Ketika kau mencintai seseorang yang mengharapkan dirimu menghilang dari sisinya - HURT
Sahabat yang dahulu selalu bersamaku kini mengganggap ku sesosok yang menijikan, ia membenci ku, dan berharap aku tidak pernah dilahirkan di dunia ini, dan dia se...
Matahari terlihat mulai menyinarkan cahaya nya, tanda pagi hari telah datang menyambut para makhluk di bumi, pagi hari baru saja datang namun kebisingan telah hadir di kota Seoul yang selalu sibuk 24 jam, dari matahari terbit sampai matahari terbit kembali, masih banyak para manusia yang mencari nafkahnya, menuntut ilmunya, mencari kesenangan, ataupun berfoya-foya.
Hari ini adalah hari liburan terakhir bagi para pelajar di kota Seoul maupun kota-kota lainnya, esok para pelajar akan kembali memasuki sekolah dan menuntut ilmu, namun dengan tingkat yang lebih tinggi, para pelajar sekolah menengah akhir yang berada di tingkatan 3 telah menyelesaikan kewajibannya sebagai pelajar dan akan mengganti statusnya dari pelajar menjadi mahasiswa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(visual kasur Renjun)
Pada hari ini banyak remaja ataupun anak-anak menikmati hari liburan terakhir mereka dengan jalan-jalan bersama teman atau bersama keluarganya, namun berbeda dengan namja manis bersurai coklat bernama lengkap Huang Renjun, ia masih tertidur nyenyak di dalam selimutnya, tanpa tanda-tanda akan memulai harinya.
tok tok tok cklekkk(?)
Pintu ruangan dimana namja bermarga Huang tertidur itu terbuka, menampakkan wajah namja berumur 40 tahun namun masih terlihat sangat manis dengan mata bulatnya, Nyonya Huang Sicheng atau kerap dipanggil Winwin.
Winwin masuk ke kamar Renjun dan menyibakkan kain berwarna putih tulang yang menutupi jendela dan menghalangi cahaya keemasan dari matahari masuk ke kamar tersebut,
Cahaya tersebut menyilaukan mata Renjun yang masih asik tertidur dan asik dalam dunia mimpinya, akibat silau cahaya tersebut Renjun terbangun dari tidurnya lalu menguap dan mengusap matanya dengan jari telunjuknya, bagi siapapun yang melihat tingkah namja itu pasti akan merasa gemas sendiri dengan tingkah menggemaskan namja Huang itu.
Winwin tersenyum gemas melihat anaknya yang telah berumur 16 tahun namun masih sangat-sangat imut,
"Hey bangunlah, eomma telah menyiapkan sarapan, nanti eomma, appa akan pergi dengan Taeyong eomma dan Jaehyun appa , kau di rumah akan ditemani Jeno ya?" Winwin mengusap surai Renjun yang masih mengumpulkan kesadarannya,
"Hm?mm arraseo" Renjun menyibakkan selimut dari badannya, ia turun dari ranjang nya sambil membawa boneka moominnya lalu melakukan streching dengan mata yang belum terbuka sepenuhnya
Winwin yang melihat tingkah anaknya tertawa gemas, bagaimana tidak? Renjun dengan rambut yang berantakan, bibir yang merah, matanya yang masih belum terbuka dengan sempurna kini melakukan perenggangan dengan piyama biru langit bergambar moomin sambil membawa boneka moomin di tangan kanannya, terlihat sangat-sangat imut, Winwin yang tidak than dengan perilaku Renjun pun mencubit pipi berona merah Renjun gemas
