4. Love Scenario

534 38 10
                                    

Ketika kau menyulut api, tentu saja api itu akan menyala bukan? Ditambah dengan tiupan angin yang kencang, maka api itu akan semakin berkobar.

Ketika Kakashi Hatake menyatakan perasaannya pada Sakura Haruno, tembok besar yang dipasang gadis itu runtuh seketika. Tembok besar pembatas antara dirinya dan sesuatu yang disebut dengan cinta.

Kakashi telah menyulut api di dalam hati Sakura, membuat hati gadis itu terasa hangat saat memikirkan pria bersurai perak itu. Seperti saat ini, di hari yang sangat panas ini, Sakura sedang bersama dengan Ino di toko bunga keluarga Yamanaka.

Kedua gadis itu tak memiliki jadwal kuliah hari ini, jadi mereka memutuskan untuk bersantai bersama bunga-bunga yang indah disana. Toko bunga itu memiliki empat buah bangku dengan sebuah meja bundar agak besar yang terletak di sebelah kanan agak jauh dari pintu masuk toko, diantara bunga-bunga matahari.

Kedua gadis itu sedang duduk disana dengan kegiatan mereka masing-masing. Ino sedang merangkai bunga lavender kesukaannya sementara Sakura sedang memegang setangkai mawar merah, menatap bunga itu sambil tersenyum.

"Hei jidat, kurasa mawar itu sebentar lagi akan layu jika kau terus menatapnya seperti itu." Ino berkata sambil memperhatikan Sakura yang sedang menatap mawar itu sembari tersenyum.

"Aku selalu benci bunga mawar, kau tahu kan? Dia cantik tetapi berduri, memetiknya dengan tangan kosong hanya akan membuat tanganmu terluka." Sakura masih menatap mawar merah yang baru dipetiknya dari kebun mawar di belakang rumah sahabat pirangnya itu.

"Meskipun takut akan berdarah, tetapi aku mencoba untuk memetiknya dengan hati-hati. Dan ternyata, tidak buruk juga." Lanjut gadis pink itu.

"Lalu?" Tanya Ino, gadis itu telah menyelesaikan kegiatan merangkai bunga lavendernya.

"Ku rasa aku mulai menyukai bunga ini." Sakura menatap Ino sambil mengacungkan mawar tersebut.

"Hmmm... Kakashi ya?" Ino mulai menggoda Sakura yang sedang bersemu merah pipinya.

Ino tahu maksud perkataan Sakura tadi semuanya adalah tentang Kakashi, dosen tampan mereka. Ino bahkan tidak kaget ketika Sakura datang menghampirinya di malam hari enam bulan yang lalu dan memberitahukan hubungan gadis itu dengan Kakashi.

Sakura selalu berupaya menghindar jika berurusan dengan cinta atau hubungan semacam itu.  Gadis itu seolah membangun tembok kokoh antara dirinya dan perasaan itu. Tetapi, Kakashi berhasil menembus bahkan merobohkan tembok itu.

Kedua gadis itu di kagetkan dengan ketukan pelan di pintu kaca toko bunga tersebut. Tampaklah Naruto disana dengan sebuah kantong ditangan kirinya. Pemuda itu tampak tersenyum lebar saat melihat Ino dan memamerkan cengiran khasnya saat melihat Sakura.

"Oh, Naruto-kun!" Sakura  melambaikan tangannya.

Tanpa disuruh, Naruto pun masuk ke dalam toko bunga kemudian duduk di bangku yang terletak tepat disamping Sakura. Pemuda itu meletakan barang bawaannya di atas meja.
Ino dan Sakura pun menatap benda itu penasaran.

"Apa ini?" Tanya Ino.

"Hmmm... aku mencium aroma ceker ayam pedas!" Sakura segera melirik Naruto yang disambut dengan anggukan kepala dari pemuda berambut kuning itu.

"Aah, kau selalu tahu favoritku Naru.!" Sakura memeluk singkat lengan Naruto lalu mulai menyibukan diri dengan kudapan yang dibawa oleh salah satu sahabatnya itu.

"Tentu saja. Aku kan Naruto."

Ino memutar bola matanya dengan malas saat melihat tingkah Naruto, gadis pirang itu memutuskan untuk bergabung bersama Sakura dan ceker ayam pedas favorit mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 09, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

When Our Heart Falls DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang