📒 1. Prolog

73 15 2
                                    

Seorang wanita cantik duduk termenung sambil menggendong bayi mungilnya ditengah turunnya salju. Dia terus dibayangi oleh pesan yang ia terima sehari setelah ia melahirkan bayinya

"Kamu hanya memiliki waktu 40 hari untuk bersama anak mu itu"

Pesan itu terngiang ngiang dalam pikirannya hingga sesosok pria yang berposisi sebagai suaminya itu mencium kening sang istri.

"Aku tau akan ada perpisahan setelah pertemuan, begitu pula kita" ucap sang suami dengan air mata yang trus menerus keluar tanpa henti

"Terimakasih karna memberikanku malaikat tampan sebelum kamu pergi."

"Aku bahagia, sangat bahagia"

Sang istri sudah tidak mampu untuk menutupi kesedihannya, dia teramat sangat sedih, bagaimana tidak? Ia telah melanggar hukum langit dengan menikahi seorang pria asal Bumi, bukankah itu terlarang?

Tapa apa daya, cinta memang cinta hingga terlahirlah seorang malaikat kecil bernama Lee Jeno.

"Kamu jangan khawatir sayang, aku memberikannya energi...."

"Es?"

Sang istri terdiam lagi, ya dia memberikan separuh kekuatan es nya pada sang anak agar dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Tapi mungkin itu....

"Salah, ini semua salah!!"

"Aku mohon biarkanlah aku menjaganya lewat separuh kekuatan ku, aku tak bisa merawatnya jadi biarkan aku yang menjaganya"

"Anak kita tidak akan tahu soal aku, dan jangan memberitahunya soal aku, kumohon" ucap sang Istri sambil mencium tangan suaminya, ia benar-benar sakit, sangat sakit.

"Kamu pikir ini semudah membalikkan telapak tangan?"

"Kamu... Menikahlah dengan Yua dan bahagialah Jungrae" merasa namanya terpanggil, pemilik nama panjang Lee Jungrae itu melepaskan tangannya dari tangan sang istri"

"Jena apa maksudmu? Aku dan Yua? Kenapa harus Yua?"

"Karna hanya dialah yang tahu soal aku dan hanya dialah yang aku percaya, aku mohon Jungrae, aku mohon!" Kali ini ia membaringkan anaknya di sofa dan memeluk erat Jungrae sebagai tanda perpisahan

"Baiklah, kapan aku mengantarmu ke gerbang?"

__________

17tahun kemudian.....

Lee Taeyong anak angkat dari Lee Jungrae kini sedang menunggu adik kecilnya yang sudah 10 tahun tidak pulang ke negara asalnya, Korea Selatan.

Taeyong tidak sendirian dia ditemani oleh suaminya Jung Jaehyun dan anaknya Jung Jaeyong.

"Dimana paman?" Tanya Jaeyong yang sudah bertanya lebih dari 20× tentang hal itu.

"Diam Jaeyong ibumu kesal, lihat mukanya memerah" bisik Jaehyun ditelinga sang anak namun terdengar jelas oleh Taeyong

"Diam atau hari ini kam...." Ucapan Taeyong terhenti oleh teriakan Jaeyong yang melengking tinggi.

"PAMAN LEE" teriak Jaeyong dan langsung berlari memeluk Pamannya itu. Yang dipeluk hanya membalas Pelukannya dan tersenyum tanpa berniat menyapa.

"Hei Tuan Lee yang sok tampan? Bagaimana sekolahmu? Lulus kan? Hahaha" tawa Taeyong membuat semua orang yang melewati mereka menarap Taeyong aneh dan seolah berkata 'apa dia sehat?'

"Sttt Taeyong lihat semua orang melihat kearah Kita" bisik Jaehyun. Namun Taeyong segera memangku Jaeyong dan berjalan menjauhi mereka lalu berteriak. "CEPATLAH TUAN LEE DAN JUNG!! JAEYONG BUANG AIR BESAR LAGI"

Jaehyun menutupi mukanya dengan masker dan berkata dalam hati "Kenapa Taeyong memalukan ku hari ini"

"Sudahlah kak, ayo pulang"

_________

Diperjalanan pulang Taeyong dan Jaeyong duduk dibelakang akibat Jaeyong yang ingin bersama Taeyong.
Tersisa lah dua makhluk tampan yang diam dalam dingin.

Di luar sedang turun salju, jadilah jalanan yang mereka lalui tidak terlalu padat seperti biasanya.

"Jeno, happy Birthday maaf baru mengucapkannya hari ini, aku kemarin dinas di Jerman untuk beberapa hari" ucap Jaehyun memecah keheningan diantara mereka.

"Yaa terimakasih ka Jae" jawab Jeno sambil memperlihatkan matanya yang hilang.

"Ngomong ngomong kamu udah bisa kendalikan semuanya Jen?" Tanya Jaehyun penasaran dengan kondisi Jeno yang berubah drastis saat ia dan Taeyong menemui Jeno 3 tahun yang lalu di London.

"Jika aku belum bisa mengendalikannya Jaeyong sudah membeku tadi" jawabny sambil melepaskan jaketnya

"Ohh, gak dingin?" Tanya Jaehyun, jujur dia lebih perhatian pada Jeno, selaku adik iparnya dibandingkan dengan adiknya sendiri, Chaeyeon.

"Gak, emang ada ya seorang pria berkekuatan es kedinginan? Lucu ka" ucap Jeno menatap sang Kaka ipar yang menurutnya sangat menggemaskan saat ini.

"Terserah ya Jen, Oh ya besok lusa kamu udah kuliah di Seoul Art University" ucap Jaehyun sambil memberikan sebungkus permen pada Jeno. Jeno sangat suka permen, sama seperti ibunya....

"Hmm aku tau ka"

________

Hai Guys!!

Gimana ceritanya, rame gak sih? Hehe
Ini adalah karya pertama aku, mohon bantuan dan dukungannya ya wankawan

Ohh yaaa

Kapalku berkibar guys :))

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kapalku berkibar guys :))

Btw kalian lebih suka

MarkRen

Or

Markhyuck

Kalau aku, aku Shippernya Mark sama Diriku sendiri, wakakakakak :v

Mirachel In December - NoMin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang