Hari ini tepat dihari sabtu pukul 13.00 waktu paris seorang gadis blesteran indo-inggris diantar neneknya ke bandara paris untuk kembali ke negara kelahirannya, Indonesia.
Raut wajah yang dingin dan datar membuat orang yang lewat menjadi takut. Berbeda dengan sang nenek yang menjukkan senyum tipis dibiburnya, tetapi didalam hatinya dia sedih karna cucu kesayangannya akan kembali ke negara tempat lahirnya.
Gadis itu adalah, anasthasa aleca nomi atau eca.
Sudah 6 th ini eca tinggal bersama nenek tercinta. Kenapa eca pilih tinggal sama nenek?.
Karna sebelum kehidupan eca kayak gini, dulu keluarga eca itu gak ada apa apanya. Mereka selalu dihina, direndahkan, dan masih banyak lagi. Tapi setelah keluarga nomi ada dipuncak kejayaannya kayak sekarang, mereka mulai nggak ngehina,ngebaik baikinlah, dan bla bla bla bla. Dan itu semua Munafik.
Tapi sejak keluarga eca jadi kaya eca sama bang devan selalu ditinggal. Entah itu ke luar kota ataupun ke luar negri.
Dan jika eca bantah jawaban mereka "kita cari uang juga buat kamu sama abang kamu". Itu membuat eca muak dan akhirnya dia memilih tinggal bersama sang nenek dan itu adalah salah satu penyebab dia menjadi ice girl.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya panggilan untuk penumpang paris-indonesia terdengar. Dan berarti eca harus meninggalkan sang nenek.
Sebelum eca pergi eca menatap neneknya yang mulai berkaca-kaca." jaga diri baik-baik disana. Dan nenek arap kamu dapat merubah sifatmu," ujar nenek dengan senyum yang tak pernah pudar. "Iya nek. Tapi untuk permintaan nenek eca nggak bisa," jawab eca datar. Nenek yang mendengar penuturan sang cucu hanya bisa menghela nafasnya pelan.
Tapi nenek tau di balik sikap eca yang dingin dia punya hati yg rapuh bahkan sangat rapuh.
"Eca pergi dulu, assalamualaikum," pamitnya kepada sang nenek lalu mencium punggung tangan nenek. "Waalaikumsalam," jawab nenek dengan senyum terpaksa untuk menyembunyikan kesedihaan.
🍃
Skip
Setelah beberapa jam di pesawat akhirnya eca sampai di bandara soekarno-hatta.
Eca pov
Hai Indonesia,, Siap bertahan?,batin eca.
Gue udah nunggu abang setengah jam tapi manasih dia?, batang hidungnya aja gak keliatan. Awas aja nanti kalo ketemu gue pites juga tu kunyuk satu.
Author pov
Sementara eca menunggu devan diwaktu yg sama tapi lain tempat. Seorang lelaki remaja sedang bergelut dengan selimutnya. Tapu tidurnya terganggu akibat suara ketuka pintu kamar Tok tok tok tok....
"Den, bangun den," ucap bi inah yang notabennya sebagai pembantu di mansion keluarga nomi. Dengan kesal karena tidak dibalas oleh sang majikan akhirnya bi inah teriak "ADEN BANGUN INI UDAH JAM 17.00. ADEN APA NDAK JEMPUT NON ECA TO?. EALAH DEN... DEN... MBOK YO BANGUN!"
Suara itu membuat sang majikan membuka pintu kamarnya "Apasih bi?, teriak teriak tengah hari gini?," penuturan devan yang membuat bi inah semakin geram
"Tengah hari gimana to iki aduh aduh. Hla wong ini lho udah jam 6 sore den" pekik bi inah karena sebal dengan sang majikannya.
"Oh udah jam 6 to. Berarti aku telat dong jemput eca" jawab devan yang membuat bi inah melongo tapi akhirnya 1......
2....
3....
"APA JAM 5? JEMPUT ALECA DIBANDADA TELAT DONG? KENAPA BIBI NGGAK BANGUNIN AKU DARI TADI?" teriak devan sambil ngibrit kekamar mandi. Dan bi inah cuma bisa geleng-geleng kepala sabar.
"Devan berangkag bi, assalamualaikum," ujar devan sambil berlari kluar rumah. "Waalaikumsalam, hati hati den" ujar bi inah sedikit teriak.
Akhirnya, setelah setengah jam perjalanan devan sampai di bandara. Semua mata tertuju pad devan, siapa yang tak mengenal Devan alexander nomi.
Anjir, itu bukannya devan ya?
Devan sini yu sama neng
Pas nih buat calon mantu
Ganteng njir
Bang jemput dedek bang
Bisikan-bisikan pun mulai terdengar. Cogan ma bebas, batin devan sambil celingak celinguk mencari seorang gadis.
Setelah lama berlari n celingak celinguk mata devan tertuju pada seorang gadia yang duduk diatas koper putih menggunakan celana dan hody pink serta snikers merah dan dia sedang memegang benda gepeng berlogo apel kroak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Devan pun langsung menghampiri eca. "Hosh,,hossh...hosssh... Dek maaf abang telat," ujar devan dengan nafas yang memburu dan dengan watados.
"Dengan pedenya dia bilang maaf? Gue nunggu disini sampek lumutan." batin eca sebel.
"Hm," ucap eca singkat membuat devan harus sabar. "Nih," lanjutnya sambil memberikan koper nya kpd abangnya. Dengan sebal devan berkata," lo kira gue siapa". "Supir," jawab eca berlalu meninggalkan devan yg diam menahan emosi yang sudah diubun.
"Bangsat, adek terlaknat lo," pekiknya yg membuat para pengunjung bandara menoleh kearahnya. "Itu bukan abang gue" gumam eca pelan.
Selama diperjalanan menuju mansion suasana dimobil tampak hening. Akhirnya eca mengeluarkan i-phone nya dan membuka aplikasi whatsApp dan mengabari sahabat nya.
Mitantik☔
Mit, w dah smpk d indo.
Oh ya, gue seneng banget. Kapsn lo sekolah?
Snn plg
Gue ke rmh lo ya!!
Bsk aja skln tmnn bli bku
Singakat amat neng. Ok... (Read)
Skip kamar eca
Eca memutuskan untuk mandi, setelah mandi eca duduk dibalkon sambil memeluk lututnya. Yah,bun kalian dimana? Eca plg kalian gak ada dirumah, gumam eca di dalam hati. Cairan beningpun mengalir deras dipipi lembutnya.
"Dek, pasti ayah bunda juga kangen sama kamu," ucap devan yang langsung membuyarkan lamunan eca. "Sana tidur, bsok joging sama abang ya!" lanjutnya yang langsung dibalas anggukan oleh eca.
