pedih

4 1 0
                                    

  Budidayakan VOTE sebelum BACA

OKEYYY😉😉

    Yudhi dan tasya akhirnya memutuskan untuk pulang,tapi sebelum pulang mereka menyempatkan untuk sholat di salah satu mesjid yang yang mereka lewati saat menuju kerumah.

    Mereka pun selesai melaksanakan sholat azhar dan keluar dari mesjid,mereka yang ingin pulang tiba-tiba terhalang karna hujan deras yang terjadi secara tiba-tiba padahal matahari saat itu sangat terik.

"Yud,gimana nih?hujannya deras banget!!!"

"Kita tunggu aja sampe hujannya redah,dari pada nanti kamu demam!!"

       Keheningan pun terjadi,tasya dan yudhi berdiri di teras mesjid sambil memperhatikan hujan yang sangat deras.

     yudhi yang merasa sepi karna tasya dari tadi sama sekali tidak berbicara akhirnya yudhi yang lebih dulu memulai pembicaraan,

"Tasya"panggil yudhi

"Hhmm"tasya berdehem tanpa melihat yudhi dan lebih memilih menatap hujan yang sangat itu sangat deras padahal matahari sangat terik sekali,

"Kalau kata orang jaman dulu dan menurut buku yang aku baca,katanya kalau lagi hujan tapi mataharinya terik itu berarti ada orang yang nangis karna ninggalin dunia ini,makanya hujan turun padahal matahari terik banget,"kata yudhi yang memperhatikan hujan yang turun

      Tasya yang saat itu sedang asik termenung akhirnya berbalik menatap yudhi yang sedang memperhatikan rintihan air hujan

"Jadi...maksud lo ada orang yang meninggal terus nangis makanya turun hujan?"tanya tasya dengan muka bingung

"Iya"jawab yudhi singkat

"Dan lo percaya sama hal gituan?"tanya tasya lagi

"Percaya gak percaya sih"jawab yudhi senyum sambil beralih menatap tasya yang saat itu juga sedang menatap yudhi

     Tiba tiba tasya tertawa terbahak mendengar jawaban yang terlontar dari mulut yudhi,

"Hahaha...yud,yud, ini itu udah jaman modern...jaman now, masih aja lo percaya kayak begituan"

"Walaupun ini udah jaman modern tapi kita nggak boleh lupain adat dan tradisi,indonesia itu kaya akan ragam dan budaya,contohnya ya itu,yang dibilang orang jaman dulu,siapa tau itu bener kan kita gak tau"kata yudhi

"Iya deh yang pinter"jawaban tasya itu sontak membuat yudhi terkekeh

"Selamat gue disini,baru kali ini gue liat lo ketawa sekencang itu walaupun gak lama"kata tasya yang saat itu sedang menatap yudhi dalam dalam,

"Aku juga nggak pernah ngerasa sesenang ini kalau bukan karna kamu sya,"jawaban yudhi itu sontak membuat tasya merona dan gugup

"Kenapa?"tanya tasya

"Nggak tau,aku juga bingung kenapa aku bisa sesenang ini kalau lagi sama kamu,"jawab yudhi sambil tersenyum

"Hhmm...yud?"

"Iya?"

"Lo beneran sakit kanker?"tanya tasya dengan suara senduh

"Tuh kan,udah aku bilang kamu gak akan percaya"

"Tapi kalau gue liat lo keliatan baik baik aja kok,lo keliatan sehat"kata tasya memberi semangat pada yudhi,yudhi tidak menanggapi dan lebih memilih tersenyum kepada tasya

"Keliatannya emang gitu,tapi dibalik senyum keceriaan aku ini,aku lagi berusaha nahan sakit yang begitu menyakitkan,dan entah kenapa kalau aku lagi liat kamu,aku ngerasa lebih tenang dan rasa sakit aku Sedikit berkurang,"

"Yud,yudhi..."

"Kenapa sya?"

"Lo ngelamun ya?lagi ngelamunin apa?"

"Enggak kok"

"Hujannya kok belum berhenti berhenti yah"

    Yudhi yang melihat tasya mulai kedinginan akhirnya memberikan jaket hitam yang dipake nya kepada tasya

"Nggak usah yud,lo pake aja pasti lo juga kedinginan"

"Nggak apa sya,aku udah biasa kok"

"Udah biasa?oohh gue tau lo udah biasa ngasih jaket lo ke nina kan,kalau lo lagi jalan sama nina terus nina kedinginan?"kata tasya dengan senyum mengejek 

"Ngomong apasih sya? Nina itu anaknya temen mama aku,makanya dia deket gitu sama keluarga aku"jawab yudhi sambil memakaikan jaket miliknya ke tasya

"Jangan jangan kalian berdua di jodohin lagi!"

"Emang kenapa kalau aku sama nina dijodohin?kamu cemburu?"kata yudhi sambil menatap jahil tasya

"Dihhh apaan sih,ngapain juga gue cemburu,lagian gue udah punya pacar,"Jawab tasya dengan muka memerah gugup karna yudhi menatapnya

"kamu udah punya pacar?"tanya yudhi dengan senyum jahilnya

"Iya dong,gue udah punya pacar,orangnya itu ganteng,tinggi,putih trus pinter"jawab tasya dengan percaya diri padahal kan dia gak punya pacar sama sekali

"Oh ya?tapi kata mama kamu,kamu belum punya pacar"

"Emang mama aku bilang apa?"tanya tasya dengan wajah gugup

"Mama kamu bilang gini"Kata yudhi sambil berusaha menirukan omongan mama tasya beberapa hari yang lalu

"Tasya itu gak punya pacar,sebenarnya banyak cowok yang mau dekatin tapi tasya galak banget,belum apa apa mata sama mulutnya udah nyerocos duluan"kata yudhi sambil menahan tawanya yang akan meledak,tasya yang mendengar ucapan yudhi yang berusaha meniru mamanya sontak tertawa terbahak bahak tanpa ia sadari bahwa ia sedang berada di depan masjid.

"Emang mama gue ngomong gitu?"

"Iya"

"Eehh yud pulang yuk,hujannnya udah berhenti"ajak tasya

"Iya ayo,pak kita duluan yahh"ucap yudhi kepada bapak-bapak yang sedari tadi juga menunggu hujan Redah,

"Iya nak,hati-hati yah!"

      Yudhi pun akhirnya menaiki motornya dan memasang kan helm kepada tasya, tanpa yudhi sadari perlakuannya kepada tasya itu sontak membuat jantung tasya ingin loncat,

"Ya ampun kenapa jantung gue gak keruan gini yah?? Yudhi plisss jangan buat gue baperr!!"












Gimana ceritanya???
Maaf yaa ceritanya pendek😋
Soalnya lagi gak mood nulis panjang²

Masih mau lanjut lagi gakk??

dan jangan lupa follow ig aku yahh!!

@nurhasima38 okeyyyy

See youu😉😉😘

A BLESSING IN DISGUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang