Chapter 1

47 6 7
                                    

Chapter I

•••

"I ain't a player, I just crush a lot."
-Jovian Alejandro Yudhistira

•••

"HEH, BEGO! BALIKIN BUKU GUE ANJIR," teriak Marsha kencang disertai nada tingginya yang memenuhi ruangan bernuansakan monokrom itu. Tepatnya, dirinya sedang berada di zona membaca SMA Taruna Nugraha.

Kebetulan keadaan selepas pulang sekolah sudah mulai agak sepi, sehingga murid - murid yang tersisa di sekolahan mungkin melaksanakan kegiatan ekskul yang dijadwalkan. Atau mungkin ada beberapa murid yang menikmati waktu menyendiri di sekolah.

Tak lepas dari seorang gadis berparas cantik yang bernama Marsha Aldavina Tanaya.

Gadis berumur empat belas tahun yang kerap disapa dengan panggilan Marsha itu-tadinya-memilih menikmati suasana SMA Taruna Nugraha yang sepi dan kalem, tetapi semenjak adanya-

"GAMAU, NTAR GA SERU KALO GUE BALIKIN BUKU LO!"

Oke, ini yang Marsha maksud.

Tak lama setelah dirinya mendaratkan pantatnya di sofa empuk berwarna hitam yang berada di zona membaca-dan mengeluarkan sebuah buku novel yang akan ia baca dari dalam tasnya, tiba - tiba ada seorang lelaki berperawakan tinggi serta bidang yang langsung menyambar buku miliknya dan berlari kencang untuk menghindari dirinya. Sayangnya, Marsha menyadari bahwa dirinya tidak sebaik dan seramah itu untuk membiarkan novel 'kesayangannya' disambar, dan langsung mengejar lelaki tersebut.

Tanpa ia sadari, kegiatan 'kejar - mengejar' yang ia lakukan sedari tadi dengan si lelaki mendapat tatapam yang bermacam - macam dari murid - murid yang menempati zona membaca. Ada yang menatap Marsha dan si lelaki dengan tatapan jengah, bingung, dan nahan berak. Yah, pokoknya macam - macam.

Tak luput juga dari tatapan ganas juga sinis dari geng Clara cs.

Jovian Alejandro Yudhistira, lelaki yang menyebalkan dan menciptakan malapetaka bagi seorang Marsha. Yang tidak akan membiarkan Marsha hidup tenang sebagaimana tidak ada Jovi, dan tentram.

Tetapi, Jovi terus dan terus menerus mengganggu dan menjahili Marsha, seakan - akan tidak ada hal yang Jovi lakukan selain mengganggu dan menjahili Letta.

Tak berselang waktu lama, Marsha pun akhirnya menghentikan langkahnya perlahan dan melongo melihat Jovi yang memanjat ring basket sambil membawa buku novel kesayangannya-fyi, novel tersebut adalah pemberian kakak laki - laki pertamanya, dan baru ia jamah sekarang–dari ujung lapangan.

Dengan ekspresi yang tidak terkontrol dan menunjukkan bahwa Marsha sedang benar - benar emosi, ia menepuk jidatnya perlahan, "Jovi anjrit, gaada bener - benernya banget, si. Dasar sempak Nicki," gumamnya sambil memijat ujung hidungnya pelan.

No way, si Jovi ngapain siap - siap kek mau teriak - teriak cem orang utan, si?!

"HALO PARA WARGA SMA TARUNA NUGRAHA! MAYBE YANG DENGER DIKIT LAH, YA. TAPI GUE KAN ORANGNYA BODO AMATAN, HAHAHAHA!"

"Jovi kutil astaghfirullah,"

"JADI GUE MAU NGUMUMIN, BUKU NOVEL INI ADALAH MILIK SAHABAT GUE DARI OROK, DISAAT KAMI MASIH DI JANIN IBU MASING - MASING UDAH KENAL HEHE. SAHABAT KESAYANGAN GUE, YAITU MARSHA ALDAVINA TANAYA YANG UMURNYA BELOM GENAP LIMA BELAS TAHUN TAPI UDAH MASUK SMA? CAH EDAN. OKEH, SEKIAN TERIMA NICKI BOHAY!"

Oke, kali ini Marsha benar - benar terpaku melongo didepan sosok Jovi yang sedang turun dari ring basket sambil membawa novel kesayangan milik Marsha. Bukan terpaku naksir, ya, btw. Marsha hanya tidak habis pikir,

Jovi hanya memanjat ke atas ring basket dan berkoar - koar yang menurut Marsha secara harfiah benar - benar tidak penting?!

By the way, anyway, busway, SMA Taruna Nugraha terkenal dengan kedisiplinan yang benar - benar diperhatikan. Termasuk dengan hal ketertiban, kerapihan, juga kebersihan. Warga sekolah SMA Taruna Nugraha termasuk para siswa - siswi, guru, dan pekerja lainnya juga 'rata - rata' menaati peraturan serta tata tertib sekolah, termasuk Marsha. Karena dirinya sekalipun belum pernah-

"MARSHA, JOVIAN! MENGAPA KALIAN SANGAT GADUH?! IKUT SAYA KE RUANG BP, SEKARANG!" ujar Bu Andini disertai suara galaknya. Suara dari sepatu hak milik Bu Diana mengisi pendengaran Jovi serta Marsha seiring beliau berjalan ke arah mereka. Tanpa aba - aba, Bu Andini langsung menjewer telinga kiri Jovi serta telinga kanan Marsha menggunakan tangan kiri dan kanannya.

Ini yang Marsha maksud, kawan - kawan. Guru yang over tertib dan disiplin keluaran dari SMA Taruna Nugraha. Menyeramkan, pikirnya sambil mengerutkan kening.

•••

-Author's Note-

Okay... Jadi ini teenfict kesekian gue, hahaha. Ya emang masi awal - awal, gaes. Pendek bet gitu :") tapi bakal nambah lengthnya seiringnya cerita berjalan. Alurnya gue harap gabakal ngebosenin banget lah, ya.

Salam manis,
Nirma, tunangan resmi Cole Sprouse <3

[HST 1] EnemiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang