Alisya barusaja patah hati karena pacarnya direbut teman kelasnya sendiri, tetapi kehadiran sahabatnya berhasil membuat Alisya bisa move on sampai akhirnya dia menemukan seseorang yang dia kira adalah cinta sejatinya. Cinta yang diharapkan bisa utuh...
Matahari pagi bersinar sangat terik, cahayanya menyinari wajah Alisya yang sedang beriap-siap untuk pergi ke sekolah, wajahnya nampak sangat cantik sehingga mengalihkan pandangan semua orang untuk tertuju padanya. Rambut digerai dengan warna hitam berkilau, ujung rambut sedikit ikal, bibir merah muda merona ditambah senyuman pagi yang sangat memikau apalagi kalau gigi gingsulnya terlihat ini akan membuat Alisya terlihat sangat imut. Alisya terkenal ramah di lingkungan rumah nya tak heran semua orang seringkali memuji nya.
"Cantiknyaaa adek ini."(Ibu Siti tetangganya)
Tersenyum manis "Eh ibu siti, ibu habis belanja ya? Mari alisya bantu!"
"Iya nak lisya, ibu habis belanja!, ga usah repot-repot sana kamu sekolah saja" ujar Ibu Siti
"kalau begitu Alisya pamit ya bu, assalamualaikum" (mencium tangan Ibu Siti lalu memakai helm).
"Hati-hati, wa'alaikumsalam".
(Perjalanan ke sekolah)
Semangat pagi terlihat di raut wajah Alisya, ketika melihat Ririn sahabat baiknya menghampiri di parkiran sekolah.
"Hay Rin? Good Morning!." (Alisya)
"Morning Sya." (Dengan raut muka gembira)
Namun tatapan Alisya sedikit tertahan, raut wajah yang tadinya gembira hilang begitu saja.
"Sya? Sisi?." Ririn memanggil namun Alisya tak menjawabnya.
Pandangan Alisya terfokus ke belakang Ririn. Matanya berkaca kaca dan terlihat sedang menahan tangis. Ririn menoleh ke belakang dan terlihat, Ridwan yang sedang berboncengan dengan Indah. Tepat di hadapan Alisya, dengan sengaja Indah memeluk Ridwan.
Air mata berderai tak tertahankan, sakit rasanya di hianati teman sendiri, apalagi mereka dengan sengaja membuat Alisya cemburu. Ririn terdiam kebingungan, dia mencoba menghibur Alisya, namun semua itu sia-sia. Sesampainya di kelas Alisya masih diam, tak sepatah katapun terucap dari mulutnya.
Next...
Hari demi hari berjalan tak seindah yang di harapkan, suasana sekolah mulai membosankan, berharap sekolah cepat usai.
Teng... Teng... Teng...
Bel sekolah berbunyi menandakan pelajaran akan segera dimulai. Hari ini adalah hari yang sangat menyebalkan, guru yang mendadak tidak bisa masuk kelas, membuat gue harus menunggu dengan rasa bosan.
"Eh balik yu?." ujar Wulan
"Gila lu ya, masih ada mata pelajaran nanti (Alisya)."
"Yaelah santai, dia jarang masuk pasti gabakalan masuk lagi sekarang (menghasut). Kita maen ke rumah gua aja yuk?(Wulan)".
Ririn dan Danda hanya terdiam karena mereka sudah sepakat untuk cabut ke rumah Wulan. Sebenernya bukan cuman Alisya aja yang ngerasa bosen sekolah, tapi temen sekelas juga sama. Alisya memutuskan untuk cabut, setelah Alisya bersiap siap, tiba-tiba temen satu kelas beranjak dari tempat duduknya dengan membawa tas mereka, itu menandakan bahwa mereka mau cabut juga termasuk ketua kelas. Agak gila sih tp gak apa-apa lah ya cabut semua.
(Perjalanan 1 jam)...
Sesampainya di tujuan ada yang aneh dengan lingkungan rumah Wulan, halaman yang biasanya sepi tapi hari ini banyak motor terparkir. Namun Alisya menghiraukan itu semua.
"Paling itu motor ka Robby (abang wulan) sama temen-temennya"
Alisya membuka helm yang ia pakai, rambutnya terlihat indah berjatuhan kepundak secara perlahan, terlihat sangat cantik, jangankan cowo Ririn pun sedikit terpesona dengan kecantikan Alisya.
"Lagian lu ngapain sih bawa barang banyak banget kaya yang mau pindahan aja, Danda sama Wulan mana? Masa iya tamu masuk duluan? "
"Mereka dah nyampe dari jaman kapan Si, kaya yang ga tau aja mereka bawa motor gimana".
"Assalamualaikum." Alisya membuka pintu rumah Wulan tiba-tiba...
Happy birthday to you.. Happy birthday to you.. Happy birthday Happy birthday.. Happy birthday to you..
"Buat Alisya sahabat gue yang paling baperan, selamat ulang tahun semoga panjang umur, sehat selalu, semoga cepet move on nya, dapetin cowo yang lebih baik dari si Ridwan aammiiin. Ini bukan cuman rayain hari ulang tahun lo doang tapi ngerayain hari persahabatan kita, hari bahagia kita, hari perayaan putusnya lo sama si Ridwan juga, kita harus rayain karena kita tau si ridwan bukan cowo terbaik buat lo......(Wulan)"
Sedikit terharu, disaat gue lg sedih mereka selalu ada buat gue, kalian memang sahabat terbaik. Dari sini gue mulai berfikir kalau gue harus bisa move on.
Wajah Alisya memerah tersipu malu dicampur rasa haru ketika melihat banyak yang antusias dengan hari ulang tahunnya, apalagi ketika melihat Robby yang sangat antusias karena memang sudah kenal cukup lama, ditambah teman Robby yaitu Riki yang ga sengaja maen jadi ikut-ikutan rayain hari ulang tahun Alisya.
Alisya dan yang lainnya asik mengobrol menikmati momen ini. Seseorang terus memandangi wajah Alisya, seperti sangat sulit untuknya berkedip, namun Alisya tak menyadari itu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
...
Yuk kepoin, mohon maaf ya kalau banyak penulisan yang salah, saya masih bingung bagaimana cara menyisipkan (.") atau (".) maaf juga apabila ceritanya kurang menarik. Bantu komentar ya guys boleh berupa kritik dan saran. terimakasih