Kebahagian

71.6K 351 12
                                    

Malam itu seluruh keluarga bang syam berkumpul di rumah orang tua bang syam,mulai dari kakaknya,adeknya,iparnya dan keponakanya berkumpul jadi satu menyambut kedatanganku.

Sunggu aku merasa terharu disambut dengan hangat di keluarga ini,walaupun kami belum resmi menikah dengan bang syam.

Mulai dari acara makan malam yang disajikan oleh kedua calon mertuaku dan ipar iparku,makan malam yang sungguh berkesan menurutku dimana di depanku terhidang pangupa(nasi dan lauk berupa ikan mas 2 ekor yakni jantan dan betina yang di letakkan dalam satu piring berhadap hadapan,kemudian ada rendang ayam kampung yang di susun di atas nampan yang setiap potongannya tidak boleh hilang karena mengandung arti tersendiri)

Kemudian bou mulai memberi sambutan kecil pertanda mengucap syukur atas kehadiranku malam itu,setelah acara sambutan kemudian bou memberikan dua pasang cincin pertanda bou sudah mengikatku untuk calon mantunya.

Kemudian edaku(sebutan untuk saudara perempuan dari suami kita) memberi berupa kain panjang dan baju baju yang bagus untukku.

Tak terasa air mataku keluar membasahi pipiku,rasa haru itu terus bergemuruh di dadadku.

"Buat sementara sampai kalian menikah sebaiknya kamu disini aja" kata eda

"Tapi aku takut eda,apa nanti kata tetangga disini" jawabku

"Itu nggak usah kamu pikirkan,toh kalian juga sudaj tunangan,dan sebentar lagi akan menikah " katanya lagi

Aku cuman bisa mengiyakan,tak terasa percakapan kami sudah sampai larut malam dan menunjukkan angka jam 11 malam,sebagian sudah pada tidur dengan mimpi indahnya.

"Kamu tidur di kamar aja maen sama syam" kata ibunya bang syam.

"Tapi bou" kataku..tapi semuanya di bantah sama bou dan tetap menyuruhku tidur dalam satu kamar dengan bang syam.

Akhirnya aku cuma bisa menurut saja,sampai di dalam kamar  aku sudah melihat bang syam tidur telanjang dada hanya celana pendek yang melekat dalam tubuhnya,perlahan aku masuk dan mengunci pintunya..

"Koq lama kali dek,abang dari tadi nungguin kamu disini" kata bang syam

"Iya bang,nggak enak aja ninggalin eda di luar" jawabku sambil naik keatas kasur dan membaringkan tubuhku disisi bang syam.

Bang syam langsung memeluk tubuhku dan sesekali mengelus elus perutku yang masih rata karena usia kandunganku baru 3 minggu.

Tapi perlahan tangan bang syam mulai nakal,secara sengaja tangan bang syam mulai meremas buah dadaku

"Ihh...apaan sich bang,nanti kalau ketahuan gimana" elakku sambil menepiskan tangan bang syam

"Haha..mana mungkin ketahuan dek,orang cuman kita dua aja di dalam kamar ini,lagiankan pintunya sudah di kunci" kata bang syam sambil tanganya kembali meremas gundukan dadaku..

Aku yang tidak tahan di perlakukan seperti itu,membalas meremas kejantanan bang syam yang masih terbungkus celana pendeknya.Dan ternyata bang syam cuman memakai celana pendek saja tanpa  memakai celana dalam..

"Uhhhss" desah bang syam ketika tanganku mulai meremas kejantananya yang muali bangun dari tidurnya.

Bang syam tak mau ketinggalan dia segera melucuti  pakaianku sehingga aku nyaris telanjang bulat.

"Abang mau ngapai" kataku pura pura nggak tau

"Abang mau berkunjung ke dalam tubuhmu dek,menyapa bayiku yang ada di dalam sana" kata bang syam mulai menggodaku..

Bang syam terus mencumbuiku sambil berusaha melepaskan tali pengait BHku sampai dia berhasil melepaskannya.Dan begitu BHku terlepas maka terpampanglah kedua bukit susuku yang mulus dan menggantung indah di dadaku.

Balada cinta sang istriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang