Prolog

32 5 2
                                    


                   " Kehangatan"






Meliza keyra vhitaloca

Seorang perempuan berjalan melawati koridor menuju kelas nya,dengan ramah dia menyapa orang orang yang dilaluinya baik dari kakak kelas maupun teman seangkatanya

Dia memang sangat ramah dan murah senyum kepada siapa pun sebab itu lah orang orang banyak mendekatinya
baik perempuan maupun laki laki,

Dia meliza seorang perempuan cantik blasteran jerman dengan kulit putih, tubuh tinggi,hidung mancung,rambut pirang panjang,dan tubuh ramping,Dia memiliki segudang prestasi baik di bidang akademik maupun nonakademik

Banyak laki laki yang mencoba mendekatinya untuk menarik hati meliza Namun,tak ada satu pun yang membuat meliza tertarik.

Meliza sudah sampai di kelasnya di kelas XI MIPA 1 yang sudah ramai penghuninya, Karna sebentar lagi bel masuk berbunyi.

"Pagi key" sapa seseorang dengan senyum yang mengembang di bibirnya

"Pagi juga ga" balas meliza sambil tersenyum juga,

Dia adalah Hega wiranata diningrat,sahabat meliza dari kecil yang selalu membuat hidup meliza penuh warna.

"Makin cantik aja" goda hega dengan cengairan jahilnya.

"Ih apaan sih lo" jawab meliza dengan semburan merah di pipinya bulshing.

"Hahaha,itu muka apa tomat merah amat" ucap nya sambil tertawa.

"Diam gak lo!" balas meliza dengan dengan mencubit perut hega.

"Eh iya iya key ampun" ucap hega sambil berlari dan terjadilah kejar mengejar di antara keduanya,

mereka memang selalu begitu ada saja yang jadi bahan ributan dari hega yang menggoda meliza dan mebuat meliza bulshing dan berakhir dengan kejar mengejar diantara mereka,jadi Orang orang sudah tidak heran lagi dengan mereka berdua.

"Eh udah dong capek gue" ucap hega dengan nafas naik turun.

"Iya nih" jawab meliza dan duduk di bangkunya.

"Eh key ada pr ga?" Tanya hega sambil duduk di sebelah meliza.

"Ada,Pr Fisika"

"Liat dong" pintah hega dengan senyumnya.

"Kerjain aja sendiri"ucap meliza santai.

"Ih lo kok gitu sih,Liat dong" pintah hega lagi dengan wajah memelasnya

"Gak mau,Mangkanya pr tu dikerjain jangan bisanya main game aja"ucap meliza kesal.

"Iya deh,sekali ini aja,Ntr gue beliin cokelat deh" bujuk hega lagi

"Beneran?Awas aja lo gak beliin gue cokelat." Ucap meliza antusias sambil memberikan buku Pr nya.

"Nah gitu dong; tenang aja ntr kita beli berdua ya" ucap hega dengan senyum mengembang di bibirnya.

"Oke"

Sejak 30 menit yang lalu guru yang mengajar di kelas meliza sudah datang yaitu bu novi,guru matematika
Sekarang meliza sedang memperhatikan dengan serius.Beda dengan hega yang duduk di sebelah mukanya terlihat sangat bosan dan mengantuk.

Meliza sangat terkejut saat rambutnya di bergoyang goyang.

"Heh lo ngapain" ucap meliza melihat hega yang sedang menatapnya sambil memainkan rambutnya

"Lo itu cantik,baik,ramah,pinter lagi.Semogah gue bisa dapetin pacar kayak lo nanti" ucap hega dalam hati sambil menatap meliza intens

" apaan sih lo" ujar meliza kesal karena hega menatapnya intens

" gak ada " ucap hega sambil berhentih memainkan rambut meliza.

"Oh.yaudah tuh dengerin bu novi ngomong ntar dia marah mampus lo" ucap sambil memperhatikan bu novi lagi

" bosen gue, eh key kalo lo suka sama seseorang atau lo punya pacar ntar lo kasih tau gue ya.Biar gue hajar dia kalo macam macam sama lo." Ujar hega serius.

Perasaan hangat muncul ketika hega mengucap kan itu.apa yang terjadi pada meliza?

"Gue ga mau pacaran." Balas meliza singkat,meliza memang begitu kalau membahas masalah pacaran dia tidak tertarik.

"Eh kok lo gitu sih" ucap hega sambil mengerucutkan bibirnya.

"Emng gitu, emng nya lo udah punya pacar atau lo udah suka sama seseorang" tanya meliza

"Belum sih. ntr kalo gue suka sama seseorang gue kasih tau lo"Ucap hega dengan senyumnya.

meliza diam ntah kenapa ketika hega bicara tadi ada perasaan aneh yang dia rasakan. Sakit.Ntahlah.

"Eh lo kok bengong sih" ucap hega saat meliza hanya diam

"Eh iya" balas meliza terkejut

"Lo kenapa sih?" Tanya hega melihat meliza bengong tadi.

"Ga ada. Emng nya gue kanapa" ucap meliza

"Gue ga mau kalo lo nyembunyiin sesuatu dari gue" ucap hega tegas

" iya bawel amat,lagian ga ada yang gue sembunyiin dari lo kok"

"Oke kalo gitu,Eh ntar jadi kan beli cokelatnya?" Tanya hega soal janjinya tadi

"Jadi dong"ucap meliza penuh semangat

"Oke pulang sekolah aja ya" ucap hega sambil mengelus puncak kepala meliza.

perasaan hangat itu selalu muncul ketika hega memperlakukannya manis.

"Oke".

***

Makasih udah baca:v
Jangan pernh bosen ya:v
*janganlupavote

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang