Net

2.7K 410 61
                                    


"Smoothie atau frappucino?"

Jimin tertawa pelan.

"Setidaknya biarkan aku mengucapkan selamat pagi terlebih dahulu."

"Baiklah aku tunggu ucapan selamat pagimu."

Mereka sedang berkencan? Ah, tidak. Ini hanya rutinitas setiap pagi. Yoongi yang berhenti di samping speaker pemesanan sambil menggoda Jimin, dan juga Jimin yang sudah mulai terbuka dengan Yoongi. Pemandangan menyenangkan. Penuh dengan ke-UWU-an yang hqq.

"Selamat pagi, ingin memesan apa hyung?"

"Tolong americano dan satu.. kau mau apa Jiminie?"

Jiminie. Jimin hampir tersedak air liurnya sendiri.

"S-strawberry smoothie?"

"Baiklah tambahkan itu."

"Ada tambahan lain?"

"Apa sekarang aku sudah bisa mendapatkan nomer mu?"

"Nomer ku tidak ada dalam daftar menu."

"Ck.. bagaimana kalau waktu kosong mu?"

Hening sejenak. Jimin menggigit bibirnya berfikir apa yang harus dia lakukan. Sedangkan Yoongi melambai-lambaikan tangan ke arah cctv karena dia yakin akan di lihat oleh Jimin di sebelah sana.

"Jam tiga. Shift ku selesai jam 3 sore."

"Baiklah aku akan kesini lagi jam 3 sore."

.

.

.

Yoongi melangkah keluar dari dalam gedung kantornya sambil sedikit melompat-lompat kecil. Persetan dengan segala unsur swag yang mengalir di dalam darahnya. Sekarang dia sedang senang karena sudah melangkah maju walau hanya selangkah. Setidakya dai tidak lagi berada di titik menggodai Jimin dari speaker pemesanan.

"Ow ow Yoongi hyung? Aura mu terasa berbeda sedari pagi ini."

Kim Namjoon. Sesama produser muda yang berkerja di bawah perusahaan yang sama. Teman makan bersama di kantin. Teman berbagi cerita. Atau sebenarnya hanya Namjoon saja yang berbagi cerita.

"Diam, aku akan berkencan."

"Huh?"

"Aku.Akan.Berkencan. Jadi jangan rusak mood-ku."

"Ahaha anak gadis mana yang berhasil kau rayu hyung?"

"Pegawai setarbak di dekat apartemen ku."

"Sudah berapa lama kau rayu?"

"Seminggu lebih."

"Wow, sepertinya dia cukup jual mahal."

Yoongi mengendikkan bahunya dan tersenyum miring merasa bangga atas dirinya sendiri.

"Aku pergi dulu."

"Selamat menikmati kencan perdanamu hyung."

Yoongi melambaikan tangannya dan segera memasuki mobil hitamnya yang terparkir dengan indahnya. Terduduk di jok mobilnya dan segera memutar I Think Im in Love by Kat Dahlia.

I think I'm in love again
In my head yeah you're in my head
I think I'm in love again
In my head yeah you're in my head
I didn't think it could be true
Let alone that it would be you
I think I'm in love again
I'm in love I'm in love I'm in love

Bersenandung kecil mengikuti suara sang penyanyi. Sedikit lagi dia akan bertemu dengan Jimin, calon kekasihnya. Em.. biarkan Yoongi berimajinasi sebentar.

Diparkirkan mobilnya dan segela keluar. Melihat jam yang melingkar di lengannya, masih jam tiga kurang lima menit. Setidaknya dia tidak terlambat.

Tangannya merogoh saku celananya mengeluarkan kotak kecil berwarna hitam yang jika dilihat kita pasti tau, vape. Bukan, bukan vape obat nyamuk tapi pengganti rokok batangan yang sudah ketinggalan jaman.

Bersandar di pintu mobilnya sambil menyemburkan asap vape yang berkebul bagai kabut. Matanya terus tertuju ke pintu keluar berharap Jimin-nya segera keluar dan melakukan kencan ala kadarnya. Kembali dia melihat jam tangannya. Sudah lebih lima menit dan Jimin masih belum muncul ke permukaan.

Atau mungkin Jimin sedang berdandan? Ah aku jadi malu sendiri membayangkannya.

Memang Yoongi ini, kalau sudah halu suka bikin malu.

Tidak lama setelah itu, Jimin keluar dari dalam setarbak dengan tas punggung yang bergntung dengan indah di pundaknya. Hoodie warna kuning dan juga jeans robek-robek dia gunakan. Sengaja dia pakai sedikit pewarna bibir agar tidak terlihat terlalu pucat.

Jika di perhatikan lebih jauh, tepat di kaca setarbak, terlihat Taehyung menempelkan wajahnya dengan tidak hqq.

Jimin sedikit tersenyum begitu mendekat. Memperhatikan asap-asap vape yang berterbangan. Oh? Asapnya bau kopi.

"Hyung, aku pikir ada kebakaran hutan tadi."

"Ini namanya vape."

"Aku tidak bilang kalau itu gas elpiji."

Yoongi terkekeh pelan.

Membukakan pintu mobil untuk Jimin.

"Silahkan masuk anak muda."

"Terima kasih pak tua."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Just Like That [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang