Gadis itu termenung, sembari menggoyang-goyangkan kakinya. Sesekali Cia melirik kanan dan kiri, kemudian menunduk memerhatikan kedua tungkainya yang bergerak seirama. Jujur saja, gadis itu bosan, sangat bosan. Menunggu adalah hal yang membuatnya tak nyaman, namun karena ini Jeffry Anggara Putra maka ia akan bersabar.
Derap langkah kaki yang mendekat berhasil mengejutkannya, ia mendongak dengan antusias saat dikira itu adalah Jeje. Senyum yang tadinya lebar berubah jadi raut wajah terkejut, Cia cepat-cepat berdiri untuk kemudian membungkuk menyapa orang yang menghampirinya.
"kaku amat, sama gue juga"
Cia terkekeh, "basa-basi aja sih, kan sama senior" ujarnya penuh semangat.
"iya-iya, yang udah jadi mahasiswa" balasnya sembari mengacak puncak kepala Cia gemas.
"nggak ada kelas ya?" tanya Cia penasaran.
"Ada kok, tapi karena lihat kamu jadi kesini dulu"
"Ih, kok gitu. Bandel amat! Sana masuk, nanti telat!" serunya sembari mendorong tubuh seniornya itu.
"Dosennya telat 20 menit kok, jadi santai aja" serunya meraih tangan Cia untuk tak lagi mendorongnya.
"bilang dong!" serunya kesal, memukul gemas lengan si senior.
"gimana? Udahan hiatusnya?"
"emang ada tawaran lagi?" tanya Cia polos.
"banyak"
"ya udah, terima yang weekend aja deh. Soalnya aku masih mau menikmati waktu jadi mahasiswa baru"
"Ck, dasar pemula! Nanti aja, kalo tugasnya kebanyakan pasti ngeluh" tukasnya mencibir.
Cia terkekeh, membenarkan ucapan si senior, "ngomong-ngomong Jeje kuliah di sini juga kan? Kok nggak bareng?" tanyanya.
"Iya, tadi Jeje ngurusin KRS-nya yang bermasalah dan aku di suruh nunggu disini" balasnya jadi agak murung.
"nggak bisa banget ditinggal sendiri, bentar juga" ucap si senior gemas sambil mencubit pipi Cia yang digembungkan. Ia menoleh pada jam tangan yang melingkar di tangan kirinya "mau di temenin dulu?" tawarnya.
"ng..."
"nggak usah, udah kelar kok" keduanya menoleh, Jeje tiba-tiba sudah ada di antara mereka.
Si senior tersenyum hangat, "ya udah, kalo gitu gue masuk dulu" ia berucap sembari menepuk pundak Cia dan beralih pada Jeje dengan menjabat tangannya.
Cia melambaikan tangannya, dan Jeje hanya memerhatikan hal itu dengan ekspresi kelewat datar.
"Ayo" seru Jeje sembari meraih tangan Cia yang masih bergerak melambai untuk ia rematkan di jemarinya.
Cia menurut dengan patuh saat tautan itu ia rasa semakin erat.
"senyumnya biasa aja, nanti bang Kim salah paham"
.
.
.
.
.
[Jecia Relationship-TBC]
Mereka sahabatan? Kok manis gitu?
YOU ARE READING
Jecia Relationship (JJH x LM) | [Completed]
FanfictionApa jadinya jika dua insan berbeda jenis itu menjalin hubungan manis dan romantis hanya dengan ikatan persahabatan? "Aku mau sama kamu terus, boleh?" "Kamu memang harus sama aku terus!" Jeje + Cia = Jecia