang ketua, karena ia tahu, ini hanya salah paham. Sedang Tetua Lee tak mau peduli. Kini tangannya kembali mencengkram erat leher Woo Hyun. Membuat tubuh Woo Hyun terangkat dan menggantung.

Sesak.

Woo Hyun berada di ujung maut, namun ia tak berani melawan. Bukan takut, karena laki-laki di hadapannya itu adalah ketua seluruh klan. Ia hanya tidak ingin kesalah pahaman itu menimbulkan masalah yang lebih besar.

Brug

Tiba-tiba tubuh Tetua Lee terpental ke belakang. Menabrak meja dan membuat mereka yang melihat tersentak kaget. Cengkraman tangan di leher Woo Hyun terlepas. Membuat tubuh payah itu terjatuh ke atas lantai.

"Anda sudah salah paham, Tuan Lee!" Dengan suara cempreng khasnya, Myung Soo tiba-tiba datang untuk membela sang kakak. Ia menatap Tetua Lee yang berusaha untuk bangkit degan tatapan sinisnya. "Hyung-ku tidak mungkin mengkhianatimu. Sebaliknya, hyung berusaha untuk melindungimu dari incaran Dong Hyun!" tutur Myung Soo panjang lebar. Ia geram, melihat sikap kakaknya yang lebih memilih pasrah dari pada melawan. Di titik ini, kakaknya itu tidak bersalah.

Bo Min dan Joo Chan segera melepaskan cengkraman tangannya dari bahu Ji Yeon. Membiarkan gadis itu bersimpuh di atas lantai sambil mengais abu Jae Seok yang berhamburan di lantai dengan tangis haru.

Hati Myung Soo bergetar, namun ia tak ingin memberi simpati pada gadis yang sudah membuat nyawa kakaknya berada di ujung tanduk karena mulutnya yang tidak bisa di jaga.

"Memang benar, Cho Rong saat ini tengah mengandung bayi hyung-ku. Tapi tidak ada sedikit pun niat dari kami untuk merebut posisimu. Kami hanya ingin hidup tenang tanpa pengganggu seperti Dong Hyun dan pasukannya. Kami hanya ingin kedamaian, itu saja. Maka dari itu, kami datang jauh-jauh ke sini untuk mengajakmu dan pasukanmu bekerja sama melawan Dong Hyun."

Tetua Lee mendecih tak percaya. Ia masih menatap marah pada Woo Hyun.

Berita soal hamilnya Cho Rong memang membawa pengaruh besar pada kestabilan pemerintahan klan vampire. Pasalnya, jika bayi itu lahir, ia akan memiliki kekuatan yang luar biasa, karena darah sang ibu yang istimewa.

Sejak Cho Rong masih menjadi manusia, darahnya sangat menggiurkan untuk di konsumsi. Bahkan Woo Hyun yang sudah bertahun-tahun hidup tanpa darah manusia, sempat kesulitan menahan insting berburunya.

Karena kekuatan luar biasa itu, Tetua Lee takut, jika saat dewasa nanti, bocah itu akan mengambil alih posisinya. Bagaimana pun, kekuatan bocah istimewa itu sulit ditandingi.

"Jika kau ingin membunuhku, lakukan nanti. Sekarang saatnya kita bersiap untuk bertempur. Kita tidak bisa memprediksikan kapan pasukan baru itu akan datang menyerbu," jelas Woo Hyun. Berusaha untuk bangkit dari atas lantai.

Punggungnya masih terasa nyeri. Ada rasa takut yang melingkupi perasaannya. Takut, jika Tetua Lee akan mengusik kekasihnya. Takut, jika laki-laki tua itu akan membunuh Cho Rong dan bayinya.

Raut kesal Tetua Lee berubah melunak. "Bo Min-ah, siapkan seluruh penjaga untuk berjaga di pintu utama. Pastikan tidak ada celah sedikit pun untuk mereka masuk ke dalam sini," titahnya, yang hanya dibalas anggukan patuh dari Bo Min.

Vampire Beside You: Awakening the Demon (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang