Capter 3

10 2 0
                                    

Sekarang mereka sudah berada di sebuah supermarket yang tak jauh dari sekolah karena sesuai janji hega tadi mau membelikan meliza cokelat

Sekarang meliza sedang mengambil banyak cokelat dan beberapa makanan ringan sedangkan hega yang mendorong keranjang belanjaan nya,

Meliza sangat menyukai cokelat jadi setiap kali meliza membeli cokelat pasti sangat banyak tak terkecuali ketika hega membelikan nya cokelat pasti dia tidak tanggung tanggung mengambil cokelat sangat  banyak dan hega tidak pernah merasa keberatan dengan hal itu malah dia sangat senang melihat meliza senang.

"Ga gue mau itu" ucap meliza menunjuk salah satu minuman bersoda

"gak boleh" ucap hega melarang meliza

Meliza dulu sangat suka minum soda tapi sekarang meliza tidak bisa meminum minuman bersoda lagi karna pernah satu ketika meliza meminum soda dia dilarikan ke rumah sakit karna lambung nya terluka akibat terlalu banyak minum soda dan sejak itu dia tidak boleh minum soda lagi.

"Sekali ini aja, udah lama gak minum soda" rengek meliza ketika hega melarangnya.

"Gak, gue nyuruh lo minum itu sama aja gue nyuruh lo mati " ucap hega kesal karna meliza yang tidak berhenti merengek.

"Hehe, iya juga ya" ucap meliza dengan cengerinnya

"ayo buruan, ga ada yang mau di beli lagi kan" ucap hega beranjak menuju kasir merasa belanjaan mereka yang sudah banyak.

"Ga ada " jawab meliza yang berjalan di sebelah hega dan hega meletakkan belanjaan mereka di meja kasir untuk di cek harga nya.

"Berapa semua nya mbak?" Tanya hega kepada kasir tersebut

"Total nya Rp 256.000 mas " ucap kasir itu sambil memberikan belanjaan mereka.

"Nih mbak" ucap hega memberikan 3 lembar  uang seratus.

"Ini kembaliannya mas,terima kasih selamat berbelanja kembali" ucap kasir itu sambil tersenyum

"Iya" balas hega dengan tersenyum juga.

Mereka keluar dari supermarket itu menuju motor hega yang di parkir.

"Ga ntar lo nginep di rumah gue aja soalnya papa lagi keluar kota " ucap meliza mengajak hega menginap di rumah nya.

Kalian jangan heran mengapa meliza mengajak hega menginap dirumahnya memang hega sering menginap di rumah nya untuk menemani dia saat papa nya lagi keluar kota karena meliza takut sendirian dirumahnya.

"Iya, buruan naik mau hujan" ucap hega menyuruh meliza naik dan di turuti oleh meliza.

Hega melajukan motor nya dengan pelan karena dia tahu meliza takut ngebut. Karena ada peristiwa yang membuat nya trauma.

BYURRR

Hujan turun dengan deras mengguyur dua insan yang bersanding atas nama sahabat yang membuat mereka sangat dekat dan menciptakan kesenangan sendiri untuk melupakan kesedihan.

"Yee ujan!!"ucap meliza tersenyum antusias sambil merentangkan tangan nya ke atas dan memejamkan matanya karena wajahnya di timpah rintikan hujan. Seorang laki laki menyaksikan itu dari kaca spion dengan tertawa geli

"Lo udah kayak dapat belian tau gak,seneng banget" ucap hega dengan tawa geli nya.

"Biarin aja, setidak nya hujan bisa ngebuat gue seneng" ucap meliza masih dengan mata yang terpejam.

"Iya deh semerdeka lo aja" ucap hega fokus dengan jalan di depan nya.

****

Sekarang mereka sudah sampai di rumah meliza dengan basah kuyup.

"Gue mandi dulu ya, lo mandi di kamar tamu aja disanakan masih ada baju lo " ucap meliza menyuruh hega ke kamar tamu memang baju hega sengaja di tinggalkan disana karena seringnya hega menginap dirumahnya.

"Iya" ucap hega sambil beranjak menuju kamar tamu.

Setelah 30 menit mereka sudah selesai mandi dan berganti baju sekarang mereka sedang berada di kamar meliza sedang menonton tv sambil memakan cokelat dan beberapa makanan ringan yang mereka beli tadi .

"Ga gimana keadaan mama lo?" Tanya meliza kepada hega menghentikan makannya akibat ucapan meliza

"Ga ada perubahan" ucap hega mengalihkan pandangannya ke arah jendela.

"Sabar aja ga, gue yakin mama lo pasti sembuh tapi gak sekarang" ucap meliza sambil menggenggam tangan hega sebagai tanda penyemangat.

"Iya gue selalu nunggu hari itu tiba" ucap hega dengan wajah yang sedih.

"Gue akan selalu nemani lo sampai waktu itu tiba" ucap meliza sambil tersenyum hangat.

"Makasih lo udah mau jadi penyemat gue disaat keluarga gue aja ngejauhi gue" ucap hega sambil memeluk meliza.

"Lo juga gitu kok sama gue, di saat seseorang yang berharga bagi gue pergi lo yang nyemangatin gue agar gue gak putus asa" ucap meliza sambil membalas pelukan hega.

"Udah ga usah sedih lagi masa cowok gitu sih, cemen " ucap meliza meledek hega dan mendengar itu hega langsung melepaskan pelukan nya dan menjitak kepala meliza pelan

"Aw sakit tau!" meliza tidak terima karena kepalanya yang dijitak hega dan dia langsung mencubit pinggang hega.

"Aw ampun ampun key " ucap hega mengadu kesakitan saat meliza mencubit perutnya dengan keras.

"Wekk bodo amat" ucap meliza sambil menjulurkan lidah nya dan langsung berlari keluar kamarnya

"Awas aja lo " ucap hega mengejar meliza.

****

tengkyu udh baca
Jngn lupa vote&komen




"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang