Chapter 2

24 5 10
                                    


'Yunh-.. oppa.' Lirih Nara.

Kim Nara pov.

"Tanganmu.." Gumam Yunhyeong Oppa sembari memegang lenganku.

Deg... Deg..

Ya ampun kenapa aku jadi grogi.

"Gwenchana, biar aku saja." Tolakku sembari menarik lenganku perlahan.

"Aniya, nanti tanganmu akan melepuh jika tidak ada pertolongan pertama. Sekarang ikut aku ke kamar mandi aku akan mengobatimu." Titah Yunhyeong Oppa langsung membawaku ke kamar mandi.

Mereka pun ke kamar mandi dan Yunhyeong pun membasuh tangan Nara dengan hati-hati.

"Dimana letak obatnya?" Tanya Yunhyeong Oppa yang masih fokus membasuh lenganku,rasanya perih tapi aku menahannya agar Yunhyeong Oppa tidak bertambah khawatir.

Aku pun menunjuk dimana tempat kotak obatnya, setelah itu Yunhyeong Oppa mengambilnya dan segera mengoleskan obat itu pada lenganku.

"Chaa sudah selesai, ayo keluar." Ujar Yunhyeong Oppa setelah selesai mengobatiku.

Kami berdua pun keluar dari kamar mandi bersamaan dengan Hanbin Oppa yang baru turun dari kamarnya.

"Yak, Hyung mwoaneun geoya?" Teriak Hanbin curiga melihatku bersama Yunhyeong Oppa yang baru keluar dari kamar mandi.

"Ya, tenanglah adikmu terluka tadi, dan aku baru saja mengobatinya." Balas Yunhyeong menjelaskan.

"Gwaenchana? Eodii appaseo?" Tanya Hanbin Oppa khawatir setelah meneliti lenganku.

"Gwaenchana geojtomal,Yunhyeong oppa sudah mengobatinya." Jawabku menyakinkan.

"Hyung kau tidak macam-macam kan dengan adikku?" Tanya Hanbin Oppa sarkas sembari menggoda Yunhyeong Oppa.

"Wae, kamu khawatir?" Goda Yunhyeong Oppa dengan senyum miringnya.

"Hyung !!" Teriak Hanbin Oppa kesal,sedangkan aku hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka.

Tapi disisi lain aku merasa jantungku berdetak dua kali lebih cepat akibat perlakuan Yunhyeong Oppa dan aku hanya bisa diam melamun sambil tersenyum.

Hanbin pov.

"Yunhyeong hyung kenapa lama sekali." Gumamku gusar.

Aku pun turun dari kasur tapi kemudian tiba-tiba handpone-ku berbunyi.

Terlihat nama Hyemi tertera pada layarnya, tanpa basa-basi aku langsung mengangkatnya.

"Wae Hyemi~a?" Sapanya manis.

'Emm.. besok datanglah kerumahku, akan ada perayaan kecil.'

"Kamu tidak marah?" Tanyaku lirih.

'Aniya, ini salahku Hanbin. Aku minta maaf, kau memaafkanku?'

Tanpa sadar aku sudah tersenyum, betapa lucunya Hyemi, sifatnya sungguh menggemaskan.

"Nee, geurae sampai jumpa besok." Jawabku merasa senang.

'Geurasseo Hanbin~aa saranghae'. Balas Hyemi lucu setelah itu ia langsung menutup telfonnya, sedangkan aku masih ternganga akibat kalimat terakhir yang diucapkannya.

"Ne nado saranghae." Jawabku sendiri seraya melihat akhir telfon yang masih tertera di layar ponselku.

.Love Scenario

Keesokan harinya..

Nara yang baru datang ke sekolah pun langsung menghampiri Hyejin yang sudah duduk manis.

"Hyejin~na." Rengek Nara sembari menghampiri Hyejin.

"Wae?" Respon Hyejin mendongak menatap Nara yang menghampirinya.

"Jika kamu dengan kedua teman laki-lakimu itu sedang bersama, apa yang kamu rasakan?" Tanya Nara serius menatap tajam Hyejin.

"Tidak ada biasa saja, wae kau merasa aneh jika dekat dengan laki-laki?" Tanya Hyejin menaikkan sebelah alisnya.

"Ya, kemarin malam teman oppa ku datang lalu oppa ku menyuruh ku buatkan ramyeon, tiba-tiba teman oppaku datang dan dia mengagetkan ku dari belakang spontan kuah panas itu mengenai tanganku. Setelah itu dia pun bergegas mengobati lukaku dan yang terakhir yang membuat perasaanku aneh adalah kita sempat membuat kontak mata." Ujar Nara panjang lebar.

"Bwahahaha." Tawa Hyejin pecah seketika setelah mendengar cerita Nara.

"Yak Hyejin tidak ada yang lucu." Tukas Nara kesal.

"Kamu tau itu apa?" Tanya Hyejin sembari berbisik pelan.

"Apa?" Tanya Nara yang sangat penasaran.

"Itu artinya kurasa kau menyukainya, siapa dia?" Sergah Hyejin antusias.

"Dia Yunhyeong Oppa." Jawab Nara polos.

"Tunggu! sepertinya aku pernah mendengar nama itu." Respon Hyejin sembari mengingat-ingat.

"Oh aku ingat-" Perkataan Hyejin terputus saat tiba-tiba guru memasuki ruang kelas dan memulai pelajarannya.

Love Scenario


Beberapa hari ini Yunhyeong sering datang ke rumah Nara, tentu saja untuk bertemu Hanbin karena akhir-akhir ini banyak sekali tugas yang perlu dikerjakan secara kelompok.
Biasanya sepulang sekolah Nara selalu melihat Yunhyeong berada di ruang tamu, tapi tidak dengan hari ini.

"Oppa kau sendiri? " Tanya Nara yang melihat kakaknya berniat masuk ke kamar.

"Emb.. wae?" Respon Hanbin berbalik menatap Nara dari atas tangga.

"Yunhyeong oppa tidak kesini?" Tanya Nara hati-hati.

"Aniya." Jawab Hanbin enteng dan seketika dia pun melihat ekspresi wajah Nara.

"Kau kenapa , apa ada yang sesuatu yang penting?" Sergah Hanbin khawatir melihat raut wajah Nara yang seketika berubah.

"Ani, geunyang aku sudah membuatkan sesuatu untuk yunhyeong oppa." Lirih Nara sembari menunduk kecewa.

"Apa itu? Kau tidak sedang menyukainya bukan!" Sarkas Hanbin refleks.

Nara hanya diam. Hanbin pun menghampiri Nara dan memeluknya.

"Gwaenchana, jika kau menyukainya justru oppa malah senang." Gumam Hanbin disela pelukan mereka.

"Oppa tapi apa boleh aku menyukainya?" Lirih Nara lirih hampir tak terdengar.

"Nara-ya dengarkan oppa, itu wajar jika kamu menyukai Yunhyeong, karena dia orang yang sangat baik,dan aku tidak keberatan memiliki adik ipar yang baik seperti dia,walaupun dia lebih tua dariku hahaha." Kekeh Hanbin membayangkan.

"Oppa stop! kau membuatku malu dan asal oppa tau itu masih jauh oke." Gumam Nara malu-malu,  sedangkan Hanbin balas menertawai adiknya yang masih merasa malu.








Hai-hai aku balik lagi

Jangan lupa vote dan comment ya

Aku bakal fast update klo yang baca banyak hihihi

See you next chapter

Love Scenario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang