Bel pun berbunyi kembali, dan menandakan istirahat kedua. Itu adalah panggilan untuk shalat dzuhur. Aku dan Melissa pun pergi menuju Mesjid dekat kantin Sekolah. Masjid itu milik kepala sekolah kami, dia adalah Pak Romi. Beliau seorang pengusaha tersukses di kota Bandung ini. Dia juga seorang Profestor paling handal. Walaupun dia sudah lanjut usia, tapi dia tetap sehat. Beliau seorang yang taat pada ibadah nya.
Setelah aku dan Melissa selesai shalat dzuhur, aku hampir ingat dengan tasbih itu.
" Lis, lo duluan aja ke kelas nya. Nanti gue nyusul. " ucapku sambil melipat mukena milikku.
" emm, iya deh terserah lo. Tapi lo mau ngapain? " ucap Melissa agak curiga padaku.
" emm, gue... Gue ada urusan. Oke, daah... " aku pun langsung berlari menghindar dari Melissa. Dan saat aku berlari agak kencang, lantai masjid itu agak licin kena air yang habis wudhu. Aku pun dengan tidak sengaja terpeleset dan menabrak seorang pria, dan itu adalah Ariyan. Kami berdua terjatuh.
" aahk... Aduuh... Sakit... " ucap Ariyan sambil memegang pinggang nya, dan wajah agak pucat sedikit.
" Aduuh... Aaww... Heh, kalo jalan tuh ya, liat-liat yaa? Pake mata dong. Jangan maen tubruk-tubruk gitu dong! " ucapku sambil duduk dengan penuh emosi.
" siapa yang nubruk lo? Lo sadar gak sih, lo yang lari-lari, dan lo gak sengaja nubruk gue yang lagi jalan. Bukan nya minta maaf, malah nyalahin. " ucap Ariyan dengan tenang tapi agak jutek.
" ya udah, gue yang salah, gue yang nubruk lo. Maaf deh... " aku juga agak kesal pada diriku sendiri.
" hmm, nh gitu dong... Baru itu nama nya cewek yang baik. " ucap Ariyan sambil tersenyum lalu ia pun berdiri.
" hmm, terserah lo. " aku pun mencoba untuk berdiri, tapi awalnya tak bisa, lalu setelah beberapa detik aku bisa, tapi kok sakit dan aku hampir jatuh ke lantai, dan untung aja Ariyan nangkep aku. Ariyan menatap ku dengan wajah yang agak bengong. Dan terus menatap aku. Laah, kok jadi baper sih... Aahk... Aku terkejut gitu aja liat wajah nya, ganteng banget dia... Aahk... Kok jadi terpesona gitu yaa... Dan... Setelah itu aku tak sadar apa2. Dan setelah kesadaran ku mulai ada, aku melihat ada di Mushola kecil. Dan aku melihat ada Ariyan disana. Serta tas ku ada di samping kanan ku. Lalu Ariyan menghampiri ku dan membawa air minum padaku.
" ini, minum air hangat. Supaya badan kamu baik kan. " ucap Ariyan sambil tersenyum dan memberikan air putih dalam gelas padaku dengan lemah lembut.
" lo, cowok yang tadi kan? " tanya ku padanya.
" iya, saya laki-laki yang tadi. " ucap Ariyan.
" kok ngomong nya beda yaa? Tadi agak kasar, dan kayak anak jaman sekarang, tapi kok kayak dewasa. " ucapku keanehan pada nya.
" minum saja! " ucap Ariyan sambil menyimpan gelas itu di dekat ku. Dan dia hampir pergi.
" lo siapa sih? " tanyaku.
" Saya Ariyan. " ucapnya sambil tersenyum padaku.
" Ariyan? " ucapku. " dia sopan padaku, masa aku ngakk sih padanya. " ucapku dalam hati.
" Sakhira. " ucapku singkat.
" ini Mushola tempat Saya. Saya memang tidak punya rumah, ya saya bekerja sebagai marbot disini. "
" memang nya dimana ayah dan ibu mu? " tanyaku.
" ada. Emm, ya udah, kamu gak bisa lama disini. Ibu mu pasti mencari mu, mari, biar saya antar! " ucapnya sambil mengambil kunci motor nya.
Aku sih kepo banget sama dia. Tapi ahk lupain, itu urusan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IKATAN CINTA
RomanceBismillah... Cerita pertama saya... Semoga kalian suka dengan cerita nya... Mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan kata-kata nya, maklum masih belajar. He he 😁kalo suka jangan lupa vote, mohon saran dan Comment nya, dan semoga saja bisa dipe...