3

11 3 0
                                    

Melany dan sahabat-sahabatnya berdiri secara perlahan, mata mereka tidak berhenti-henti menatap dunia yang sangat indah disekeliling mereka. Bahkan hewan-hewan disana sangatlah berbeda dari hewan-hewan yang berada di bumi.

Ada kelinci yang berwarna-warni tetapi mereka mempunyai sayap kecil dipunggung nya, ada kupu-kupu yang memanjat pohon, ada peri-peri kecil berwarna putih cerah, ikan-ikan yang berbicara, dan lain-lain.

Hewan-hewan disini sangatlah aneh dan unik, mereka semua mirip tokoh-tokoh yang ada di kartun.

"Siapa disana?" Tanya seseorang dari kejauhan.

Melany menfokuskan matanya kedepan. Dikejauhan ada seorang pria berjalan kearah mereka, tetapi dia tidak bisa melihat pria itu dengan jelas karena sinar matahari membuat dirinya menjadi kelihatan gelap.

"Mel itu siapa?" Tanya Rin ketakutan sambil bersembunyi dibelakang Melany.

"Siapa kamu?" Tanya Melany yang terus melihat pria itu semakin lama semakin dekat dengan mereka.

Sekarang pria itu mulai terlihat lebih jelas dia mengenakan jas hitam, berambut gondrong, dan bermata biru. Pria itu sangatlah angkuh tetapi memiliki paras yang cukup tampan.

 Pria itu sangatlah angkuh tetapi memiliki paras yang cukup tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siapa kamu?" Tanya Melany lembut.

Pria itu tersenyum, "Seharusnya aku yang bertanya siapa kalian? Kenapa bisa ada di dunia ini?"

Melany terdiam sejenak menunggu sahabat-sahabatnya yang menjawab, tetapi tidak ada satupun dari mereka yang ingin menjawab.

Melany berdehem. "Kami berasal dari kota Morey, dan sedang berwisata ke pohon Flaseus. Hanya saja aku tidak sengaja menginjak batu yang licin dan terjatuh, lalu kami berada disini."

Pria itu mengangguk pelan. "Dari dulu memang banyak gadis-gadis asing yang datang ke Fleries, tentu saja kalian sama seperti mereka yang tidak sengaja sudah membuka kunci gerbang masuk ke dunia Fleries."

"Apa itu Fleries?" Tanya Rin setelah rasa takutnya mereda.

"Fleries adalah dunia dongeng, semua dongeng yang diciptakan manusia terkumpul disini, dan kalian berada didalamnya." Kata pria itu menjelaskan.

Mulut Melany dan sahabat-sahabatnya sama-sama ternganga, mereka masuk kedalam dunia dongeng? Karena tidak sengaja membuka kunci gerbang masuknya?

Melany mengangkat tangan tanda ingin bertanya. "Lalu kemana para gadis itu pergi? Apa mereka bisa pulang?"

Raut pria itu berubah sedih, lalu ia menggeleng. "Tentu saja manusia tidak hanya menciptakan dongeng yang seluruh tokoh nya protagonis, tetapi juga ada yang antagonis." Pria itu terdiam untuk sesaat. "Para gadis itu diculik oleh para penyihir yang gila akan wajah muda. Mereka mengambil masa muda para gadis dan menukarnya dengan masa tua para penyihir."

"Apa?" Sela Viola sambil menyentuh kedua pipinya. "Terus apa kita juga akan diculik?"

Pira itu mengangguk pelan. "Kemungkinan besar, iya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FLERIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang