Aku memutuskan meninggalkan kota Spring City dan melanjutkan perjalananku. 15 menit berjalan dan sepertinya aku sudah meninggalkan keempat negara itu. Hari itu tidak terlalu panas karena disertai dengan angin sepoi-sepoi yang membuatku terasa nyaman.
Tidak jauh dari aku berdiri, ada sebuah kota yang menurutku tidak memiliki nama seperti Spring City. Apa karena tidak ada pemimpin atau seorang raja dikota itu? Sebaiknya aku singgah di kota itu karena aku ingin membeli perbekalan yang belum sempat aku beli. Akhirnya aku sampai di kota itu dan malah seperti kota pada umunya. Ramai, berisik, dan selalu sibuk. Tidak adanya pengawal dan penjaga di kota ini akan mengakibatkan tindak kriminal suatu saat nanti.
Tiba-tiba aku melihat banyak orang yang berkumpul di lapangan tengah kota.
"Ada apa ini?"
Aku datang melihat apa yang terjadi dikerumunan itu. Hingga ada seseorang yang berbicara di tengah kerumunan itu.
"Wahai warga kota sekalian. Di depan kita ini ada seorang yang diyakini adalah utusan iblis. Karena ulahnya, hasil ternak, panen, dan tambang kita musnah. Demi kenyamanan kita semua, mari kita bunuh makhluk biadab ini!"
"Ya! Bunuh dia! Jangan biarkan dia hidup!"
Aku melihat seorang perempuan yang tangannya terikat oleh dua buah tiang di sampingnya.
"Hm ... Ada yang aneh."
[Scan]
Setelah aku analisa namanya Hana Van FristDive. Dia adalah putri yang difitnah oleh seorang yang berada di belakangnya. Orang itu bernama Elezo. Dia adalah seorang pendeta yang terkenal semena-mena dan suka mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain.
"Huh ... Sepertinya aku harus bertindak."
[Add Item : Dark Mask
Dark Robe]Lalu muncul topeng dan jubah yang berwarna gelap. Dan sekarang waktunya beraksi.
"Cukup sampai disitu."
Lalu semuanya melihat ke arahku yang berdiri di atas rumah.
"Siapa kau?"
"Namaku DarkMach. Yang mengendalikan kecepatan dan kegelapan. Kalau kalian ingin membunuh gadis itu, maka kalian akan berurusan denganku."
"Sialan. Cepat tangkap orang itu!"
"Baik."
Tidak lama kemudian datang beberapa orang yang ingin menangkapku.
"Menyerahlah, iblis."
"Iblis? Hahaha!!! ... Jangan samakan aku dengan mereka. Aku DarkMach. Aku akan membereskan kalian semua."
[Unlock Skill : Black Hole]
Yang menjadi targetku hanya pendeta itu saja.
[Black Hole]
Muncul sebuah lubang hitam yang langsung menyedot pendeta itu hingga hilang dan hawa keberadaannya juga menghilang. Para penduduk hanya melihatku dengan keheranan dan takut. Lalu datang seorang pedagang menghampiriku.
"Terima kasih banyak, DarkMach-sama. Berkat tuan, kami para pedagang terbebas dari penindasan yang dilakukan orang itu."
"Heh?"
"Terima kasih! Terima kasih banyak!"
Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Sebelum aku berbicara pada penduduk, aku ingin melepaskan wanita yang diikat itu.
"Kamu tidak apa-apa?"
"A ... Ku ... Tidak ... Apa-apa ...."
Cara berbicaranya patah-patah. Setelah aku analisa, banyak luka parah disekujur tubuhnya. Mungkin banyak siksaan yang dia terima.
[Recovery]
Muncul sebuah lingkaran sihir putih yang langsung menyembuhkan wanita ini.
"Terima kasih, DarkMach-sama."
"Tidak ...."
Lalu aku kembali menemui pedagang-pedagang itu.
"Mengapa anda menyembuhkan wanita itu? Bukankah dia ...."
"Wanita ini tidak bersalah. Dia hanya difitnah."
"Lalu wanita ini, ingin anda apakan?"
"Kita lihat saja nanti. Oh ya, apa di kota ini tidak memiliki pemimpin atau raja?"
"Sebenarnya wanita itu dulu adalah putri kerajaan. Atas ulah dari Focudo, Raja dan Ratu dieksekusi di depan umum karena dicap sebagai pemuja iblis. Lalu anaknya, dijadikan budak."
Oh jadi begitu, seperti yang dialami empat kerajaan.
"Kalau begitu, aku permisi dulu."
"Tunggu, DarkMach-sama!"
"Ya?"
"Atas nama keluarga FristDive, aku ingin melantik anda sebagai pemimpin kota ini karena kota ini butuh seorang pemimpin seperti anda. Saya tidak bisa menjalankan semuanya sendiri. Jadi saya mohon."
Eh? Apaaaaaa!!!!??
"Saya mohon, DarkMach-sama."
"Ya, ya, ya baiklah. Ehem ... Aku akan menjadi pemimpin kalian dan jangan panggil aku DarkMach lagi. Namaku adalah ...."
Aku langsung melepas topengku.
"Kimito. Kisaragi Kimito."
Setelah satu bulan, aku memimpin Rebirth City (yang sudah aku beri nama) dan juga membuat sistem pemerintahan yang membuat kota ini menjadi maju dan berkembang. Setelah jadi Raja, Hana aku jadikan sebagai adikku. Jujur saja, aku masih belum siap untuk menikah.
"Oni-sama."
"Ya?"
"Oni-sama haus, tidak? Aku sudah membuatkan teh."
"Iya tolong."
"Sudah sebulan Oni-sama memimpin negeri ini. Apakah Oni-sama tidak lelah?"
"Tidak. Lagi pula, masih banyak yang harus dilakukan. Jadi, aku belum boleh mengambil hari liburku."
"Jadi begitu."
"Yosh. Aku mau pergi sebentar."
"Kemana?"
"Ke ladang. Kamu mau ikut?"
"Tentu saja."
"Ayo."