Setelah Seminggu

92 21 0
                                    


"Hoseok – ah, sepertinya hari ini aku akan membeli handphone baru. Aku bosan harus selalu membuka laptop untuk menge-chat mu" keluh yoongi kepada Hoseok.

"Akhirnya, kenapa tidak dari kemarin saja? Aku jadi susah menghubungimu Tuan Min. So orang penting sekali huh?" cibir Hoseok kepada Yoongi.

Dia merasa kesal kepada Yoongi yang sudah seminggu ini susah sekali dihubungi meskipun mereka sekelas. Hal ini berawal dari Yoongi yang kehujanan saat akan pergi ke kampusnya, dan sejak itulah handphone Yoongi mati total dan tidak bisa digunakan lagi. Padahal dia sudah melakukan beberapa saran dari teman – temannya dan google, seperti menyimpan handphonenya di dalam tumpukan beras, menggunakan pengering rambut, dan segala macam. Tapi tetap saja handphonenya tidak menyala sebegai mana fungsinya.

"Bukanya begitu, aku berencana untuk menunggu handphoneku kembali menyala. Kata orang – orang jika handphonemu terkena air, kau harus merendamnya di dalam penyimpanan beras" bela Yoongi tidak terima dengan perkataa Hoseok

"Kau tidak ingat betapa basahnya badanmu dari atas sampai kaki? Kau seperti sudah tercebur kedalam kolam renang. Ya pasti handphonemu tidak akan menyala secepat itu Min Yoongi. Tolong sadarlah"

"Ya sudah jadi mau antar atau tidak? Aku terlalu malas untuk pergi sendiri"

"Baiklah setelah selesai perkuliahan aku antar. Untung aku butuh padamu, kalau tidak kau akan ku biarkan pergi sendiri"

"Aigoo, baby Hoe kau merajuk? Tenanglah nanti akan ku traktir. Ok? Hehe"

"Hentikan ucapan dan seringaian bodohmu itu. Membuatku jijik saja"

Disisi lain, ada seorang pemuda manis sedang melamun di kantin dan mengaduk acak makannya.

"Jimin, kau sehat? Apa ada hal yang mengganggumu?" Tanya Seokjin yang penasaran atas tingkah Jimin kali ini. Biasanya dia tidak pernah menyia-nyiakan makanan yang ada didepannya.

Jimin tidak menggubris. Dia tetap saja hanyut dalam lamunannya yang membawa dia kembali kepada hari dimana jantung dia berdetak lebih cepat dari biasanya

"Yak Park Jimin! Apa kau akan diam saja?" bentak Taehyung yang sama – sama ikut penasaran atas apa yang terjadi kepada Jimin, sahabatnya.

"Sepertinya aku jatuh cinta" ucap Jimin tanpa memindahkan pandangannya yang masih menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong

"Jatuh cinta? Kau yakin? Kepada siapa? Kau tidak akan menceritakannya kepada kami?" ucap Seokjin menggebu – gebu

"Yak Park Jimin, sepertinya kau sakit. Ayo makanlah habis itu kau pulang saja tidak usah masuk. Sepertinya sakitmu parah sekali sehingga membuamu sedikit halu" Taehyung yang tidak percaya atas ucapan Jimin hanya dapat menggeleng lemah dan memberikan perhatian kepada Jimin. Bukannya Taehyung suka kepada Jimin atau apa, melainkan dia peduli kepada sahabatnya ini.

Seorang Jimin yang tiba – tiba bertingkah aneh seperti ini dan tiba – tiba juga mengatakan dia telah jatuh cinta itu seperti hal yang sangat tidak mungkin. Kenapa? Karena Jimin tidak pernah mengatakan hal ini selama dua tahun terakhir. Ditambah dengan sudah banyakanya teman Taehyung dan Seokjin yang sudah mereka kenalkan kepada Jimin tapi tidak membuahkan hasil. Lalu tiba – tiba temannya ini mengatakan bahwa dia sedang jatuh cinta? Itu hal yang pasti diragukan oleh semua orangkan?

"Aishh, aku serius. Aku tidak tahu siapa namanya Hyung. Hanya saja aku yakin bahwa dia sangat tampan. Kau tahu? Postur tubuh yang orang itu miliki sangatlah gagah, bahunya pun lebar. Punggungnya sangat ideal" Ucap Jimin sambil membayangkan suasana dan moment pada saat itu.

HimWhere stories live. Discover now