Reveal

20.6K 2.9K 147
                                    

Hwang Hyunjin mendengus kesal. Kaki jenjangnya melangkah tegas menuju kelasnya sambil membawa buku tulis milik temen sekelasnya yang tadi diambilnya di kantor.

Raut marah jelas tercetak di wajah ganteng cowok itu. Bahkan Hyunjin gak segan-segan nabrakin orang yang nutupin jalanannya saking keselnya.

Dalam hati cowok itu protes besar-besaran atas apa yang dilihat oleh kedua netranya beberapa saat lalu.

Kenapa sih sejak kemarin Hyunjin harus ngeliat Renjun yang deket-deket sama Ara?

Kenapa Renjun bisa melukin Ara terus tadi nganterin Ara ke kelas segala?

Kenapa sih Renjun bisa seakrab itu sama Ara?!

Ada apa sih Renjun sama Ara!!

Mikirin semua ini bikin Hyunjin makin gerah. Cowok itu segera melonggarkan dasi seragam yang dipakainya, kemudian membanting buku tulis di tangannya menuju meja guru, bikin temen sekelasnya nengok kaget.

"Hyunjin, ini tadi ada---"

"Bisa gak sih, gak usah ngomong sama gua?!"

Semua orang kicep.


























Bel istirahat berbunyi.

Hyunjin sebenernya males banget bergerak dari bangkunya karena sejak pagi cowok itu udah tiduran diatas meja. Mood nya hari ini bener-bener berantakan.

Tapi karena kalo di kelas Hyunjin malah harus mendengar suara cowok-yang-bikin-moodnya-berantakan karena ya gimana orang mereka sekelas, akhirnya cowok Hwang itu memutuskan untuk ke kantin aja sambil menyegarkan diri.

Dan melihat gerobak siomay yang tumbenan sepi, sebuah ide muncul di otak Hyunjin.

"Satu mang, di bungkus. Sambelnya dicampur aja, banyakin," Katanya lalu kepada si penjual siomay.

Mang irul yang kenal banget sama Hyunjin karena siapa coba yang nggak kenal sama cowok ganteng ini pun terheran. "Tumbenan di bungkus," Tegurnya.

Hyunjin gak berniat menjawab apapun, kepalanya nengok kearah stand lain di kantin untuk mencari mana yang sepi karena dirinya males ngantri.

"Bentar mang gua tinggal beli minum," Katanya sambil berjalan menuju kulkas yang gak jauh darinya.

Hyunjin pun beli sekotak susu stroberi, sebotol air putih dingin, dan beberapa jajan yang mereknya saya sensor. Setelah siomay nya kelar, cowok itu masukin semuanya kedalam kantong plastik, kemudian segera berjalan menuju tak terbatas dan melampauinya.

Canda, maksudnya ke kelasnya Ara.


















"Ini apaan anjir? Lo kesambet apaan?" Heran Ara begitu Hwang Hyunjin tiba-tiba masuk ke kelasnya dan nyodorin banyak makanan serta minuman.

Si tersangka pun memasukkan kedua tangannya kedalam saku lalu mengangkat bahunya acuh. "Syukuran nilai gua bagus."

Ara mencibir, tapi tetep ngecekin ada apa aja di dalam kresek yang dibawain Hyunjin.

Wah anjir, apaan ini di bungkus?

"Siomay." Kata Hyunjin padahal Ara gak nanya. "Kaya biasanya, sambelnya yang banyak, kan?"

"Buset, lo temenan sama gua baru berapa bari udah hapal sama yang gua suka," Ara nyengir senang. Pipinya memerah malu. "Makasih btw,"

Hyunjin ngangguk doang. Dalam hati merasa puas 100000% setelah melihat reaksi antusias Ara. Rasa kesel yang tadi pagi mencapai ubun-ubun juga tiba-tiba menghilang begitu aja.

[1] For You • Hwang Hyunjin [REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang