"Kak Rafa"

9 2 0
                                        

Giara

" Sya, lo liat Nantha ga? " tanya gia pada farsya dengan nafas terburu-buru

"Enggak ra, emang kenapa? "

"Eng.. gapapa kok Sya, hehe" jawab gia ditambah cengir kudanya.

"Beneran?" Tanya fasya sedikit penasaran

"I.. i , iyaa. Beneran gapapa" Jawab Gia dengan senyuman khasnya,manis.

"Oke deh" Jawab farsya sambi melengos pergi meninggalkan gia.

Entah mengapa hari ini Gia merasa aneh dengan perasaannya. Ia seperti sedang berada dalam perasaan yang sebelumnya tak pernah ia rasakan. Rindu, mungkin bisa jadi ia sedang rindu. Tapi pada siapa? Nantha kah? Gia lebih baik tak bisa merasakan lagi rasa rindu daripada harus merindukan Nantha.

Faza

"Woy?! " Tiba-tiba Faza mengejutkan Gia namun tak berhasil, Gia tetap tenang dalam lamunannya.

"Apaan sih Faz.. gue lagi ngga mood buat kaget. ." Jawab gia dengan nada sedikit lemas, tak bersemangat.

"Lo kenapa sih ra? lo sakit? gue bisa anter ko ke UKS sekarang" ajak Faza pada Gia

"Gue gak sakit Faz, gue cuma lagi pengen sendiri"

Gia masih dalam posisi lamunan ternyamannya, menghadap jendela kelasnya yang biasanya lewat seorang laki-laki datar dan menyebalkan, siapa lagi jika bukan Nantha. Namun seharian ini Gia belum melihat Nantha.

"Lo bisa cerita sama gue ra, lo ada masalah? siapa tahu gue bisa bantu lo?" Tawar Faza pada Gia agar ia mau jujur padanya.

Ya, Faza adalah sahabat Gia yang selalu siap sedia menerima curhatan Gia tentang apapun itu. Untuk Gia, Faza terbaik. Dan bagi Faza, semua akan ia lakukan demi Gia.

"Gue gakpapa, santai aja" jawab gia dengan senyuman khasnya walaupun terlihat terpaksa.

"Oke, kalo lo butuh apa² bilang aja sama gue"

"Oke Boss" Jawab Gia sambil menghormat pada Faza

Akhirnya Faza pun pergi meninggalkan Gia yang katanya ia hanya ingin sendiri, dalam lamunannya tentang... Nantha.

Tiba-tiba,

Tring!
(suara handphone Gia)

Pak Anton
"Gia nanti kamu latihan sendiri ya, hari ini Nantha sakit, pulang sekolah saya tunggu kamu ditaman dekat lab fisika"

Me
"Nantha sakit apa pak? "

Pak Anton
"Demam tinggi, kamu nggak apa² kan latihan sendiri? "

Me
" Demam tinggi pak?!, ya ampun Nantha.. iya pak Gia siap latihan sendiri "

Ternyata hari ini Nantha sakit. Perasaan Gia mulai tidak karuan, karena ia merasa bersalah dengan apa yang telah ia lakukan kemarin, Nantha mengantarkannya pulang kerumah, namun Nantha pulang saat hujan masih lebat.


Giara

"Apa gue telpon aja kali ya ? " Gerutu gia dalam hati

"Maafin gue nan, ini pasti gara² gue lo jadi sakit"

"Gue harus telpon Nantha, ya gue harus lakuin itu" Ucap Gia dengan ambisi

The Blue HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang