1. Sabar.

160 19 52
                                    

"Yanana! Tungguin gue woy!" yang diteriaki mencoba untuk tidak mengumpat. Yanana—atau nama aslinya Yanan—cuma bisa merutuki kenapa ia bisa ber-'teman' dengan orang yang sleding-able seperti dia.

Ini hari Senin, biasanya SMAN 10 Terancam Populer membunyikan bel tanda upacara jam 06.50, dan sekarang jam 06.49—menurut jam tangan yang baterainya sudah habis. Yanan takut kalau dia terlambat 3 detik saja, karena dia takut dihukum bernyanyi lagu dangdut sambil joget didepan sebuah mall besar di kotanya.

Karena tidak mau menunggu terlalu lama, akhirnya Yanan memutar badannya dan dia melihat seorang cowok sedang berlari—yang lebih terlihat seperti maling kabur dikejar warga—menuju dirinya.

"Haaah, haah, hah... Akhirnya... Kekejar juga elo," ucap cowok yang sudah sampai 30 cm depan Yanan. "Kaki lo pendekin dikit coba, capek gue ngejar lo tuh, dasar tiang bendera."

Yanan cuma masang wajah tersenyum yang terkesan dipaksakan. Sabar Yanan, dia gebetan elo. Gebetan. Batin Yanan. "Ayo, ini udah telat, bentar lagi bel bakal dinyala—






TEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEET 

—lho. Tuh kan."

TEEEEEEEEEEEEEEEEEEREEEEET

"Kalo gitu ayo simpen dulu tas terus pergi ke lapangan!" ucap cowok tadi dan langsung menarik Yanan ke kelas mereka—11 Dance 2—di lantai 2.

»•••••«

"Changgie, lo mau ikut gak sama bang Jojin, bang Taek, Jojong sama gue ke bioskop pulang sekolah nanti gak?" tanya Hongseok, anak kelas 11 Sing 2 ke Changgie—atau tepatnya Changgu.

Changgu yang sedang makan pun menolehkan kepalanya kearah Hongseok yang ada disamping kiri dirinya.

Changgu terlihat berpikir sebentar, "tapi gue mau ngajak Yanana, boleh gak?" tanyanya dengan penuh harap.

Hongseok tertawa, "ya iya lah, gak mungkin lo pergi tanpa dia, lo nangis nanti," kata Hongseok sambil mengusap lembut surai coklat Chnaggu. Tanpa sadar.

Yanan yang melihatnya tersenyum kecil, saaaaangat kecil, hanya Tuhan yang tahu kalau dia tersenyum. "Makasih Changgie udah ngajak gue jalan."

Changgu tiba-tiba menolehkan kepalanya kearah Yanan yang ada disamping kanannya, membuat tangan Hongseok terlepas begitu saja dari kepalanya. Dia baru ingat, Yanan menyukai Changgu, dan Yanan itu posesif. 'Takut ma calon pawangnya,' batin Hongseok.

Changgu menunjukkan senyuman lebar miliknya sampai hampir semua perempuan dan para uke ataupun seme di kantin hampir meleleh. Yanan langsung menutup mulut Changgu karena dia takut ada yang menyukai Changgu selain Yanan. //doohbapereu//

"Cieeeeeeee posesif," ucap Hyojong—yang dipanggil Jojong oleh Hongseok—ke Yanan. Jangan lupa mukanya yang seperti (͡° ͜ʖ ͡°)

"Ck, apasih," kata Yanan. Tapi pipinya merah—kayanya dikasih blush on sama hantu kali ya.

"Tak usah mengelak dirimu wahai imporan China," ejek Hyojong.

Changgu yang mulutnya tertutup tangan Yanan berdeham meminta Yanan untuk melepaskan tangannya dari mulut Changgu—tangan Yanan terlalu kuat menutup mulut Changgu tadi.

"Ekhem, tolong ngaca deh wahai bayi gorila," ejek Changgu balik sambil menyuapkan makannya. Hyojong cemberut.

"Mampus lu dibales," ejek Hongseok.

"Betewe, itu makanannya dimakan sama gue aja ya," kata Yanan yang membuat Hongseok dan Hyojong tersadar. Mereka langsung memakan makanan mereka dengan buru-buru sehingga mereka tersedak berkali-kali.

Sedangkan Changgu dan Yanan hanya tertawa melihat mereka berdua.

»•••••«

"Oke, sekarang gue sama Jojong ngantri beli tiket, Hongkie sama Jojin beli popcorn sama milo dinasaur, dan lo berdua mau ngapain?" tanya Hwitaek atau yang—terlalu—sering dipanggil Taek oleh sahabat-sahabatnya.

"Gue mau liat-liat poster film aja," jawab Changgu. Padahal tadi dia sudah berkeliling di bioskop 2 kali. "Lo mau ngapain, Na?"

"Gue ke WC dulu, supaya nanti gak keluar pas lagi ramenya."

"Oke, kalo gitu tanpa penghormatan apapun, bubar gerak!" perintah Taek. Semua berpencar seperti yang tadi dikatakan Taek—Hui.

Karena arah WC dengan arah poster-poster film-film yang akan ditayangkan searah, jadi Changgu dan Yanan pergi bersama-sama.

"Changgie, nanti kita nonton berdua ya," kata Yanan. Karena faktanya dia hanya ingin nonton bersama Changgu saja, tidak dengan empat upil brontosaurus itu—Hui, Jojin, Hyojong, dan Hongseok.

"Oke aja sih, tapi kapan? Sekarang kan tugas lagi numpuk. Lo juga tau kan, kalo tugas tuh kaya upil, walaupun udah dibuang pasti ada lagi ada lagi. Nanti malam juga mungkin gue bakal begadang buat ngerjain PR fisika yang bikin 50 soal itu."

Jleeb

Sepertinya ada yang lupa dengan tugasnya.

Kalau tidak di ingatkan, Yanan akan lupa dengan PR-nya sampai pagi ketika tugas itu harus dikumpulkan.

"O-oh, oke. Nanti kita atur jadwal aja," kata Yanan.

"Tapi nanti bantuin ya, ada beberapa yang gue gak ngerti."

"Iya, eh itu Wc-nya, sana katanya lo mau pipis."

"Hm? Gak jadi deh," kata Yanan enteng.










Ingin rasanya Changgu menendang Yanan ke kolam piranha dan belut, tapi Yanan adalah gebetannya, jadi ia urungkan niatnya.

»•••••«

A/n:

Bidiesem ini ngawur tingkat imajinasi-_-

Judulnya sabar, sabar menghadapi tugas yang kaya dosa kamu, numpuk.

Kayanya bakal sebulan sekali deh upnya, soalnya seperti yang dikatakan Changgu tadi, "tugas itu kaya upil, udah dibuang tapi dateng lagi dateng lagi."

Ok bye.

Eh, bentar mau ngasih hestek dulu

#PentagonAlwaysBe10

#NonikGalauKakaknyaDikasihKetidakpastian.

Real Vs FakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang