Tuhan tolong ubah rasaku ini, rasa yang selLu ku perjuangkan selama ini, yang membuat aku kacau, dan lupa segalanya, aku hanya bisa diam dan berdoa, maqna diam ku...
Aku diam karna tak berdaya, aku diam karna takut berusaha,aku diam karna takut kehilangan,takut kau jauhi karna aku tak bisa, namun aku ingin, memilikimu, semua nya kulakukan sebisa mungkin, semua kulakan untk dia, dia yang selalu ku hadirkan di dalam doa, dan tangis ini pernah mengalir utukmu, diam adalah caraku, caraku mencintaimu, menjagamu, dan mengimpikanmu.
Andai dia mengerti sesungguhnya diam itu sakit, diam itu membosankan, dan diam itu penuh dengan rasa cemburu dan gelisah, galisah membayangkan kau diluar tanpa aku, dan disana banyak hal yang bisa membuatmu semakin jauh dariku, dan gelisah menyaksikan kau dengan yg lain, kau ceritakan wanita mu padaku, kepada aku yg menyimpan rasa padamu, tahukah engkau itu sakittt, dan ketika orang membicarakanmj di depanku seolah tahu semua tentangmu, ia aku cemburu, aku sayang kamu, mengapa kau tak mengerti dan tak pernah peduli, dan mencoba menerima, karna pendapatku tak mungkin salah, tak mungkin selama ini hanya pertemanan yg pernah kau rasakan pada ku, tp mengapa..., kau buat aku begini, kau diamkan aku, seolah tak tahu seolah tak terjadi sesuatu, sadarkah engkau, mungkin kau hanya singgah sebagai pengalaman saja, namun aku berharap lebih, aku di sini tak sengaja mengenalmu, tak sengaja, bertemu di saat aku membutuhkan penyangga dan penyemangat, aku menemukanmu sebagai alasan tk hidup tuk berjuang dantuk berdiri, walau kita tak saling kenal, walau kau hanya tahu namaku saja, walau kau hanya mengenal sedikit dariku, dan aku pun begitu, namun kau sdh bisa menitipkan rasa dindalamnya, aku ibgin kau lah pendampingku, kau adalah maikat ku,
Tolong tunjukkan kepastian untukku melangkah lebih jauh, agar aku bisa hidup bahagia tanpa kau di pikiranku, jangan hantui aku lagi, dan janganberikan harapan jika kau hanya bisa menitipkanya saja,
Aku ingin melupakanmu namun kau terus memberiku harapan, dan ketika aku berharap, kau mulai menghentakkan aku ke bawah lagi, bawahhh, bawHhh, hingga ke dasar dan menitipkan perih, dan luka. Sebenarnya itu sengaja atau tak sengaja, dan sadar atau tidak sadar kau dengan kelakuan mu itu,
Ketika aku maju kau mundur, dan ketika aku mundur kau maju, maka bekerjasamalah agar aku bisa membaca kepastian.
