kehilangan(2)

5 0 0
                                    

Disisi lain, perasaan tasya sangat tidak enak dan peluh membasahi permukaan wajahnya padahal kan cuaca sedang hujan?

"Gue kenapa sih? Kok tiba-tiba keringetan gini?"tanya tasya pada diri sendiri

Setelah menunggu sangat lama,
Akhirnya kantin rumah sakit sudah agak sepi dan tasya langsung menuju kasir

"Pak, saya pesen susu kotak lima yah?" tanya tasya kepada sang penjual

"Oke neng, siap!" jawab sang penjual dengan semangat

Tidak lama kemudian,
Sang penjual pun datang dengan membawa kantongan plastik yang berisikan lima susu kotak

"Nih neng, susu kotaknya"
"Nih pak uangnya, makasih yah" ucap tasya hingga akhirnya pergi meninggalkan kantin tersebut.

***

Disisi lain, mama yudhi sedang menangis histeris dan masih belum bisa menerima atas meninggalnya yudhi.

"Yudhi jangan tinggalin mama nak! Nanti mama sama siapa kalau kamu gak ada?"

"Udah mah ikhlasin yudhi kasian dia, dia udah bahagia dan nggak akan ngerasain sakit lagi!" ucap papa yudhi menasihati istrinya

***

Tasya hampir sampai di depan ruangan yudhi namun ia berhenti karna merasa heran saat banyak dokter dan para suster berkumpul di depan ruangan itu,

"Kenapa perasaan gue semakin gak enak?"
Ucap tasya sambil berlari menuju ruangan tersebut dan saat tepat berada di depan pintu kamar yudhi, jantung tasya seakan berhenti berdetak saat melihat seseorang yang telah ditutupi oleh kain kafan.

Kantongan plastik yang tadi dibawa tasya terjatuh karna kedua tangannya sudah bergetar hebat, semua orang yang ada disitu otomatis berbalik saat mendengar suara bising didekat pintu,

"Tasya?" ucap mama tasya

"Ma__mah__dia_siapa___?" ucap tasya sambil menunjuk seseorang yang telah ditutupi oleh kain kafan

"Dia___yudhi nak" kata mama tasya sambil menunduk

Tasya terkejut dan reflek menutup mulut nya dengan kedua telapak tangannya sambil menggelengkan kepalanya

"Gak mungkin"

Tasya yang tak percaya, akhirnya memberanikan diri untuk mendekati brankar tersebut untuk memastikan siapa yang sebenarnya ada di atas brankar tersebut? Siapa yang sebenarnya ditutupi oleh kain kafan putih tersebut? Semuanya masih tanda tanya didalam benak tasya, dia benar-benar tidak percaya jika pertanyaan nya itu dijawab dengan satu kata, yaitu...yudhi

Dia benar-benar tidak mempercayai perkataan orang-orang yang ada disekelilingnya, maka dari itu dia ingin memastikan sendiri, dia ingin melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa yang dikatakan orang-orang itu salah!

Tasya mulai berjalan dari arah pintu menuju brankar, dan disaat dia mulai tepat berada didepan brankar tersebut, tangannya mulai terangkat untuk membuka kain yang menutupi jenazah tersebut secara perlahan dengan tangan yang bergetar dan dengan mata yang terpejam, saat kain itu mulai terbuka seluruhnya didaerah wajah, tasya tak langsung membuka matanya dan otomatis dia masih tidak melihat siapa sebenarnya yang ada dibalik kain tersebut, namun perlahan-lahan tasya akhirnya membuka matanya dan___melihat wajah orang tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah YUDHI.

Seluruh tubuh tasya bergetar hebat, jantungnya seolah berhenti berdetak dan matanya tak henti-hentinya mengeluarkan air mata saat melihat wajah seseorang yang begitu pucat, seluruh tubuhnya sangat dingin karna telah tak bernyawa terbaring lemah diatas brankar ditutupi oleh sehelai kain putih.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A BLESSING IN DISGUISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang