Hallo aku Damar, aku murid kelas 10 akuntansi.
Pada awalnya, aku ingin sekali terdaftar sebagai murid teknologi komputer jaringan. Tapi sayang pada saat penerimaan test murid baru, aku mendapatkan nilai yang cukup tinggi, dan lebih pantas di tempatkan di kelas unggul seperti akuntansi. Padahal hampir semua guru telah aku datangi, untuk meminta tolong agar aku di pindahkan ke kelas komputer, tapi tak ada satupun guru bahkan kepala sekolah pun tak mendengarkanku.
Nasib nasib, selama 3 tahun dari sekarang aku harus mulai membiasakan dengan hitung hitungan, yang sejatinya sangat aku benci dari dulu.
Hari pertama, aku duduk di bangku belakang bersama teman smpku Yoga dan teman yang baru kukenal Hamdi namanya. kami bercakap cakap ngawur sekaligus memperhatikan orang orang sekitar, yang kurasa memiliki paras yang sangat jarang aku lihat.
Contohnya saja, salah satu murid yang bernama Hengki. Pada saat pertama kali melihatnya yang aku pikirkan adalah phitecan thropus. iya aku serius, struktur wajahnya benar benar sama betul dengan phitecan thropus, sampai menangis aku dan yoga menertawainya.
Adapula temannya Hengki, Agi namanya. badannya yang teramat sangat kurus membuatku bingung harus tertawa atau justru kasian, tak ayalnya temanku yoga yang terus menertawainya sembari berbisik padaku "Mar coba lihat, yang satu seperti manusia purba, yang satu lagi seperti sebatang galah, seperti inilah hasilnya jika tuhan sedang malas-malasan menciptakan seorang manusia." Bisiknya sembari terus menahan gelak tawanya, tak ayal spontan aku tak bisa menahan gelak tawaku sesaat setelah kudengarkan bisikan temanku. Seketika kami berdua tertawa sekencang kencangnya.
Lalu datanglah temannya yang lain, Surya namanya, sekilas tidak ada yang salah dari dia. Hanya seorang pria mungil yang memiliki badan tambun, namun setelah dia berbicara, Semua pikirku tentang dia salah, salah betul. Jika ada penghargaan untuk seseorang paling abdsurd di dunia ini, mungkin dia akan memenangkan nya.
Tak lama datanglah temannya yang lain, dengan gaya petakilan. Dia datang dengan raut wajah penuh keceriaan. Sekilas ku pikir dia yang lebih baik dari temannya yang lain, karena dia memiliki paras yang lebih baik dan lebih pendiam kurasa. Namun saat dia mulai menunjukan sisi idiotnya, yang aku pikirkan hanyalah "sekolah macam apa ini."
Namun semua itu hanya pemikiran awal bertemu, setelah kami mulai mengobrol, kurasa aku bisa menerima mereka semua.
Mereka sangat ramah...
Sampai pada akhirnya datanglah beberapa gerombolan pengacau, kau tau kan murid murid nakal yang selalu datang terakhir dengan gaya petangtang petengteng.. ia mereka adalah trio, Rendi, Iwan dan fajar.
Ya mereka pengacau di kelas, mereka perusuh. Tapi mau bagaimana lagi, tidak akan seru rasanya jika kelas tidak berisikan bermacam macam watak..
KAMU SEDANG MEMBACA
First "Last" Love
Novela Juvenilketika cinta tak bisa menempatkan dirinya, sebagai yang pertama atau yang terakhir.