Chapter 2

27 3 0
                                    

Keesokan harinya Titi bangun lebih awal. Ia melihat jam di handphone yang ia letakkan di pinggir kasur sudah menandakan pukul 04:18 WIB. Setelah ia mengecek jam di handphonenya lalu ia lihat sekeliling kamar tempat tidurnya, tampak dua orang sedang tidur saling berpelukan. "Ck.. Dasar kebo" batin nya.

"Hoi Ndri bangun, Na bangun. Udah pagi.. Sholat sholat" Ucap nya sambil menggoyang-goyangkan tubuh kami satu per satu.

"Ughh-- hemm" Jawabku sambil mengeliyatkan badan. "Masih ngantuk" ucapku lagi dan langsung memeluk guling.

Karena kami susah sekali di bangunin, Titi pun mengambil bantal yang sebelumnya ia gunakan untuk tidur dan langsung saja ia memukulkan bantalnya ke Aku dan Indri. "Bangun gak? Ku pukul kuat-kuat juga nih" ancam nya. Aku dan Indri  pun bergegas bangun dengan malasnya.

"Kenapa sih Ti? Masih jam setengah lima kurang juga" keluh Indri yang di hantui oleh rasa kantuknya sambil melihat jam di handphone.

"Tau tuh.. Ga tau apa aku masih ngantuk banget. Apalagi semalam kita ga bisa tidur gara-gara mati lampu terus lihat kaya gituan" kali ini Aku yang mengeluh.

Aku dan Indri  masih bergeliyat malas sembari mengumpulkan nyawa. Oh iya, tadi malam karena mati lampu dan kami bertiga di kagetkan oleh sosok bayangan pocong di sela-sela cahaya lampu flash handphone yang kami gunakan untuk menerangi ruangan, kami bertiga tidur di kamarnya Titi sambil ketakutan.

"Iya tau, cuma bentar lagi kan subuh, jadi apa salahnya bangun." Ucap Titi  lalu bangun dari tempat tidur. "Temenin aku ke kamar mandi. Aku takut" ucap nya lagi sambil menyengir kuda.

"Hadehh.. bilang aja lu takut terus minta temenin kita ke kamar mandi. Lu kan tau gua sama Nana tuh lagi gak boleh sholat" Ceplos Indri sambil balik tidur lagi

"Ayolah temenin ngapa... Udah ga tahan nih... Aku juga takut sendirian ke kamar mandi." Mohon Titi dengan muka melasnya.

Karena merasa kasihan, aku dan Indri bergegas bangun dan menemani Titi ke kamar mandi.

***

"Huftt bosen banget sumpah!!! Dua jam full cuma dengerin ceramah dari dosen. Mana monoton banget lagi tuh dosen" Keluh Titi sewaktu kami kumpul bareng di tempat duduk taman kampus.

"Aku dapat dosen killer" Ucapku dengan santainya. "Tapi aku seneng karena dosennya masih muda, udah gitu ganteng lagi" tambah ku lagi.

"Ya ampun Na, kapan sih lu gak mikirin cogan Mulu. Kuliah tuh benar-benar" kali ini Indri yang berbicara.

"Iya Ndri, tapi kan kalau dosennya ganteng jadi lebih semangat gitu kuliahnya" Ucap ku dengan semangat.

"Udah ah, nggak usah bahas cogan lagi. Mending kita sekarang pulang. Udah keburu sore nih" ucap Titi dan kami pun langsung bangkit dari duduk dan segera pergi ke parkiran.

Ku kayuh sepedaku dengan semangat menuju arah pulang, sesekali aku becanda dengan kedua teman ku. Yah,, aku dan Indri pergi ke kampus menggunakan sepeda, sedangkan Titi menggunakan motor.

Setiba di rumah kami berencana langsung segera mandi karena badan kami terasa begitu lengket. Namun ada hal yang aneh dengan rumah ini, perasaan tadi pagi aku sudah mematikan kran di kamar mandi tapi kenapa kran itu menyala dan membuat air di bak kamar mandi meluap? Brr-- aku merinding.

Ku matikan kran kamar mandi dan akupun langsung bergegas mandi. Setelah aku selesai mandi, giliran Indri dan Titi yang mandi.

Hari mulai malam, aku sedang asik menonton TV dan.. oh my god 😱 ada film horror..  Ku lihat Indri dan Titi sedang asik dengan ponsel masing-masing.

"Ndri... Ti.. temenin aku nonton film horror dong. Aku pengen nonton nih" Pinta ku kepada mereka berdua.

"Males ah.. Ini malam Jum'at Kliwon. Aku gak mau nonton yang serem-serem." Ucap Titi dan kembali asik dengan ponselnya.

"Dasar kalian penakut" Ketus ku kepada Titi.

Sekarang jam sudah menandakan pukul 23:02 WIB. Aku masih asik menonton film horror di TV, sedangkan Titi masih asik dengan handphone nya. Katanya sih dia lagi asik ngeramein hastag BTS boyband Korea yang mau comeback. Kalau Indri? Jangan di tanya, dia udah tidur dengan pulesnya setelah selesai telfonan dengan ibunya.

"Huaaaaa!!!! Ya Allah hantunya ngagetin" Teriak ku ketika melihat hantu di tv muncul dengan tiba-tiba.

"Berisik Na.. Udah ah aku mau tidur. Udah malam besok kesiangan lagi" Ucap Titi dan bergegas menuju kamarnya.

"Tungguin.." Akupun segera mematikan tv karena takut nonton sendirian.

Aku berjalan menuju kamarku untuk tidur, tapi sulit sekali rasanya aku memejamkan mata. Terasa seperti ada yang sedang melihat ku ketika ku pejamkan mataku. Jantung ku pun mulai berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya.. Hmm.. Apakah ini yang di namakan dengan cinta? Arghh-!! Persetan dengan itu semua. Kini aku melihat sosok hitam di depanku dan.. oh tidak!!! Badan ku tidak bisa di gerakin sedikitpun. Aku mencoba untuk berteriak namun suaraku rasanya seperti tertahan. Aku pun membaca doa dalam hati sebanyak-banyaknya. Perlahan badan ku mulai bisa di gerakin dan segera aku berlari menuju kamarnya Indri.

"Takut huhuhu" Lirihku

Indri terbangun karena merasakan ada orang yang masuk kamarnya dan tiduran di belakangnya.

"Kenapa Na?" Tanya Indri dengan mata masih mengantuk.

"Aku tidur sini ya Ndri? Aku takut tidur sendirian." Jawabku sambil memeluk erat Indri.

"Makannya jangan nonton film horror" Ucapnya lagi dan segera tidur kembali.

"Iya Ndri" Ucapku dan langsung bergegas tidur menuju alam mimpi.

.
.
.
.
.
.
.

Hai hai hai.. Aku back. Hehe..
Maaf kali ini ceritanya agak pendek.  Padahal baru awal-awal, tapi aku suka mendadak kehilangan ide. Wkwkwk..

Jangan lupa untuk vote dan coment ya guys.
Thanks for reading💞


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

House SqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang