4

23 5 0
                                    

*Author pov
"Lo tuh yang tadi ngaca di rumah gue kan?" tanya Reyza
"Nggak! Tadi gue berhenti sebentar karena main hp," jawab Gisya.
"Woy! Kalian minggir! Kasih tempat duduk buat cewek!" perintah Raj.
"Bos, tumben lu ngasih tempat duduk buat cewek! Naksir?" celetuk salah satu dari mereka.
"Diamlah!"bentak Raj.
"Kalian belum kenal sama kita kan?" lanjut Raj.
"Udah," jawab Feni.
"Baru beberapa," jawab Gisya dan Vara.
"Gue Raj, ketua Geng King Cobra. Ini wakil Geng King Cobra, Zidan,"
"Hay, salam kenal!" sapa Zidan.
"Salam kenal juga!" kata Gisya dan Vara bersamaan.
"Dia cowok paling menyebalkan.."
Belum selesai Raj bicara, Reyza memotongnya.
"Gue nggak nyebelin, ya! Gue Reyza, cowok tertampan dan paling so sweet,"
"Iye, lu tampan jika diliat dari sedotan buntu! Lu juga nggak manis tapi pait!" kata Gisya.
"Hey, nona! Besok kau pasti jatuh dalam pesonaku," kata Reyza.
"Kalo lu so sweet harusnya lu romantis. Nah, gue kasih lu tantangan. Lu harus gombalin si Rusli!" perintah Gisya.
"Gi, kok gue yang dikorbanin?" tanya Rusli dengan wajah melasnya.
"Nggak pa-pa kali! Reyy!!"
"Nih, gue buktiin kalo gue emang cowok romantis. Rus, kamu tau nggak, bedanya kamu sama sampah?" kata Reyza.
"Nggak!" jawab Rusli singkat.
"Lu sama sampah sama aja, kaga' ada bedanya. Sama-sama bau, sama-sama kotor, sama-sama dekil," kata Reyza yang membuat hampir satu geng tertawa
"Buuk!"
Reyza dipukul oleh Rusli menggunakan raket.
"Iiihh!! Aa Reyza kok jahat sih!" kat Rusli dengan nada alay dan bibir manyun.
"Rus, lo nggak kesambet kan? Kenapa lu jadi kaya' bencong?" tanya Reyza.
"Aa kan udah ngreceh, nah sekarang gantian Dedek yang nggombalin Aa," kata Rusli dengan suara yang dibuat-buat.
"Aa tau nggak bedanya Dedek sama pengemis?" lanjut Rusli sambil menggenggam tangan Reyza.
"Jijik, Rus! Lu sama pengemis kaga' ada bedanya!" tegas Reyza sambil menghempaskan tangan Rusli.
"Kalau pengemis minta uang, aku minta hati mu," kata Rusli sambil berusaha mendekati Reyza.
"Rus! Stop! Gue jijik sama lu! Hush jauh- jauh sana! Tolong, Rusli gilaa!!" teriak Reyza sambil lari. Dan Rusli terus mengejarnya. Karena lelah, Reyza pun memanjat pohon.
"Hwahahaha!!" mereka semua tertawa.
"Hahaha! Sejak kapan anak buahmu jadi kaya' gitu?" tanya Feni sambil menghapus air mata karena terlalu lama tertawa.
"Mungkin tadi," jawab Rqj singkat.
"Aa, turun donk! Dedek nggak bisa manjat nih!" seru Rusli.
"Berhenti, Rus! Kasian Reyza," kata Raj.
"Siap, Bos! Rey, turunlah! Gue nggak napsu sama lu," kata Rusli.
Reyza melihat ke bawah.
"Hwaaaaa!!! Tinggi banget! Tolongin gue donk!" pekik Reyza.
"Penakut! Kan tinggal lompat!" kata Gisya.
Reyza mencoba untuk turun secara perlahan. Tapi,
"Tbug!"
Reyza terjatuh, dan mereka kembali menertawakannya.
"Hwaaa! Sakiiit! Ih, bau banget!" pekik Reyza(lagi).
"Lu kenapa teriak, Rey?" tanya Gisya.
"Iiihh! Nih, ada tahi ayam. Bauk banget," kata Reyza.
"Hwahahaha!!"
Mereka tidak bisa menahan tawanya. Dan menertawakan Reyza(lagi).
"Rey, cek air di kamar mandi luber atau nggak. Sekalian cuci tangan!" perintah Raj.
"God, ini bau banget! Masih anget lagi!" gerutu Reyza.
Mereka mengobrol dan ada juga yang melanjutkan permainan bulutangkisnya.
Gisya, Vara, dan Feni pulang saat hari sudah siang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.
.
.
Maaf baru bisa update. Jangan lupa vote and komen ya😊

RelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang