•3• The Fans

27 4 0
                                    

"Aku juga menuju ke sana"

Eun Ji tersenyum tulus sambil menenteng tasnya.

Beda halnya dengan Eun Ji, Kim malah menunjukan ekspresi kaget dengan matanya.

Mwo?!bagaimana bisa gadis ini membeli apartemen seharga seribu mobil Lamborghini?!. Batin Kim menyeruak.

Kepala Eun Ji dan Kim menoleh dengan sempurna saat sebuah mobil berwarna hitam dengan sisi elegannya terparkir didepan mereka.

Perlahan kaca mobil itu turun menampilkan seorang laki-laki tua yang sekiranya sudah berumur empat puluh tahun keatas.

"Annyeonghaseyo, Nona"sapa sopir itu seraya membungkukkan kepalanya sedikit yang dibalas bungkuk kan Eun Ji.

"Saya sopir yang diutus dari Tuan Aji untuk menjemput Nona. Jadi, jika ingin segera cepat sampai, harap Nona bisa masuk sekarang"tuturnya tersenyum.

Eun Ji tersenyum balik lalu tolehannya berubah kearah Kim.

"Jadi, kita berpisah disini?".

Kim diam, jawaban yang berarti 'Ya!pergilah dari sini!'. Tentu Kim akan senang dengan pernyataan itu.

Kim menatap gadis disampingnya sekilas lalu berbalik menatap sopir itu.

"Jeosonghabnida, tapi saya juga diutus untuk menjemput laki-laki yang berpakaian serba hitam dan kalau tidak salah nama samarannya adalah...adalah..."

"Kim?"sambung Eun Ji dengan semangat menyeruak.

"Ah, ya. Kim. Anda juga harus menaiki mobil ini, saya diharuskan mengantar anda dan Nona Eun Ji ke apartemen segera. Ini utusan dari agensi"sambungnya.

Tak lama kening Eun Ji dan dan Kim berkerut bersamaan. Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang muncul di dalam sana.

"Saya tahu kalian memiliki pertanyaan yang banyak. Tapi, bisakah pertanyaan itu ditanyakan saja setelah semua sudah sampai di apartemen?kita tidak boleh berlama-lama di bandara. Silahkan naik"

Eun Ji dan Kim menahan pertanyaannya, tak lama mereka berdua memasuki kursi dibelakang.

Saat duduk, suasana canggung menyeruak begitu saja di dalam mobil. Tidak ada obrolan ataupun sedikit suara dari tiga orang penghuni mobil mewah ini.

Sekarang yang ada dipikiran Eun Ji adalah. Bagaimana bisa sopir ini tahu Kim?Bagaimana bisa Kim langsung saja percaya pada sopir yang bahkan Eun Ji baru kenal.

Eun Ji beralih menatap keluar jendela disamping kanannya. Menatap jalanan yang ramai dan langit yang masih dengan gelapnya.

Gelap, itulah suasana hati Eun Ji sekarang. Moodnya seketika turun begitu saja.

Entah kenapa ia sangat rindu dengan orang yang ia sayang. Bukan, bukan pacar atau yang lain.

Aku bahkan belum melihat kabar terbaru Bangtan!. Batinnya menyeruak.

Ah, Eun Ji belum membuka ponselnya, dapat dipastikan isi ponselnya sebagian besar adalah chat, info dan timeline dari Idolanya.

Entah kenapa, Eun Ji sangat malas membuka ponselnya hari ini, tapi ia ingin tahu kabar Idolanya.

Eun Ji menghela nafas masih dengan menatap jendela.

"Taehyungie..."ucapnya pelan, namun dapat terdengar oleh pria disampingnya.

Kim menoleh ke arah Eun Ji saat tersebutkan nama itu. Kim diam menatap Eun Ji yang sedang menatap kosong ke arah jendela itu.

Perlahan tubuh laki-laki ini seperti terkena masalah yang sangat besar. Ia terlihat sangat tidak tenang dan untuk kedua kalinya, Kim mengeluarkan keringat dingin, jantungnya berdegup dengan kencang takut kalau identitas aslinya diketahui.

Truth Imagine [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang