Chapter 03

132 3 0
                                    

Aku dan Melissa pun pergi menuju taman. Sesampai ditaman. Disana ada kursi panjang dekat pancuran air.

" Ra, lo gila ya! Lo tau, dia itu... Nahar. Nahar temen SD lo. Yang lo suka sampai sekarang ini. " ucap Melissa yang kayak nya agak kesal padaku.

" hah? Masa sih? " ucap aku dengan ekspresi terkejut. Aku sih agak gak percaya saat itu.

" iya... Tega banget sih lo...!!! " ucap Melissa dengan kesal padaku.

" maaf, gue gak tau Lis. Gue ngerasa gak enak sama Nahar. Berarti gue harus minta maaf sama dia. " ucapku dengan penuh penyesalan dan cemberut.

" iya, gue tau. Nanti klo lo ketemu dia lagi, lo minta maaf sama dia. Hatinya pasti terluka. " ucap Melissa sambil menatap ku dengan penuh sedih.

" Iya, Lis...gue takut dia marah dan benci sama gue. Nanti kalo dia gak maafin, gimana? " ucapku.

" Ra, lo gak usah takut Nahar jadi benci dan marah sama lo, dia gak akan kayak gitu. Dia pasti maafin kok. Piling gue nih, kayaknya dia juga suka sama lo. Dia ngerti lo, Ra. " ucap Melissa sambil menatap ku.

" gue gak tau soal perasaan dia, gue takut karena ucapan gue tadi, dia marah. Tapi klo yang dibilang lo itu bener, gue... " ucapku sambil meneteskan air mata.

" ya udah, Ra. Gak usah dipikirin. Oh iya, gue... " Melissa mengambil sesuatu di dalam tas nya. Dia mengambil sebuah novel. " Ra, ini novel lo! Maaf ya, baru sekarang gue balikin. Gue lupa soal nya. Gak apa2 kan? " ucap Melissa sambil memberikan novel itu padaku. Dan aku pun mengambil nya.

" oh, iya. Gak apa-apa kok, santai aja kali. " ucapku sambil tersenyum padanya.

Setelah itu aku pun menyimpan novel itu di kursi taman.

" Ra, anter gue ke toilet yaa! Soalnya gue kebelet banget. " ucap Melissa dengan wajah suram.

" Emm, iya, iya. " ucapku.

" cepet, dong! " Melissa pun memegang tangan ku dan membawa ku berlari menuju toilet, sedangkan novel ku tertinggal di kursi taman itu tanpa aku sadari.

Dan ternyata, novel itu ditemukan Nahar dan sahabat nya Ariyan di taman.

" Laah, Har, nih novel sapa? Kok ada disini? " tanya Ariyan sambil memegang novel itu dan melihat-lihat nya.

" gak tau tuh. Tanya aja sama novel nya. Milik siapa tuh? " ucap Nahar sambil makan roti sambil duduk di kursi taman.

" lo gila, ya? Emang bisa ngomong apa. " ucap Ariyan dengan penuh kesal.

" ya udah, lo simpen aja novel nya, siapa tau dia balik lagi kesini, lalu dia ambil novel nya. " ucap Nahar dengan santai.

" ya, gak bias gitu juga kan? Gimana klo diambil sama yang bukan hak nya? Itukan gak boleh, Har. Oke, lo tolong bantuin gue buat cari pemilik novel ini. " ucap Ariyan.

" ya, terserah lo deh. Gue ikut aja. " ucap Nahar sambil memakan roti.

Ariyan pun melihat-lihat isi novel itu,dan dihalaman belakang ada nama ku.

" Sakhira Sintya Harsaali " ucap Ariyan didalam hati nya.
Lalu Ariyan pun melihat Nahar, dia merasa Nahar pernah menyebutkan nama itu. " gue pernah denger tuh nama ini di mulut si Nahar. Tapi... Gak tau ahk... " ucap Ariyan didalam hati nya.

" Yan, gue pengen ke kantin, lo mau ikut gak? " ajak Nahar.

" emm, gak sekarang. Nanti gue nyusul, lo duluan aja. " ucap Ariyan dengan santai.

" Hmm, terserah lo deh. Gue cabut dulu ya..! " Nahar pun pergi menuju kantin.
Sedangkan Ariyan pergi menuju Mesjid dekat kantin Sekolah. Ariyan pun pergi menuju Mesjid, dan memutuskan untuk shalat dhuha. Selesai shalat dhuha, Ariyan pun mengambil tasbih di tas nya, lalu wirid, beberapa menit. Setelah itu ia pun bergegas pergi menuju kelas, sehingga tasbih nya tertinggal di Mesjid. Dan saat itu aku juga pergi ke Mesjid, untuk shalat dhuha. Dan setelah aku shalat aku temuin tasbih itu.

" tasbih siapa ini? Kok disini? Kenapa gak disimpan di dalam rak, pasti ini milik seseorang deh, siapa ya? Aku simpen aja disini deh, nanti klo dia balik, pasti dia ambil. Tapi kalo sebelum dia datang, gimana kalo ada orang lain yang temuin tasbih ini? Inikan tasbih asli asal dari Saudi Arabia. Harga nya juga bukan harga biasa, ngambil hak orang lain kan gak boleh. Ahk, aku bawa aja deh, nanti pasti setelah shalat dzuhur, dia datang lagi untuk shalat, aku bisa cari dia nanti. " ucapku sambil memegang tasbih itu lalu memasukan nya ke dalam tas ku.

Saat itu aku gak tau, pemikiran aku dan Ariyan kok bisa sama gitu ya? Ahhk gak tau deh. Mungkin itu cuman kebetulan aja.

Makasih banyak, temen-temen. Udah baca cerita nya sampai Chapter 03. Oh iya, jangan lupa Vote dan Comment nya yaa.. Makasih... 😊😊

Jangan lupa vote dan comment nya, yaa...

Oke, udah pada penasaran ya... Kita lanjut aja ya, ke Chapter 04 nya...

IKATAN CINTA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang