03

1K 133 1
                                    

Kini Yuna sedang berada disebuah Kafe bersama dengan Mark tentunya mereka berdua sedang menikmati eskrim dengan Mark tidak berhenti bercerita, entah memang anak itu punya banyak cerita atau hanya mengada-ngada. Intinya Mark adalah tipikal anak yang tidak kehabisan topik pembicaraan.

"Noona kau tau? Ibuku bilang jika kita sering bertemu itu artinya kita berjodoh dan saat ini aku bertemu dengan noona lagi berarti kita berjodoh? Senang sekali!" gumam Mark diakhir kalimatnya, Yuna hanya tertawa sambil menggelengkan kepala.

"Kita baru saja bertemu dua kali dan kau bisa menyimpulkan jika kita berjodoh? Belajar dulu dengan rajin saat lulus dan bekerja mungkin kau bisa melamarku..." canda Yuna dan tidak sangka dianggap serius oleh lawan bicaranya ini.

"Berarti noona ingin bersamaku?! Baiklah! Mulai saat ini aku akan belajar dengan giat dan bekerja agar aku bisa melamar noona dilain waktu..." balas Mark dengan gembira seperti biasanya bahkan kini dia memakan eskrimnya dengan cepat.

"Ahh tunggu! Aku hanya bercanda tidak mungkin bukan jika kau benar benar ingin melamarku?" elak Yuna sambil tertawa pelan.

"Noona tidak ingin bersamaku?! Apa karena aku belum lulus dan belum bekerja?! Jadi, noona tidak ingin denganku..." wajah Mark seketika berubah menjadi sendu, Yuna yang melihat itu menjadi bersalah bukan maksudnya untuk tidak ingin bersama Mark hanya saja dia tidak bisa menjelaskannya.

"Bukan begitu Mark! Hanya saja kau itu masih sekolah dan mimpimu masih panjang, kau bisa mencari perempuan yang lebih baik dariku," nasihat Yuna sambil memberikan selembar tisu kepada Mark untuk mengelap eskrim yang berada diujung bibirnya—Mark.

"Tetapi aku ingin bersama noona seorang..."

"Baiklah terserah dirimu saja, Mark ini sudah sore apakah kau tidak ingin pulang? Aku juga ingin pulang." ucap Yuna secara tidak langsung mengusir Mark dengan cara halus.

"Ehh? Noona kau benar bagaimana ini pasti mama akan menanyaiku tidak-tidak..."balas Mark mulai gelisah, Yuna hanya tersenyum melihat kegelisahan pemuda didepannya ini.

"Ayo! Aku akan mengantarkanmu pulang..." ajak Yuna sambil menarik lengan Mark untuk ikut bersama dengan dirinya, Mark hanya menurut lagi pula dia juga senang diantar oleh malaikatnya.

Didalam mobil terasa hening bahkan Mark yang biasanya tidak kehabisan topik pembicaraan kini hanya terdiam dengan senyumnya yang terlihat bodoh. Dia sesekali melirik Mark yang berada disampingnya saat ini, hingga mobil berhenti didepan sebuah rumah besar milik keluarga Lee, Mark segera turun dari mobilnya.

"Noona sampai bertemu lagi! Kuharap kita benar benar berjodoh, sampai jumpa!" ucap Mark sambil melambaikan tangannya.

"Sampai jumpa juga... Sudah lebih baik kau masuk sebelum ibumu marah." balas Yuna yg juga mengingatkan Mark akan orang tua nya itu.

"Mama sebenarnya tidak akan memarahiku, aku akan masuk jika noona sudah pergi." elak Mark sambil tersenyum tampan.

"Baiklah, aku pergi." Yuna menutup kaca mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan Mark yang sedang melambaikan tangan kepadanya.

Mark kemudian masuk kedalam rumahnya dengan wajah terlihat sangat bahagia dari biasanya dan itu menimbulkan tanda tanya oleh Tuan Lee.

"Minhyung? Kau kenapa? Sepertinya bahagia sekali..." ucap Tuan Lee yang memang sudah curiga karena anaknya ini pulang dengan keadaan tersenyum lebar.

"Apakah kau tau, pa? Aku bertemu seorang perempuan yang sangat baik kepadaku! Dia lebih tua dariku tetapi aku sangat menyukainya." jelas Mark dengan semangat Tuan Lee hanya tertawa melihat anaknya yang kini sepertinya sedang jatuh cinta dengan perempuan lebih tua darinya, dan juga Tuan Lee sangat senang jika anaknya terbuka tidak menyembunyikan apapun darinya.

[ɪɪ] ɴᴏᴏɴᴀ!! || ᴍᴀʀᴋᴊᴜ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang