Akhirnya, aku dapat memenangkan hatinya, aku pula yang telah menjadi kekasihnya. Kupikir semua akan berjalan dengan mulus, kupikir jika dia telah menjadi milikku, dia akan benar benar perduli denganku saja..
Bulan pertama aku awali sebagai Kekasihnya, tepat seperti dugaanku.
Bahwa segenap perasaannya tidak benar benar tulus untukku, ia terang terangan mengatakan jika ia masih berharap dengan yang lain.Memang sebelum aku datang, ia sudah benar benar tergila gila dengan seorang laki laki, seniornya.
Tapi aku terus yakin kan padanya bahwa aku akan trus mengusahakan agar dia benar benar mencintaiku, ini memang sudah resiko ku , menahan rasa sedih sendiri itu sudah menjadi cemilan bagiku.
Aku yang berani menjatuhkan hati ku padanya, aku pula yang harus terus mengusahakan semua itu.
Dia memang menerimaku sebagai kekasihnya, tapi bukan lantaran ia benar benar mencintaiku, ia hanya takut, takut kehilangan perhatian ku, katanya.. tapi aku yakin sebenarnya dia benar benar mencintaiku, dia hanya trus menutup diri dari kenyataan.
Kau tahu, bulan pertama sampai dengan bulan ke - 5 dalam hubunganku, adalah bulan bulan tersuram dalam hubunganku, dimana kamu akan benar benar liat perjuangan seseorang lelaki yang sangat teramat mencintai seorang wanita, dan wanita tersebut hanya acuh tak perdulikan cinta pria tersebut.
Lagi lagi kutegarkan hatiku, ku yakinkah, "aku tahu, ia tidak benar benar mencintaiku, aku menyadarinya sedari awal, aku paksakan untuk mendekatinya, ini tentunya sudah menjadi resiko ku, aku harus yakin, bahwa akan selalu ada pelangi setelah badai" ucapku sembari terus memandangi senyumnya dari kejauhan...
Tak terasa telah sampai di penghujung hari di bulan pertama di hubungan ini, siang tadi aku merencanakan untuk berjalan jalan dengannya... Namun ia tengah sibuk dengan urusannya dengan teman temannya.... Sampai pada akhirnya aku putuskan untuk bergabung untuk membantu urusan nya... Di situ terus menerus aku dibuat cemburu oleh tingkahnya, aku di buat menelan ludahku karena saking geramnya kulihat ia bercanda dengan teman laki lakinya, sampai ia lupa akan keberadaanku... Sedikit lagi urusannya berakhir, namun tak sekalipun aku di sapa, bahkan sekalipun kusapa ia terlihat acuh dengan keberadaan ku... Sampai tak sengaja aku meluapkan kecemburuan ku dengan pergi begitu saja, meninggalkan mereka berdua yang tengah asik bercanda.
Aku hanya berani meluapkannya lewat pesan singkat ku di BBM, aku mengatakan semua kecemburuanku padanya, namun ia dengan seketika memutuskan ku, ia 7 bulan pengorbanan ku , 1 bulan hubungan baru berjalan namun aku sudah di putuskan, tapi tidak begitu saja kurelakan...
Aku terus mengemis padanya, aku memohon untuk memberikanku kesempatan 1x lagi sampai pada akhirnya dia mau memberikan aku kesempatan satu kali. Lega rasanya bisa menyelesaikan masalah ini....
Selanjutnya 2-5 bulan awal di hubunganku adalah waktu di mana aku benar benar harus bersabar, aku terus berjuang sendirian, aku terus menahan ego pikiranku untuk pergi , hanya karena hatiku masih sangat mencintainya...
Mulai dari pengacuhan, kecemburuan, kekecewaan, sampai pembohongan selalu kudapatkan darinya..
Apa seperti ini rasanya cinta, apa harus sekeji ini dia memperlakukan seseorang yang benar benar tulus mencintainya, namun lagi dan lagi hatiku terus menguatkan ku, cinta memang harus di perjuangkan..
setelah sampai di penghujung bulan ke- 5 di hubungan ini, aku benar benar sudah lelah sempat ingin ku pergi, namun langkah ku terhenti saat kudengar pernyataannya sendiri, pernyataan yang tak pernah kudengar darinya sebelumnya, ia mengatakan " Mar, aku cinta kamu, aku tak akan membiarkanmu pergi, mari kita mulai semuanya dari awal lagi." Seketika air mataku tumpah, aku bahagia! Iya sangat bahagia... Setelah badai akhirnya inilah pelangi yang kunanti selama ini...
KAMU SEDANG MEMBACA
First "Last" Love
Teen Fictionketika cinta tak bisa menempatkan dirinya, sebagai yang pertama atau yang terakhir.