My Incurable Boyfriend

23

aku bakal post sampe part 30 di sini, tapi kalo kalian rajin vomment aku bakal post sampe part 32🙄

Malam adalah waktu dimana biasanya orang-orang akan lebih sedikit beraktivitas. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Yuqianne Yesaya. Gadis itu masih produktif, berolahraga di salah satu tempat fitness untuk wanita. Ia bahkan membatalkan jadwal photoshoot endorsenya hari ini karena dia harus berolahraga.

Karena bagi Yuqi, penampilan fisik adalah segalanya.

Orang yang fisiknya buruk akan mendapat perlakuan tidak adil jika dibandingkan dengan orang yang fisiknya bagus. Orang bilang, menjadi langsing dan cantik berarti bisa mendapatkan semua yang kita mau. Baik itu teman, pacar, bahkan pekerjaan. Begitu yang Yuqi pikirkan, karena gadis itu sedang galau berat karena berat badannya naik satu kilogram.

Terlihat berlebihan, tapi memang begitu faktanya.

"Dasar gendut!"

"Heh, badak! Kurangin makan, dong! Badanmu besar banget, nggak muat kalo duduk bertiga."

"Yuqi, kamu nggak boleh minta makananku ya. Kamu kan udah gendut."

"Badak, cokelatmu buat aku aja, ya. Cokelat nggak baik untuk tubuh kamu, nanti makin lebar, lho."

"Badan kamu persis mirip badak. Besar banget!"

"Pahamu besar, ya. Kayak paha gajah! Hahaha!"

"Jangan kasih ke Yuqi! Nanti diabisin lagi sama dia."

"Aahhhh!" teriak Yuqi tiba-tiba sambil menutup telinganya. Gadis itu membuka matanya dan sadar kalau yang tadi hanyalah sebagian kecil dari memori masa lalunya. Ia menghela napas lalu tangannya terulur menekan tombol off pada alat treadmill listriknya.

Yuqi lalu duduk, memanjangkan kakinya di lantai kemudian meminum air dari botol minum dan mengelap dahinya yang berpeluh keringat.

Menjadi cantik itu perlu usaha dan perjuangan. Kalau mau cantik, berarti siap untuk sakit. Yuqi sudah tekadkan itu pada dirinya sendiri.

Dulu Yuqi memiliki tubuh tergolong besar. Ketika lahir, bobot badan gadis itu mencapai 4,5 kg, sangat jauh dari batas berat bayi baru lahir biasanya. Di tambah, lahir di keluarga kaya membuat Yuqi sangat manja karena selalu dilayani. Semua kemauannya dituruti, termasuk makanan.

Menjadi bahan bully selama enam tahun di bangku Sekolah Dasar membuat Yuqi terpuruk dan sempat ingin bunuh diri di tahun pertamanya ketika masuk SMP. Namun keinginan bunuh diri itu runtuh ketika suatu kali Yuqi kecil ingin meminum racun tikus di gang sempit, ia ketahuan oleh seorang anak SD yang saat itu sedang berjalan pulang sekolah.

[flashback]

Anak perempuan kecil itu menatap Yuqi dan memekik ceria, "Kakak mau matiin tikus?"