Chapter 01

4.1K 15 0
                                    

Namaku Sakhira Sintya Harsaali. Aku tinggal bersama keluarga ku di kota Bandung, Jawa Barat. Dengan Ayah, Ibu, Ketiga kakak ku, dan kedua adikku, Kakek, Paman, Bibi, ketiga Adik Sepupuku. Usia ku 16 tahun. Hari ini aku mulai masuk SMK. Alhamdulillah. Aku bisa melanjutkan pendidikan ku. Hari ini betapa tak sabar nya aku ingin segera masuk ke sekolah baru ku. Semoga aja aku dapet temen baru. Oh iya aku sempet lupa, tentang nama-nama keluarga ku. Maaf ya...

Ayah ku bernama Rudi Heriyawan, dan Ibu ku bernama Ratih Rahmawati. Aku memiliki tiga orang Kakak yaitu Resya, Ramdan, dan Sabrina. Serta kedua Adikku, yaitu Tama, dan Tania. Kakek ku bernama Bashah. Bibi ku bernama Cantika, dan Paman ku bernama Dandi. Ketiga Sepupuku bernama Ilham, Yurawinda, dan Gentar. Kami bahagia walaupun kebutuhan kami masih ada yang belum kecukupan.

Oke, kita mulai ya...
Hari ini adalah hari Senin, hari pertama Aku masuk ke sekolah baru ku.
Pagi itu memang sangat lah cerah. Matahari tersenyum menyinari rumah kecil kami disebuah Perumahan. Selalu Ibu dan Bibi yang pertama bangun dari kami. Sedangkan yang lain masih tertidur pulas dengan balutan selimut yang hangat memecahkan kedinginan di waktu subuh tiba. Bibi yang sedang mengepel lantai dan Ibu yang sedang masak untuk kami sarapan. Jam menunjukkan pukul 04:56. Setelah ibu beres memasak, ibu pun datang ke kamar ku dan membangunkan ku yang sedang tidur enak dikasur yang empuk dengan dihangati selimut tebal.

" Khira, bangun. Shalat subuh sana, ini udah hampir jam 5. Habis itu mandi, pakai seragam mu, lalu sarapan deh. " ucap Mama yang sambil membuka korden kamar ku.

" bentar Ma... Aku masih ngantuk nih... 2 menit... Aja... Nanti aku bangun ya... " jawab aku yang masih berbaring dan memejamkan mata ku yang masih ngantuk.

" kamu ini! Kamu tuh gak boleh tau nunda-nunda shalat. Dosa tau! Shalat sana, sebelum kamu dishalatkan. " ancam Mama sambil melipat selimut yang tadi aku pakai.

" iya deh Ma... Iya... " ucapku sambil bangun dari tidur ku duduk diranjang dan menggosok mata ku yang masih terpejam. Aku sih cepet takut kalau diingetin kayak gitu, he he. Soal Akhirat sih aku mah, serius takut banget...

Aku pun bangun lalu mencuci muka ku lalu wudhu setelah itu mandi. Sedangkan Kak Resya yang masih pokus dengan leptop nya, mungkin tentang pekerjaan nya. Dan kak Ramdan yang masih ngaji dikamar nya. Dan kak Sabrina yang sedang membereskan buku diperpustakaan pribadi nya. Dan adikku Tama yang sedang main mobil-mobilan di ruang tamu. Dan Si Bungsu yang sedang tidur nyenyak dikasur, Mama yang sedang didapur memasak, dan Bibi yang sedang beres-beres rumah. Ayah yang pertama keluar rumah untuk pergi ke kantor nya, katanya banyak pekerjaan. Paman ku yang sedang main handpone di kamar nya. Ilham, sama dengan ku, mandi. Tapi dia dikamar mandi yang lain. Sebab dirumah ada dua kamar mandi. Dan Ayu yang bareng mandi dengan ku. Sedangkan Gentar yang sedang makan sendirian di ruang tengah.

Setelah aku mandi, aku pun memakai seragam. Aku yang sedang dikamar berdandan Ilham memanggil ku dengan mengetuk diluar kamar ku.

" Khira... Kata Mama mu cepat turun, sarapan katanya... " ucap Ilham dipintu luar kamar ku.

" Iyaa... Nanti aku ke dapur... Bentar lagi... " jawab ku yang sedang menyisir rambutku dihadapan cermin kamar ku.

Selesai berdandan aku pun keluar dari kamar lalu menuju meja makan. Tiap hari kami memang selalu makan bersama. Aku pun duduk di kursi makan, lalu mengambil nasi. Dan mengambil lauk pauk nya, Sama seperti yang lain.

Sabrina: " Ma, hari ini aku akan pulang telat. Soalnya nanti ada acara tambahan di kampus " ucap Kak Rina sambil mengambil goreng ikan dipiring kecil. Tapi wajah nya menuju Mama.

" Emm, iya iya. Kamu sudah izin sama Bapak? " tanya Mama sambil meletakan lauk pauk di meja makan.

" Sudah Ma, Bapak udah izinkan. " jawab Kak Rina sambil tersenyum ke Mama.

" Ma, aku pergi ke kantor ya? Nanti dimarahin sama Pak Wira. Soalnya takut telat. " ucap kak Resya sambil mengambil tas kecil nya di kursi ruang tamu.

" Hmm. Hati-hati ya Nak... " ucap Mama sambil berjalan menuju kak Resya.

" iya, Ma... " ucap kak Resya yang dari tadi gak pernah tersenyum sekalipun. Lalu mencium tangan Mama, lalu pergi keluar menjalankan motor nya.

" Shanti, kamu berangkat sama pulang nya bareng Ilham saja. Sekarang kan kalian udah satu sekolah. " ucap Bi Tika sambil mencuci piring.

" Emm, iya bi... " ucapku sambil mengangguk.

Setelah sarapan aku pun mengikat tali sepatu ku dan keluar menuju halaman rumah. Disana aku melihat adik sepupu ku yang sedang duduk dimotor. Kayak nya dia sedang menunggu ku. Aku pun menghampiri nya. Kami pun berangkat naik motor. Ilham yang membawa motor itu, sedangkan aku dibonceng dibelakang dia.

" Khira, emang nya SMK nya dimana sih? " tanya Ilham sambil menjalankan motor.

" laah, lo gak tau? " tanya aku yang terkejut karena rupanya Ilham gak tau.

" ya, gue gak tau. Sebab tuh gue nanya sama lo. Kenapa lagi lo balik nanya. " ucap Ilham dengan agak kesal.

" ya ampun... Gue juga gak tau Ham. Gue kira lo tau. " ucapku sambil memukul kepala ku sendiri dengan telapak tangan ku.

Karena terkejut, Ilham pun menghentikan motor nya dan mengerem dengan lumayan kencang.

" ya elaa, gimana klo gini urusan nya? " ucap Ilham dengan wajah yang agak memerah dan nada yang agak tinggi.

" kita tanya aja sama orang disini. Mungkin ada yang tau. " ucapku sambil menundukkan kepala ku.

" gak usah! Ngerepotin orang nanti. Lo tanya aja sama temen lama lo tuh yang sekarang akan satu sekolah... Siapa tuh nama nya...??? " ucap kak Ilham sambil menatap wajah ku.

" Melissa. " jawabku padanya.

" iya, itu. Melissa. Telpon aja dia, mungkin dia bisa beritahu alamat sekolah nya. " ucap kak Ilham sambil membuka helm nya. Lalu ia pun turun dari motor, dan aku juga ikut turun.

" iya, gue telpon sekarang. "
Aku pun mengambil handpone aku yang ada di tas lalu menelpon Melissa, sahabat dekat aku.

terhubung dengan Melissa

Melissa : " iya, halo Ra. "

Sakhira: " halo Lis. Gue perlu bantuan lo, boleh gak? "

Melissa : " boleh. Bantuan apa? "

Sakhira: " tolong kasih tau alamat sekolah kita yang baru dong. Gue gak tau nih. Soalnya pas daftar gue gak ikut Mama. "

Melissa : " serius lo? Gak usah alamat aja, biar gue jemput disana. Lo sekarang ada dimana? "

Sakhira : " gue disisi jalan dekat warung nasi Nyi Aisyah. Dekat taman olahraga. "

Melissa : " hmm, iya, iya. Gue tau. Lo tunggu Ya disana! "

Sakhira : " iya Lis. Cepetan ya..!!! "

Melissa: " iya, iya. Bawel banget sih lo. "

Melissa pun pergi menuju aku dan Ilham dengan motor nya. Sedangkan aku dan Ilham menunggu nya. Akhirnya Melissa pun sampai ditempat aku dan Ilham berada.

" Ra, lo gak usah lama. Ikutin jalan gue aja. Lagian sih lo, masa jalan ke sekolah aja gak tau. " ucap Melissa yang masih duduk di motor nya dan memakai helm.

" iya, iya. Ini kan pertama kali. Emang gue yang salah. Harusnya sih gue ikut daftar, jadi gue tau arah jalan nya. " ucap ku dengan bibir cemberut.

" udah gak usah cemberut gitu. Cepetan deh, entar keburu masuk. " ucap Melissa.

Aku pun naik lagi ke motor bersama Ilham. Kami pun mengikuti arah yang ditujukan Melissa.

Halo temen-temen Wattpad maaf ya kalo cerita nya agak jelek dan bahasa indonesia nya masih gak full seratus persen lancar. Maaf, saya masih belajar.

Kalo suka sama novel nya, jangan lupa Vote yaa... Jangan lupa kasih Comment nya, supaya lebih tau darimana kesalahan yang ada dalam novelnya.

Makasih udah baca, makin penasaran ya...? Oke, kita lanjut ke Chapter 02 ya...

Salam kenal dari saya...

IKATAN CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang