Mobil yang berisikan Jaehyun, Jaeyong, Taeyong dan Jeno sampai disebuah rumah megah nan mewah bak istana. Mereka berempat disambut sang Ayah, Jungrae
"Siang yah" sapa Jeno saat sampai rumah, belum sang Ayah menjawab ia terlebih dahulu masuk untuk menemui orang yang ia rindukan
Jeno berjalan agak cepat masuk kedalam kamarnya yang bernuansa serba abu abu itu lalu melempar koper besar asal dan berlari kearah dapur.
"Ibu, gak kangen sama Jeno?" Tanya Jeno sambil memeluk pinggang sang Ibu. Yang terpanggil hanya tersenyum dan mematikan kompornya lalu segera berbalik.
"Anak kesayangan ibu, sudah pulang hm?" Ucapnya lalu menyatukan keningnya dan kening sang anak, hingga air matanya pun mengalir, rindunya amat sangat besar, ia merawat anak itu dari kecil hingga sekarang sebesar ini.
Jeno yang menyadari bahwa ibunya menangis sengera mengusap air mata sang ibu seraya berkata "jangan menangis Bu, air matamu akan membeku nanti"
"Aish kamu ini, ibu kira mau buat kata kata romantis biar ibu gak nangis, gak peka" jawab sang Ibu lalu menyiapkan sup ayam kesukaan anaknya itu.
"Haduh, nenek Yua kok mau romantis sih?" Tanya sang cucu lalu mengayunkan tangan pamannya, untung pamannya peka bahwa Jaeyong minta digendong, kalau tidak, maka nasibnya tak jauh beda dengan nenek
"Ooo ya paman, apa itu romantis? Sejenis eskrim? Ehh badan paman dingin, tapi tangannya hangat" rentetan perkataan sang keponakan membuat Jeno pusing mau menjawab yang mana.
"Jadi gini..." Katanya sambil duduk menunggu makanan favoritnya selesai dihidangkan
"Romantis itu bukan es krim, Jaeyong pernah lihat mamah papah ciuman gak?" Tanya Jeno sambil memakan apel di meja
"Sampai melumat kaya Jae makan Es krim?" Tanyanya lalu mengambil apel yang dimakan Jeno
"Yups, itu namanya kegiatan Romantis, kalau soal tubuh paman, paman juga tidak mengerti kenapa ini terjadi" jelas Jeno sambil mengambil apel miliknya yang diambil Jaeyong
"Karna ini bulan Desember dan musim salju?" Tanya Jaeyong, lalu menarik paksa apel yang sudah digigitnya itu.
"Ya begitulah" jawab Jeno mengambil apelnya yang dicuri lagi Jaeyong dan menurunkan anak itu dari pangkuannya lalu segera berlari.
"Paman~ kembalikan Apelnya Jae huee" lelaki berusia empat tahun itu menangis keras dan berlari mengejar Jeno hingga menabrak Taeyong
"Kamu kenapa nangis Jae?" Tanya Taeyong dengan nada tingginya sambil mengusap air mata Jae
"Aku tidak menangis honey" teriak Jaehyun yang sedang menarik kedua koper Jeno lainnya.
"Papah hueeee~" teriak Jae kecil lalu mendorong kaki papahnya dengan kepalanya.
"Taeyong tolong anakmu" ucap Jaehyun yang kewalahan dengan sikap Jae kecil
"Aish tunggu aku mau bantu ibu menyiapkan makan siang" teriak Taeyong dari arah dapur
"Ayo sini Jaeyong, sama kakek" ucap Jungrae lalu menggendong Jae kecil ke taman belakang tempat dimana Jeno sedang main ayunan.
"Kamu kenapa nangis hm?"
"Paman Lee mengambil apelnya Jae kakee~" tangisan Jaeyong belum mereda akibat kenalan....
Siapa yang salah?
"Ayo temui paman Lee mu itu"
________________
Kejadian tadi siang membuat seluruh keluarga Lee dan Jung itu kacau balau, mulai dari Jaeyong yang menangis akibat Jeno hingga Jaehyun yang dimarahi oleh Taeyong karna memecahkan gelas.
Malam hari itu, sangat dingin, dimana akhirnya kenangan 17 tahun lalu terputar tanpa izin. Hari dimana Jungrae akhirnya melepaskan istrinya, Jena.
Jungrae dan Yua sudah berada diatas ranjang saat ini, walau pikiran mereka tidak siap untuk segera tidur
"Yua..."
"Yaa, kenapa rae?"
"Maaf aku belum mencintaimu"
"Tak apa Rae, cinta tak harus memiliki dan dibalas kan?" Jawab Yua lalu mengusap pipi Jungrae lembut
"Jangan membahas soal ini, aku melihat Jena tadi, dan aku rasa dia bertambah usia, bukan seperti malaikat pada umumnya" Jungrae terkejut akan hal itu, mana mungkin malaikat bertambah usia?
"Yang aku tahu, mereka yang melanggar hukum langit, akan diberikan sanksi yaitu umur mereka bertambah dan mati seperti halnya manusia, dan itu berlaku untuk Jeno yang merupakan manusia separuh malaikat" jelas Yua pada Jungrae.
"Tidurlah, aku menyayangimu ayahnya Jeno" ucap Yua lalu mengecup pipi Jungrae dan tertidur
Lainnya halnya dengan Jeno, ia disibukan dengan kegiatannya menyampuli semua bukunya dan mempersiapkan semuanya untuk besok. Jaehyun patut disalahkan atas hal ini, dia bilang besok lusa nyatanya?? BESOK
Jeno keteteran dengan hal ini, menganggu waktu tidur ditambah beberapa buku seketika membeku karena ia tidak konsentrasi tadi jadilah ia mengulangi lagi.
Menurut Jeno, mempunyai kekuatan seperti ini adalah anugerah Tuhan yang tak boleh ia sia siakan begitu saja. Satu hal yang ia bingung? Siapa Jena? Kenapa dia mirip sekali dengan dirinya? Dan kenapa dirumah ini ada foto wanita bernama Jena yang duduk berdua dengan sang Ayah. Apa mungkin itu ibu tirinya? Entahlah dia juga bingung yang ia butuhkan saat ini adalah
TIDUR.
_
_________
Jeno ku jadi Uke kah? '-'Markeu 😭😭😭
Aku berharap NCT Dream OT7 for Always :(
Aku tuh gabut guys makanya update :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Mirachel In December - NoMin
RandomLee Jeno pria tampan ini akhirnya kembali ke Seoul setelah sekian lama tinggal di London dan mencoba mengetahui kisah masa lalu. Na Jaemin, seorang pemuda 'Centil' ini di buat stress karena sosok mahasiswa baru kampusnya, Lee Jeno yang membuat selu...