Melany membuka jendela, udara malam yang sejuk langsung masuk kedalam kamarnya memberikan suasana yang tenang dan damai. Melany meratapi bintang untuk sekian kalinya, kali ini harapan nya berbeda. Melany berharap hubungan dia dengan ibu dan sahabat-sahabatnya tidak akan pernah terpisahkan sampai kapan pun, dan dia mulai menutup matanya.
*
"Mel!"
Terdengar suara teriakan memanggil namanya.
"Melany!"
Hanya saja suaranya terdengar asing bagi nya.
"Melany bangun!"Melany serentak langsung bangun karena terkejut dengan teriakan yang memanggil namanya. Dia melihat sekeliling, butuh beberapa detik agar penglihatan nya kembali jelas. Saat sudah jelas dia melihat ketiga sahabatnya duduk dikasur nya.
"Kalian ngapain disini?" Tanya Melany bingung.
"Ngapain? Ini udah jam berapa?" Tanya Rin sambil menunjukkan jam beker milik Melany, jam itu menunjukkan pukul 8.30.
Seketika Melany baru teringat akan liburan nya dengan sahabat-sahabatnya ke pohon Flaseus.
Melany menepuk keningnya "Oh iya aku lupa, yaudah aku mandi dulu okay."
Melany mengambil handuk lalu berlari kedalam kamar mandi. Sedangkan sahabat-sahabatnya saling menggelengkan kepala.
10 menit kemudian Melany keluar dari kamar mandi, dia melihat Rin yang sedang merapikan tempat tidurnya, hanya saja cuman Rin yang ada dikamarnya.
"Yang lain kemana?" Tanya Melany sambil membuka lemari baju.
"Viola pesan taxi, Lisa beli cemilan buat nanti dimobil." Jawab Rin sembari tiduran dikasur Melany.
Melany mengangguk paham.
*
Pukul 9.30 Melany dan sahabat-sahabatnya pamit dengan ibu lalu langsung naik ke taxi yang sudah dipesan oleh Viola.
Ditengah perjalanan mereka semua bernyanyi ria sambil memakan cemilan, Pak supir taksi pun juga ikut-ikutan nyanyi karena terbawa suasana. Melany benar-benar senang hari ini, dia sudah melupakan apa yang terjadi kemarin dan akan membuat lembaran baru.
Taxi menurun kan mereka didepan dipintu gerbang taman Flasesus.
"Makasih ya pak." Teriak mereka serempak.
"Kapan-kapan saya order lagi." Teriak Viola saat taxi itu mulai pergi.
Mereka semua tertawa lagi.
"Oh ya, katanya perjalanan menuju pohon Flaseus itu 100 m dari sini." Kata Lisa menjelaskan.
"Lumayan juga ya, dan katanya pohon Flaseus itu ditengah hutan kan?" Tanya Melany.
Viola mengangguk "Hutan biasa kok, jauh dibelakang pohon Flaseus baru hutan yang berbahaya."
*
Pohon Flaseus adalah lambang dari kota Morey. Kota yang saat ini Melany dan sahabat-sahabatnya tempati, kota Morey adalah kota kecil yang indah. Banyak turis yang liburan ke kota Morey karena banyak keunikan dan keindahan didalamnya.
*
"Yaudah ayo jalan kesana." Ajak Rin.
Mereka memulai perjalanan ke pohon Flaseus. Sangat banyak orang ditaman Flaseus, taman Flasesus termaksud katagori taman terindah dan termewah di dunia. Jadi banyak sekali turis yang datang kesini. Satu persatu Melany dan sahabat-sahabatnya menyapa para turis, kadang menyapa dengan bahasa konyol sampai membuat turis-turis bingung, kadang menakuti turis dan masih banyak lagi. Itu semua hanya untuk kesenangan selama perjalanan.
Semakin menjauh dari taman, semakin sedikit orang-orang yang berpapasan dengan mereka. Sekarang sekiranya mereka hanya bertemu dua atau tiga orang saja.
Seketika tanpa terasa didepan mereka sudah ada papan bertuliskan "Selamat Datang Di Pohon Flaseus."
Melany dan sahabat-sahabatnya masuk kedalam dan melihat pohon Flaseus yang teramat besar dan indah.Daun nya yang berwarna merah muda membuat suasana menjadi damai. Ada lampu-lampu warna-warni di duan-daun nya yang membuat pohon itu semakin indah.
"Ayo foto-foto!" Teriak Viola.
Mereka memulai foto-foto dari berbagai sisi. Semua gaya mereka keluarkan mau gaya yang formal atau informal, canda dan tawa tidak pernah lepas dari bibir mereka.
"Mel, sekarang kamu yang pegang kameranya." Kata Rin memberikan kamera kepada Melany.
Melany mengambil kamera nya. Mereka membentuk gaya kereta, yaudah foto berurutan dari yang depan sampai belakang. Hanya saja Melany tidak sengaja menginjak batu yang licin didekat batang pohon Flaseus yang amat tebal. Dia terjatuh kebelakang dan menimpa sahabat-sahabatnya.
"Auu!" Teriak mereka kesakitan.
"Aduh maaf ya, aku nggak tau ada batu disitu jadi nggak sengaja ke injek deh." Kata Melany menghadap teman-teman nya.
Viola terkejut melihat layar kameranya retak.
"Melany, kamera aku rusak kan." Tukas Viola kesal
"Aduh maaf nanti aku ganti ya."
"Aku kumpulin uang buat beli kamera ini setahun lloh."
Rin terkejut. Tidak percaya apa yang dilihatnya itu nyata atau hanya khayalan nya.
"Guys berhenti bertengkar... Ngomong-ngomong kita dimana ya?" Tanya Rin bingung.
Mereka semua langsung menoleh kedepan, dan tatapannya langsung berubah sama seperti Rin. Bingung. Tidak percaya ini nyata atau hanya khayalan, tetapi jika khayalan mengapa mereka semua memiliki khayalan yang sama? Mereka berada di dunia lain, dunia penuh dengan pohon Flaseus, dunia yang sangatlah indah dan mengagumkan.
Halo! Nantikan part ke 4 nya ya. Jang. Lupa vote dan kalau kalian ingin komentar sesuatu boleh langsung komentar kok nggak usah malu-malu pasti aku jawab. Thank you;)
Utamakan baca prolog ya:)
KAMU SEDANG MEMBACA
FLERIES
FantasyMelany Reiss dan kawan-kawan tidak sengaja terjatuh dibawah pohon Flaseus, dan ternyata kejatuhan mereka tidak sengaja membuka gerbang masuk kedalam dunia Fleries. Dunia yang indah akan dongeng-dongeng buatan manusia yang hidup dan terkumpul menjad...