Pagiku kala itu terasa amat dingin
Aku duduk seorang diri di tepi pantai
Sambil menikmati deburan ombak yang berkejaran
Lalu seberkas sinar surya sedikit demi sedikit menyentuh kakiku
Membuyarkan lamunanku
Aku tersenyum kecil dan mencoba mencari sumber cahaya itu
Seolah sang surya tersenyum dan berkata selamat pagi padaku
Ku tutup mataku, ku tarik nafas dalam-dalam
Hangatnya terasa sampai ke dada, sejuknya terasa sampai ke jiwa
Soreku kala itu amat terasa indah
Aku duduk di sebuah bangku taman
Menatap langit yang syahdu, ditemani hembusan angin
Burung camar mulai menepi ke sarangnya
Lalu lalang kendaraan mulai bising
Namun gemericik air mancur menahanku tetap disana
Ku lihat senja mulai menawarkan dirinya
Warna jingganya menyihirku
Seolah ia berkata, tetaplah disini bersamaku
Hangatku akan terus untukmu
Jiwamu akan tenang bersamaku
Namun takdir berkata lain, semesta pun ikut mengamini
Surya tercipta untuk membuat segala sesuatu terlihat terang, ceria dan bersinar
Dan senja tercipta bagi mereka yang butuh ketenangan, kedamaian dan berpikir
Karena surya dan senja hanya di takdirkan bertemu sekejap
Tak bisa menyatu, tak bisa di paksakan
Karena surya dan senja adalah terang dan gelap
Dan kita adalah mereka